Manual

Berita

Perajin Bambu Elektronik Di Bogor Cari Investor

 
ilustrasi/web
BOGOR -- Pondok Pesantren Al Um dan Miftahul Ulum Kota Bogor, Jawa Barat, membutuhkan investor untuk mengembangkan kerajinan bambu elektronik.

Zainullah, instruktur dan penemu Bambuelektronik mengatakan peran investor dibutuhkan untuk penyediaan peralatan yang nilainya cukup mahal.

Zainullah mengatakan saat ini pengembangan kerajinan bambu elektronik masih menggunakan peralatan seadanya. Seperti mesin pemotong bambu, pembuat lubang, pengampelasan dan mesin laminasi hasil kreasi yang dibuat seadanya.

Menurut dia, mesin laminasi bambu memiliki harga cukup mahal yakni mencapai miliaran. Namun selama setengah tahun memproduksi bambu elektronik, pria kelahiran 1968 ini berhasil mengkreasikan mesin laminasi bambu dengan modal Rp1 juta.

"Mesin laminasi ini harganya miliaran. Saya tidak sanggup beli, tapi saya bisa mengakalinya dengan membuat mesin sendiri. Dengan ukuran sederhana namun cukup untuk membuat bambu elektronik," katanya, Senin (15/10).

Bambutronik merupakan kerajinan bambu yang disatukan dengan perangkat audio. Semua jenis bambu yang diproduksi berkaitan dengan elektronik.

Zainullah membuat bambu elektronik ini sejak 2012, berawal dari speaker aktif untuk laptop, komputer, handphone, MP3 player.

Bambu elektronik ciptaan bapak empat orang anak ini telah diperkenalkan lewat sejumlah pameran. Pameran pertamanya pada acara Lembaga inkubator bisnis dan UKM (LKUBI) Institut Pertanian Bogor langsung mencuri perhatian.

Pembina LKUBI IPB menawarkan Zainullah untuk menerima dana bergulir dari Kementerian Koperasi dan UKM untuk mengembangkan bisnisnya. Namun, yang bersangkutan menolak karena terkendala sumberdaya manusia.

Selain itu, Bambutronik ciptaan Zainullah juga sudah dipamerkan disejumlah pameran kerajinan yang melibatkan Pemerintah Daerah setempat.

Bambutronik telah mengikuti pameran kerajinan beberapa kali di Jakarta, dan saat ini sedang berada di Batam yang dibawa oleh Badan Pembedayaan Masyarakat Kota Bogor (BPMKB) yang mempromosikan bambutronik berasal dari Kota Bogor.

"Kenapa diberi nama bambu elektronik, karena semua kerajinan bambu yang dihasilkan memiliki unsur elektronik. Misalnya speaker aktif, home teater, hingga kerajinan miniatur kapal dan miniatur menara-menara di dunia akan kita buat ada unsur elektroniknya," katanya.

Zainullah mengatakan dirinya berkomitmen untuk menjadikan Bogor sentral kerajinan Bambutronik mengingat bambu mudah dan banyak ditemukan di Bogor.

Selain itu, kerajinan bambutronik juga pertama kali dikembangkan di Bogor tepatnya di Pondok Pesantren Al Um dan Miftahul Ulum.

"Bambu elektronik ini akan terus kami kembangkan di lingkungan pondok pesantren dengan memberdayakan santri-santri di seluruh pondok pesantren yang ada, sehingga ini akan menjadi gerakan kebangkitan ekonomi di pondok pesantren," katanya.(Antara/yri)

Sumber : http://bandung.bisnis.com/read/20121015/5/253079/perajin-bambu-elektronik-di-bogor-cari-investor

0450