15 Februari 2021 - 835 klik
Desa Siaga Api: Kriteria dan Indikator

Kebakaran hutan dan lahan di Indonesia masih menjadi masalah yang hampir setiap tahun terjadi, terutama di wilayah Sumatera dan Kalimantan. Dampak dari kebakaran tersebut sudah sangat dirasakan oleh berbagai pihak dan telah menyebabkan kerugian yang sangat besar hampir di semua aspek, baik ekonomi, ekologi, dan sosial. Bahkan dampak tersebut juga telah memasuki ranah politik dan hubungan internasional, berkenaan dengan bencana asap yang melewati batas wilayah negara.

Berbagai upaya pemerintah telah diimplementasikan untuk mengatasi masalah kebakaran yang berulang. Secara garis besar upaya tersebut meliputi upaya pencegahan, upaya pemadaman, dan upaya pasca-kebakaran. Berdasarkan pengalaman yang terjadi selama ini bahwa selain memberikan dampak kerugian yang besar, upaya pemadaman cenderung sulit terutama pemadaman di lahan gambut. Oleh karena itu upaya pencegahan semestinya diutamakan sesuai dengan instruksi Presiden Joko Widodo untuk mengedepankan upaya pencegahan dalam pengendalian kebakaran hutan dan lahan.

Saat ini Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) lebih fokus menggunakan pendekatan partisipatif dalam pencegahan kebakaran berbasis desa. Intervensi pendekatan ini selaras dengan ditetapkannya 4.140 desa rawan kebakaran oleh KLHK. Desa-desa rawan kebakaran merupakan desa prioritas target penanganan kebakaran. Beragam intervensi kegiatan diintroduksi pada desa-desa rawan kebakaran agar desa mampu berperan dalam pengendalian kebakaran hutan dan lahan.

Hingga saat ini belum ada perangkat (instrumen) yang mampu mengukur tingkat kesiagaan desa dalam pengendalian kebakaran hutan dan lahan. Buku “Desa Siaga Api: Kriteria dan Indikator” hadir mengisi kekosongan tersebut. Instrumen ini disusun berdasarkan hasil riset yang telah dilakukan tim peneliti P3SEKPI selama 2,5 tahun sejak 2017 di Provinsi Sumatera Selatan, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan.

Instrumen yang bersifat self assessment ini disajikan dalam bentuk yang simpel agar mudah digunakan. Manggala Agni, Pemerintah Desa, Masyarakat Peduli Api, perusahaan, KPH maupun Pemerintah Daerah yang mengenal kondisi desa dan masyarakatnya dengan baik dapat menggunakannya untuk menilai tingkat kesiagaan desa dalam pengendalian kebakaran hutan dan lahan.

Semoga buku ini bermanfaat. Terima kasih.

Bogor, Mei 2020
Kepala Pusat,

ttd

Ir. Djati Witjaksono Hadi, M. Si.

Penulis : Kushartati Budiningsih; Irfan Malik Setiabudi; Elvida Yosefi Suryandari; Ferdian Krisnanto; Ane Dwi Septina; Handoyo.

Download : Desa_Siaga_Api_Kriteria_Indikator.pdf