Manual

Berita

Pelatihan Bamboo Rangers di Bubungklambu, Bali

Pelatihan & Workshop
Sekolah Lapangan Pengeloaan Hutan Bambu Rakyat Lestari
“Community Bamboo Ranger” for Resilients Bamboo Forest Management

:: Latar Belakang ::

Dalam pengembangan bambu berbasis masyarakat, salah satu aspek penting yang menjadi kunci keberhasilannya adalah pengelolaan rumpun bambu rakyat secara lestari. Dengan rumpun yang dikelola dan dimanfaatkan dengan baik akan terbangun hutan bambu rakyat yang tangguh, sebagai penjamin keberlangsungan sumber bahan baku di sektor hilir dalam industri berbasis bambu.

Bagaimana membangun pengelolaan hutan bambu rakyat yang tangguh dan berkelanjutan?
Sebagai pelaku utama dalam hal ini adalah petani bambu yang harus memiliki kemampuan dalam pengelolaanya. Pengelolaan dimaksud adalah bagaimana membuat petani bambu memahami mulai dari tahap perencanaan (planning), mengelola (organizing), melakukan (actuating) dan mengawasi (controling) potensi rumpun bambu yang dimilikinya. Berdasarkan kondisi tersebut sehingga perlu dibangun dan ditingatkan kapasitas aktor di sektor hulu dalam mengelola potensi dan membangun kelembagaan. Dengan kapasitas yang cukup dan kelembagaan masyarakat yang kuat hal ini menjadi suatu modal dasar dalam membangun “Hutan Bambu Rakyat yang Tangguh dan Lestari”.

Mengapa menggunakan istilah “BAMBOO RANGER”?
Dalam kamus bahasa Inggris, arti kata “ranger” adalah an official who is responsible for managing and protecting an area of forestry, sehingga bisa dikatakan istilah “Bamboo Rangers” adalah orang-orang yang bertanggung jawab dalam mengelola dan melindungi hutan bambu yang dimilikinya.
Berdasarkan hal tersebut diatas, maka kami berpikir teminologi “Bamboo Rangers” cukup sesuai bagi para pelaku yang mengelola hutan bambu rakyat di sektor hulu.

:: Tujuan ::

Pelatihan sekolah lapangan dan pembentukan “Bamboo Rangers” bertujuan untuk:
1. Meningkatkan kemampuan petani bambu yang merupakan pelaku utama di sektor hulu dalam merencanakan, mengelola, melakukan, dan mengawasi potensi bambu rakyat di daerahnya.

2. Menyusun strategi dan rencana pengelolaan hutan bambu rakyat dengan standar prosedur pelaksanaan/SOP yang disepakati bersama.

3. Membangun dan memperkuat kelembagaan petani dalam pengelolaan bambu rakyat.

4. Memperkuat sektor hulu hutan bambu rakyat sebagai sumber bahan baku industri berbasis bambu.

:: Hasil yang diharapkan ::

Dari pelatihan sekolah lapang ini diharapkan para peserta memahami tahapan dalam menyusun rencana pengelolaan bambu rakyat yang lestari dengan menghasilkan suatu dokumen rencana pengelolaan bambu rakyat berdasarkan standar prosedur pelaksanaan yang disepakati oleh anggota kelompok, untuk meningkatkat kualitas dan produktivitas rumpun serta meningkatkan nilai tambah rumpun bambu yang dimilikinya.

:: Tempat dan Lokasi Pelatihan ::
Kegiatan pelatihan dan pembentukan “community bambo forest ranger” dilaksanakan di Desa Bubungklambu, Kintamani, Bangli, Bali. Dengan tempat pelatihan di Argo Tiing Bali, Kelompok Tani Hidup Rukun, Bubungklambu, Bali.

0450