-
Minimalisir Konflik Tenurial dengan Partisipasi Aktif Masyarakat
|
-
FORDA (Bogor, 05/01/2016)_Konflik tenurial dalam pengelolaan hutan bukanlah hal yang baru, tetapi merupakan isu lama dan belum terselesaikan sampai sekarang. Selain itu, konflik ini semakin mencuat pada era reformasi. Tetapi Dr. Henry Bastaman, MES, Kepala Badan Litbang dan Inovasi, yakin bahwa adanya struktur organisasi baru (penggabungan KLH dan Kemenhut) bisa menyelesaikan masalah tersebut. |
-
Optimalisasi Tata Air DAS Cisadane dengan Modeling Tata Guna Lahan
|
-
FORDA (Bogor, 12/01/2016)_Dalam kurun waktu 2010-2014, Dr. I Wayan Susi Dharmawan, M.Si dan sejumlah peneliti Puslitbang Hutan (P3H), Badan Litbang dan Inovasi (BLI) telah berhasil menciptakan beberapa model pemanfaatan lahan untuk optimalisasi tata air di DAS Cisadane.
|
-
BLI Harus Fokus Pada Kegiatan Prioritas Untuk Capai Target 2016
|
-
FORDA (Cisarua, 22/01/2016)_Tahun 2016 tantangan kita adalah limited budget yang kita punya, kita tidak perlu sikapi ini dengan negatif tetapi bagaimana struktur anggaran ini bisa mengerjakan yang super prioritas sehingga mau tidak mau harus mensortir kegiatan yang bisa ditunda, kita harus mencai mana yang paling penting untuk mendukung BLI (Badan Litbang dan Inovasi) Tahun 2016. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Badan Litbang dan Inovasi, Dr. Henri Bastaman, MES pada acara rapat capaian kinerja 2015, capaian Renstra BLI 2015-2019 dan Penandatanganan Perjanjian Kinreja 2016 di Royal Safari Garden, Cisarua (21-22/01/2015).
|
-
Kontribusi Sungai Ciliwung terhadap Banjir di Jakarta Sebesar 24%
|
FORDA (Bogor, 29/01/2016)_Jakarta merupakan salah satu kota di Indonesia yang berlangganan banjir. Selama ini, Sungai Ciliwung selalu dianggap sebagai kambing hitam banjir di Jakarta. Ternyata berdasarkan penelitian Drs. Irfan B. Pramono, M.Sc, Peneliti Hidrologi dan Konservasi Tanah Balai Penelitian Teknologi Kehutanan Pengelolaan DAS (Balitek DAS) Solo, Sungai Ciliwung menyumbang banjir sebesar 24%.
|
-
Siaga Longsor dengan Sensor Peringatan Tanah Longsor
|
-
FORDA (Bogor, 18/01/2016)_Pada tahun ini, Indonesia siaga longsor. Dimana Indonesia merupakan salah satu negara yang rawan longsor. Hal ini disebabkan karena tanah di Indonesia banyak berupa lembah, bukit dan gunung berapi. Berdasarkan data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dalam dua tahun terakhir telah terjadi bencana tanah longsor sebanyak 600 kali.
|
|