03 Februari 2016 - 3154 klik
Prosiding Tumbuhan Obat dari Hutan: Konservasi, Budidaya dan Pemanfaatan

Indonesia tidak hanya memiliki sumber daya alam yang sangat berlimpah, namun juga kaya akan keanekaragaman hayatinya. Kekayaan keanekaragaman hayati di Indonesia meliputi lebih dari 515 jenis mamalia, 5.100 jenis reptil, 1.531 jenis burung, 270 jenis amphibi, dan sekitar 38.000 jenis tumbuhan yang lebih dari 1.260 jenis diantaranya merupakan tumbuhan berkhasiat obat. Khusus keberadaan tumbuhan hutan berkhasiat obat, sejalan dengan waktu pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam di Indonesia dari waktu ke waktu mengalami ancaman kerusakan dan kepunahan. Ancaman tersebut tidak hanya dari aspek ekologinya, namun juga dari aspek ekonomi hingga budaya. Padahal di lain pihak, perkembangan industri herbal beberapa tahun belakangan ini menunjukkan grafik yang meningkat.

Untuk itu, upaya konservasi ek-situ dan in-situ dan budidaya tumbuhan hutan berkhasiat obat merupakan langkah penting yang harus dilakukan, terutama di Pulau Kalimantan. Hal ini dikarenakan, Pulau Kalimantan tidak hanya sebagai salah satu pulau terbesar di Indonesia yang memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi saja, namun juga diantara kekayaan keanakeragaman hayati tersebut ternyata banyak memiliki nilai sosial, budaya dan ekonomi, serta bermanfaat untuk kesehatan masyarakat luas karena terkatagori sebagai tumbuhan hutan berkhasiat obat.

Berkaitan dengan usaha-usaha konservasi, budidaya dan pemanfaatan tumbuhan hutan berkhasiat obat, Balai Penelitian Teknologi Konservasi Sumber Daya Alam Samboja (Balitek KSDA-Samboja), sejak beberapa tahun lalu juga telah melakukan serangkaian kegiatan yang tidak hanya terkait dibidang penelitian berupa teknik budidaya dan pemanfaatan saja, namun juga usaha konservasi tumbuhan hutan berkhasiat obat baik konservasi ek-situ dan in-situ. Selain itu, Balitek KSDA juga telah mengeksplorasi sebagian potensi tumbuhan hutan berkhasiat obat di dalam Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Hutan Penelitian Samboja maupun di sebagian wilayah Kalimantan.

Berkenaan dengan hal tersebut, maka Balai Penelitian Teknologi Konservasi Sumber Daya Alam menyelenggarakan Seminar Hasil-hasil Penelitian dengan tema "Tumbuhan Obat dari Hutan: Konservasi, Budidaya dan Pemanfaatan" yang diadakan di Gedung Pertemuan PT. Pegadaian Balikpapan pada tanggal 3 Desember 2014. Seminar ini merupakan sarana penyebarluasan hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Balai Penelitian Teknologi Konservasi Sumber Daya Alam kepada para pengambil kebijakan, akademisi dan masyarakat pada khususnya, yang hasilnya dituangkan dalam prosiding ini.

Prosiding ini menyajikan 5 makalah utama yang dipresentasikan oleh peneliti dari Balai Penelitian Teknologi Konservasi Sumber Daya Alam, Fakultas Kehutanan, Universitas Mulawarman dan Usaha Kecil Menengah. Selain itu juga disajikan rumusan seminar yang merupakan sintesa dari makalah-makalah yang disampaikan dan hasil diskusi serta evaluasi dari peserta seminar. Prosiding ini juga memuat 3 makalah penunjang yang berkaitan dengan tema seminar.

 

Download File:

Pengantar dan Sambutan

Makalah Utama

Makalah Penunjang

Lampiran

Penulis : Balitek KSDA

Download :