03 Februari 2016 - 2185 klik
Bekantan: Kebakaran Hutan di Rawa Gambut, Bencana atau Bahaya Laten?

Pembaca Bekantan yang setia jumpa lagi di edisi Bekantan Desember 2015. Tahun ini kebakaran hutan dan lahan yang cukup hebat melanda negara kita. Musim kemarau ditambah dengan fenomena el nino menyebakan musim kemarau di Indonesia menjadi lebih panjang. Kondisi seperti ini sangat rentan terhadap kebakaran hutan dan lahan. Adanya pemicu api yang berasal dari berbagai macam aktivitas manusia mengakibatkan kebakaran yang semakin meluas. Khusus di Pulau Sumatera dan Kalimantan, kebakaran disertai dengan bencana asap yang mengakibatkan kerugian yang tidak terhitung. Jumlah penderita ISPA meningkat, bahkan ada korban yang meninggal karenanya. Perusahaan penerbangan rugi miliaran rupiah akibat dibatalkannya jadwal penerbangan karena asap. Negara tetangga kita protes karena asap dari Indonesia masuk ke wilayah udara mereka.

Sebagai sumbangsih ide untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan, Bekantan edisi kali ini membahas masalah kebakaran hutan dan lahan. Rubrik focus membahas kekhawatiran akan kebakaran hutan dan lahan menjadi bahaya laten, fenomena el nino dan hubungannya dengan kebakaran hutan dan lahan serta pemberdayaan masyarakat sebagai salah satu upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan. Rubrik artikel menyajikan permasalahan dalam pengelolaan hutan rawa gambut. Program kampung iklim dan jenis pohon yang relative bisa bertahan terhadap api/kebakaran disajikan dalam rubric landscape. Di rubrik tokoh, Bekantan mewawancari bapak Rapingun, petani dari kab. Pulang Pisau Kalimantan Tengah yang berhasil mengelola lahan gambut secara berkelanjutan. Rubrik-rubrik lain dikemas dengan menarik dan informative untuk para pembaca sekalian.

Penulis : BPK Banjarbaru

Download : BEKANTAN_Vol_3_No_2_Desember_2015.pdf