Ramin (Gonystylus bancanus (Miq) Kurz.) is one of the most important species growing in tropical peat swamp forest in Indonesia. Due to over eploitation, its population decreased sharply in last several years. To prevent further degradation of its population and habitats, ramin exploitation has been banned since 2001. The permit to harvest ramin is granted to one forest concession only who hold certificate of sustainable forest management from Indonesia Ecolabeling Institute.
Workshop Policy Options on the Conservation and Utilization of Ramin diselenggarakan di Bogor pada 22 Februari 2006. Workshop ini merupakan kegiatan tambahan dari proyek kerjasama antara Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan dan Konservasi Alam dengan International Tropical Timber Organization (ITTO) melalui Pra- Proyek ITTO PPD87/03 Rev. 2 (F); Identification of Gonystylus spp (Ramin) Potency, Distribution, Conservation and Plantation Barrier, yang berdasarkan jadwal yang direncanakan sebelumnya, proyek ini telah berakhir sejak Desember 2005. Workshop ini dihadiri oleh peserta dari unsur-unsur Departemen Kehutanan, lembaga internasional, perguruan tinggi, Badan Usaha Milik Negara, lembaga penelitian, dan berbagai Lembaga Swadaya Masyarakat.
Journal of Forestry Research is previously published as Forestry Research Journal (2000 – 2001). This Journal is published in one volume of two issues per year by the Forestry Research and Development Agency, Indonesia. The journal publishes primary research findings and synthesized articles containing significant contribution to science and its theoretical application in forestry in Indonesia. Overseas works relevant to Indonesian conditions may be accepted for consideration.
Center for Forest and Nature Conservation Research and Development (CFNCRD) Ministry of Forestry Indonesia incooperation with International Tropical Timber Organization carried out a Pre-Project on the Identification of Identification of Gony stylus spp (Ramin), potency, distribution, conservation and plantation barrier. This activity is part of the commitment of the Government of Indonesia and ITTO topromote Sustainable Management of tropical forest including peat swamp forest at which ramin is growing.
Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan mengemban tanggung jawab melaksanakan penelitian dan pengembangan di bidang kehutanan. Dalam melaksanakan tugas tersebut, dibutuhkan dukungan data dan informasi yang dapat digunakan sebagai acuan perbaikan pengelolaannya. Buku Statistik Badan Litbang Kehutanan 2011 ini dimaksudkan untuk menyajikan data statistik dan informasi yang menggambarkan fakta obyektif Badan Litbang Kehutanan khususnya di tahun 2011.
Sampai dengan bulan Agustus 2005, Balai Penelitian Teknologi Perbenihan Bogor (dulu Balai Teknologi Perbenihan) telah menerbitkan Buku Atlas Benih Tanaman Hutan Indonesia sebanyak 4 jilid yang memuat informasi tentang teknologi perbenihan sebanyak 99 jenis benih tanaman hutan.
Peningkatan pemanfaatan hutan untuk pembangunan yang membutuhkan lahan hutan secara langsung telah mengurangi habitat dan sebaran satwaliar, terutama yang dilindungi atau satwa endemik. Pemanfaatan kawasan hutan rawa gambut, hutan tepi sungai, dan hutan mangrove di Kalimantan juga menurunkan populasi satwa endemik, bekantan (Nasalis larvatus). Di samping pengurangan habitat, pencemaran perairan sungai, pantai atau peningkatan lalu lintas di sungai pun memberikan dampak pada penurunan populasi dan sebaran bekantan.
Buku ini merupakan rangkuman dari kegiatan penelitian yang dilakukan oleh Balai Penelitian Kehutanan Manado yang dilakukan selama 2 (dua) tahun di 10 (sepuluh) Kabupaten/ Kota di Provinsi Sulawesi Utara yaitu : Kab. Minahasa Utara, Kota Bitung, Kota Tomohon, Kab. Minahasa, Kab. Minahasa Tenggara, Kab. Minahasa Selatan, Kota Kotamobagu, Kab. Bolaang Mongondow, Kab.Bolaang Mongondow Timur dan Kabupaten Bolaan Mongondow Selatan.
Buku “Tumbuhan Obat Tradisional di Provinsi Sulawesi Utara Jilid 1” ditulis untuk memperkenalkan keanekaragaman jenis tumbuhan yang digunakan dalam pengobatan tradisional di Sulawesi Utara. Buku ini menguraikan secara singkat dan jelas tentang beberapa jenis tumbuhan obat tradisional di Sulawesi Utara yang dapat dijumpai di dalam dan di luar kawasan hutan, yang tersebar dari pesisir pantai sampai daerah pegunungan. Juga disertai deskripsi singkat mengenai karakteristik morfologis tumbuhan yang dilengkapi dengan gambar, kegunaan/manfaat, bagian yang digunakan dan cara meramu atau cara menggunakan dan kandungan bahan aktifnya.
Tercatat sekitar 96 jenis afifauna yang merupakan spesies endemik di Wilayah Sulawesi, satu diantaranya adalah burung Kadalan Sulawesi (Phaenicophaeus calyorhynchus). Burung Kadalan merupakan satwa khas unik yang keberadaannya tidak banyak dikenal, namun dibalik ketidakpopulerannya tersingkap sebuah fenomena menarik dari perilaku Kadalan di alam. Keunikan yang menjadi daya tarik Kadalan adalah adanya asosiasi antara afifauna ini dengan monyet-monyet endemik Sulawesi. Ragam keunikan tersebut merupakan sebuah keajaiban Sang Pencipta yang harus dipertahankan agar kelestariannya tetap terjaga demi keseimbangan siklus ekologi dalam tatanan ekosistem di alam semesta.