08 November 2017 - 2181 klik
Cemara Laut Mengubah Lahan Marginal Menjadi Potensial

“CEMARA LAUT MENGUBAH LAHAN MARGINAL MENJADI POTENSIAL” buku buah kerja penelitian sekaligus pengalaman lapang. Mulanya adalah hamparan pasir panas nan gersang di sepanjang pantai selatan Kebumen. Melalui perencanaan dan metoda yang baik, pantai itu perlahan berhias sabuk cemara hijau. Perubahan paras pantai ini tidak saja menjadikan cemara laut (Casuarina equisetifolia) yang ditanam berfungsi sebagai peredam gelombang angin, tapi lahan belakang tegakan cemara ke arah daratan juga menggeliat menjadi lahan yang perlahan bisa dimanfaatkan untuk tanaman pertanian. Kerasnya ekosistem pantai yang bersifat transboundary area daratan dan lautan, mulai ramah dengan hadirnya sabuk hijau cemara.

Menengok sedikit kebelakang, kegiatan penelitian lahan pantai berpasir di Kebumen bermula dari presentasi pada dinas terkait di Kabupaten Kebumen. Menindaklanjuti hasil presentasi Pemerintah Kabupaten Kebumen menghendaki dilakukan penelitian di Pantai Selatan Kebumen, agar kondisi pantai yang gersang dan panas menjadi rindang dan sejuk, sehingga pengunjung wisata akan meningkat jumlahnya. Begitu pula dengan permasalahan lahan pantai berpasir yang dianggap tidak produktif untuk tanaman hortikultura karena gangguan uap air garam dan angin kencang dari laut, padahal memiliki potensi.

Pembangunan tegakan Cemara Laut (Casuarina equisetifolia) sebagai tanggul angin dimulai tahun 2005 sampai 2015. Penanaman ini melibatkan partisipasi aktif masyarakat Desa Karanggadung kabupaten Kebumen khususnya Kelompok Tani Pasir Makmur. Pembentukan kelompok ini mampu membangun keyakinan bahwa lahan pantai berpasir dapat untuk budidaya tanaman semusim (hortikultura).

Penulis : Beny Harjadi, Agung Wahyu Nugroho, Arina Miardini, Susi Abdiyani & Dona Octavia

Download : Buku_Cemara_Laut_BPPTPDAS.pdf