11 |
|
Jenis Bambus |
Nama Latin |
Nama Lokal |
Sinonim |
Karakteristik |
Tempat Tumbuh |
Sebaran Jenis |
|
Bambu Cikeutreuk [Schizostachyum zollingeri] |
Schizostachyum zollingeri |
awi cikeutreuk |
|
Tumbuh dalam rumpun yang rapat, batang tegak lurus, menjuntai pada bagian atas, berwarna hijau, tinggi bisa mencapai 5 meter, dengan diameter mencapai 3 cm, bebas cabang pada bagian bawah. |
cocok pada daerah tropis, toleransi minimum suhu tumbuh -2°C. |
Asia Tenggara |
Bambu Cikeutreuk [Schizostachyum zollingeri]
|
Asia Tenggara |
|
|
View |
12 |
|
Jenis Bambus |
Nama Latin |
Nama Lokal |
Sinonim |
Karakteristik |
Tempat Tumbuh |
Sebaran Jenis |
|
Bambu Duri [Bambusa arundinacea (Retz.) Willd] |
Bambusa arundinacea (Retz.) Willd |
Spiny bamboo, Thorny bamboo, Tziu chu, Kalak, Bans |
|
berbatang tinggi bisa mencapai 40 m, batang berduri, jarak buku 30–45 cm long, pelepah batang berbulu, berwarna oranye kekuningan, berbulu dipermukaan, panjang pelepah 30–45 cm; daun tipis berbentuk lurus panjang 20 cm. |
tersebar dari daerah sub tropis sampai daerah tropis yang kering, tumbuh pada daerah dengan temperature tahunan 18°C to 29°C, dan pH of 4.3 to 7.3. Tumbuh baik pada tanah yang subur dengan air yang baik. Dapat tumbuh pada ketinggian lebih dari 1000 m. |
India, Pakistan, China |
Bambu Duri [Bambusa arundinacea (Retz.) Willd]
|
India, Pakistan, China |
Bali |
Kab. Buleleng |
View |
13 |
|
Jenis Bambus |
Nama Latin |
Nama Lokal |
Sinonim |
Karakteristik |
Tempat Tumbuh |
Sebaran Jenis |
|
Bambu Duri [Bambusa bambos spiny or thorny bamboo] |
Bambusa bambos spiny or thorny bamboo |
Bambu Duri, Pring Ori |
Arundo bambos L, Bambussa arundinaceae (Retzius) Wild. |
Tumbuh dalam rumpun, batang lurus tinggi, cabang berduri, dengan warna hijau muda, percabangan banyak, tinggi bisa mencapai 30 meter, dengan diameter batang 15 – 18 cm, tebal dinding hingga 2 cm, jarak buku 20 – 40 cm, panjang daun 6 – 22 cm, 160 – 400 rumpun/Ha. |
tumbuh pada ketinggian 0 – 1.000 m, pada tipe tanah basah, dengan curah hujan hingga 2.500 mm. |
berasal dari China dan Thailand |
Bambu Duri [Bambusa bambos spiny or thorny bamboo]
|
berasal dari China dan Thailand |
|
|
View |
14 |
|
Jenis Bambus |
Nama Latin |
Nama Lokal |
Sinonim |
Karakteristik |
Tempat Tumbuh |
Sebaran Jenis |
|
Bambu Gombong/Andong [Gigantochloa pseudoarundinaceae (Steudel) Widjaja] |
Gigantochloa pseudoarundinaceae (Steudel) Widjaja |
buluh batuang danto (Minangkabau), pring surat (Jawa), awi andong, awi gombong, awi andong kapas (besar), awi andong batu (kecil), awi andong kekes, awi andong leyah, awi andong kertas (Sunda), tiying jajang surat (Bali), Awi andong (Indonesia - Sundanese), Bambu gombong (Indonesia) |
|
Batang, tegak lurus, agak doyong, ujung sedikit melengkung, warna hijau bergaris-garis kuning mulai dari pangkal sampai ujung, ruas agak membengkokdekat ruas menggelembung. Tinggi batang dapat mencapai 16 meter dengan diameter batang bagian bawah dapat mencapai 12 cm, tebal dinding batang bawah 2,7 cm dengan rata-rata 1,18 cm, berat batang segar 69 kg. Batang muda tertutup bulu coklat yang melekat sampai batang tua, setelah dewasa menghilang, Pelepah batang : tertutup bulu coklat, mudah luruh, kuping pelepah buluh seperti bingkai yang bergelombang; daun pelepah terkeluk balik, menyegitiga dengan pangkal menyempit. Percabangan, mulai dari buku yang terletak di ¾ batang bagian atas sampai ujung. Dari buku keluar cabang, terdiri dari banyak cabang dengan satu cabang berukuran 1- 2 cm yang menonjol, Daun 22-25 x 2,5-5 cm, gundul; kuping pelepah buluh seperti bingkai, tinggi 1 mm, gundul; ligula rata sampai menggerigi, tinggi 2 mm, dengan bulu kejur yang halus. Rebung hijau dengan garis-garis kuning yang tertutup bulu coklat sampai hitam, dapat dimakan. |
dari di dataran rendah sampai ketinggian > 1350 m dpl, pada tanah-tanah kering yang tidak tergenang air dan tumbuh baik di daerah basah bertipe iklim A dan B dengan curah hujan > 2.300 mm/tahun. |
Sumatera, Jawa, Bali |
Bambu Gombong/Andong [Gigantochloa pseudoarundinaceae (Steudel) Widjaja]
|
Sumatera, Jawa, Bali |
|
|
View |
15 |
|
Jenis Bambus |
Nama Latin |
Nama Lokal |
Sinonim |
Karakteristik |
Tempat Tumbuh |
Sebaran Jenis |
|
Bambu Lemang Hijau [Schizostachyum brachycladum v hijau] |
Schizostachyum brachycladum v hijau. |
Bambu Talang, Awi Buluh, bambu lemang hijau. |
|
Tumbuh dalam rumpun, batang berbentuk lurus, berwarna hijau kebiruang, variant sepenuhnya berwarna hijau, tinggi bisa mencapai 7 -15 meter, dengan diameter batang 7 – 10 cm, tebal dinding 3 – 5 mm, jarak buku 30 - 58 cm, percabangan di mulai bagian tengah, panjang daun 26 – 32 cm, jumlah rumpun 1.000 rumpun/ha. |
cocok pada semua tipe tanah, tumbuh pada daerah tropis dan kering, dengan curah hujan hingga mencapai 1.000 mm, pada ketinggian 0 – 600 m. |
Asia Selatan |
Bambu Lemang Hijau [Schizostachyum brachycladum v hijau]
|
Asia Selatan |
|
|
View |
16 |
|
Jenis Bambus |
Nama Latin |
Nama Lokal |
Sinonim |
Karakteristik |
Tempat Tumbuh |
Sebaran Jenis |
|
Bambu Lengka/Bambu Tabah [Gigantochloa nigrocilliata] |
Gigantochloa nigrocilliata. |
Bambu tabah (Bali), bambu lengka (Jawa) |
|
bambu tabah mempunyai batang yang sifatnya simpodial atau berumpun. Panjang buluh dapat mencapai sekitar 10 m dan ujungnya melengkung, dengan garis tengahnya sekitar 3 – 6 cm. Tebal buluhnya mencapai 6 mm, dengan warna buluh hijau sampai hijau tua, ruas batang mencapai 30 – 50 cm dengan pelepah buluh panjangnya 11 – 18 cm yang tetap melekat pada buluhnya, pelepah buluh bagian luar ditumbuhi oleh miang (bulubulu halus) yang melekat berwarna coklat hitam, pelepah mudah luruh. |
Jenis bambu ini pula umumnya sudah tumbuh liar dan banyak
terdapat di daerah tepi sungai dan lereng gunung di Pupuan Bali.
|
Burma, Indocina Malaya, Indonesia |
Bambu Lengka/Bambu Tabah [Gigantochloa nigrocilliata]
|
Burma, Indocina Malaya, Indonesia |
|
|
View |
17 |
|
Jenis Bambus |
Nama Latin |
Nama Lokal |
Sinonim |
Karakteristik |
Tempat Tumbuh |
Sebaran Jenis |
|
Bambu Manggong [Gigantochloa manggong Widjaja] |
Gigantochloa manggong Widjaja |
Bambu Manggong (Jawa) |
|
rumpun yang simpodial, rapat dan tegak, rebungnya berwarna kuning sampai hijau dan tertutup bulu coklat, batang berwarna warna hijau sampai hijau kekuningan ketika tua, mencapai tinggi 15 m dan berbentuk lurus, percabangan di atas, panjang ruas buku 30 – 33 cm, diameter 5 – 7 cm, tebal dinding 10 mm, pelepah mudah gugur, daun berukuran 27 – 29 cm x 3 – 4 cm |
tumbuh dan dijumpai mulai dari ketinggian 600 m dpl sampai lebih dari 1000 m dpl |
Jawa, Taman Nasional Meru Betiri, Kebun Raya Purwodadi, Lawang, Jawa Timur
|
Bambu Manggong [Gigantochloa manggong Widjaja]
|
Jawa, Taman Nasional Meru Betiri, Kebun Raya Purwodadi, Lawang, Jawa Timur
|
|
|
View |
18 |
|
Jenis Bambus |
Nama Latin |
Nama Lokal |
Sinonim |
Karakteristik |
Tempat Tumbuh |
Sebaran Jenis |
|
Bambu Mayan [Gigantochloa robusta Kurz] |
Gigantochloa robusta Kurz |
awi mayan (Sunda), pring serit (Jawa/Banyuwangi), tiying jelepung (Bali), buluh riaw (Minangkabau), buloh poring (Tapanuli). |
Gigantochloa verticillata (Willd.) Munro sensu Backer. |
Rumpun padat, Batang : besar, tegak lurus, tinggi 17 meter, diameter 12 cm, ruas-ruas lurus tanpa bengkok-bengkok, ujung sedikit lengkung, kulit batang hijau – hijau keabu-abuan dengan garis-garis putih dari pangkal batang sampai pertengahan batang kemudian memudar. Batang muda, ditutupi bulu coklat dengan garis-garis putih. Percabangan, mulai pada batang bagian tengah sampai ujung, jumlah cabang 1-6 dengan satu cabang berukuran besar menonjol, diameter 0,5– 1 cm. dan bagian ujung melengkung. Pelepah buluh, tertutup bulu hitam, waktu umur 1 tahun tidak mudah luruh, pangkal buluh selalu melekat tetapi setelah umur 2 tahun mudah luruh, kuping pelepah buluh membulat dengan bulu kejur yang mencapai 5 mm; ligula menggerigi, tinggi 1 mm dengan bulu kejur yang panjangnya 3 mm. Daun pelepah buluh terkeluk balik, menyegitiga dengan pangkal yang menyempit.
Daun : panjang x lebar 15-27 x 2,5 – 5 cm, permukaan bagian bawah berbulu; Rebung : hijau muda tertutup bulu coklat hingga hitam, dapat dimakan.
|
Dataran rendah sampai ketinggian lebih dari 1000 m dpl, tipe iklim A, B, C dengan curah hujan > 2000 m /tahun. |
Sumatera, Jawa, Bali |
Bambu Mayan [Gigantochloa robusta Kurz]
|
Sumatera, Jawa, Bali |
Banten |
Provinsi Banten |
View |
19 |
|
Jenis Bambus |
Nama Latin |
Nama Lokal |
Sinonim |
Karakteristik |
Tempat Tumbuh |
Sebaran Jenis |
|
Bambu Membra [Dendrocalamus membranaceus] |
Dendrocalamus membranaceus |
Bamboo waya, Bambu Membra. |
|
Tumbuh dalam rumpun, batang berbentuk lurus, berwarna hijau - putih, tinggi bisa mencapai 20 -24 meter, dengan diameter batang 6 – 10 cm, tebal dinding 6 – 10mm, jarak buku 22 – 38 cm, percabangan banyak dari ruas, panjang daun 12 – 25 cm, jumlah rumpun 160 – 400 rumpun/ha. |
tumbuh pada ketinggian hingga 1.000 m, pada daerah kering sampai dengan curah hujan 1.000 mm. |
Myanmar dan Thailand |
Bambu Membra [Dendrocalamus membranaceus]
|
Myanmar dan Thailand |
|
|
View |
20 |
|
Jenis Bambus |
Nama Latin |
Nama Lokal |
Sinonim |
Karakteristik |
Tempat Tumbuh |
Sebaran Jenis |
|
Bambu Moso [Phyllostachys pubescens] |
Phyllostachys pubescens |
Mosso Bamboo, Bambu Moso |
|
Akar tumbuh merambat, batang berbentuk lurus dan solid, berwarna hijau tua, tinggi bisa mencapai 24 meter, dengan diameter batang 18 cm, tebal dinding 12 mm, jarak buku 25 cm, percabangan mulai 3 – 4 m dari atas tanah, panjang daun 25 cm, jumlah rumpun 400 – 500 rumpun/ha. |
cocok untuk di lereng gunung, pada tanah miskin dan kering, pada ketinggian 0 - 1.000 m, pada daerah sub tropis dan tropis dengan suhu – 20oC – 30oC dengan curah hujan hingga 2.000 mm. |
Amerika Selatan |
Bambu Moso [Phyllostachys pubescens]
|
Amerika Selatan |
|
|
View |