19 Maret 2019 - 1427 klik
Swara Samboja: Taman Nasional Kayan Mentarang, Benteng Perlindungan Lutung Bangat di Indonesia

Salam Konservasi,

Taman Nasional Kayan Mentarang, Benteng Perlindungan Lutung Bangat di Indonesia” menjadi tema utama Majalah Swara Samboja Vol. VII/No. 2/Th 2018. Sebaran lutung bangat (menurut IUCN) meliputi seluruh kawasan TN. Kayan Mentarang dan menurut populasinya adalah yang paling besar. Tim survei terdiri dari peneliti dari Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Konservasi Sumber Daya Alam (Balitek KSDA), Pengendali Ekosistem Hutan (PEH), Polisi Kehutanan dan didukung oleh Masyarakat Mitra Polhut (MMP) dari Balai TN. Kayan Mentarang mencoba mendokumentasikan lutung bangat ini dan ditulis oleh Tri Atmoko dkk.

Dalam rubrik artikel, Mira Kumala Ningsih dengan tulisan “Kupu-kupu, Si Serangga Cantik Bantimurung” akan membahas fakta yang unik tentang kupu-kupu.

Selanjutnya, Ishak Yassir akan membahas tulisan berjudul Selamatkan Hutan, Orang Utan dan Bumi Kami “Potret Orang Utan di Habitat Alami”. Dalam naskah ini juga dibahas juga bagaimana nasib orang utan di masa depan?

Mukhlisi selanjutkan akan membahas peluang, tantangan dan upaya pengembangan budidaya satwa liar dalam tulisan berjudul “Domestikasi Satwa Liar: Antara Peluang dan Tantangan untuk Ketahanan pangan”.

Selanjutnya Tri Sayektiningsih akan menutup majalah kali ini dengan tulisan berjudul “Kucing Liar (Felis catus): Spesies Invasif Penyebab Kepunahan Keanekaragaman Hayati di Benua Australia”.

Pada kesempatan ini Swara Samboja juga mengetengahkan peneliti burung Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Dr. Dewi Malia Prawiradilaga yang akan berbagi pengalamannya dalam “Mengkonservasi burung melalui pemanfaatan yang bijak dan menjaga keberadaannya di alam". Selamat Membaca.

Penulis : Balitek KSDA Samboja

Download : Swara_Samboja_Vol_VII_No_2_Tahun_2018.pdf