Manual

Berita

Wukir Suryadi, Nyanyian Merdu dari Sebilah Bambu

Wukir Suryadi, seniman yang terkenal dengan permainan bambu wukir-nya kembali tampil di Malang. Pria berambut gondrong ini kemarin memukau ratusan penonton dalam pentas ber tajuk Ethnicphoria, di Graha Cakrawala, UM.

Wukir Suryadi beraksi memainkan musik-musik etnik dengan bambu wukir-nya

Dengan alat musik yang secara fungsional mirip dengan gitar dan sasando itu, musisi asal Malang ter se but menampilkan beberapa kom posisi musik yang pada setiap komposisinya berhasil menyuguhkan musikalitas berbeda. Bahkan, seorang pengunjung sempat merinding ketika mendengarkan salah satu lagunya.

“Ini musik apa ya? Pas malam jumat lagi, keren sih, unik, tapi serem,” ujar Kartika. Dia tertegun me nyaksikan performa Wukir dengan dua bambunya. Sesekali dia mengabadikan momen saat Wukir menggesek alat musik itu.

Bambu wukir memiliki bentuk yang unik, terdapat dua string senar dan iratan bambu. Ada se belas string yang dipasang lengkap dengan alat stemnya. Sementara, string iratan bambu berjumlah sembilan. Untuk menghubungkan ke penguat suara atau amplifier, cukup dipasang kabel yang ujungnya disa tukan dengan string bambu melalui tutup botol. Cara memainkannya pun bisa digesek atau dipetik.

Bersama Rully Sabhara, teman duet nya, pria kelahiran Malang, 27 Desember 1977 itu membawakan beberapa tembang. Di antaranya, Senyawa, Hujan, Sisa, dan Pasca. Suasana menjadi mencekam saat Rully bernyanyi sambil mengenakan topeng dan membawa dupa.

Aksi Wukir kemarin merupakan puncak dari acara Ethnicphoria yang digelar dalam rangka ulang tahun ke-58 Legato (himpunan mahasiswa jurusan sastra Inggris) UM. (vic/nen/radarmalang)

Sumber: http://malangraya.web.id/  13 Mei 2012 

0450