Jakarta, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Jumat, 23 November 2018. Menteri LHK Siti Nurbaya menegaskan bahwa implementasi agenda perubahan iklim di Indonesia tidak tertinggal dibanding negara lain. Berbagai contoh best practices diantaranya dalam penyelesaian status hutan adat, hutan sosial, pengendalian kebakaran hutan, dan restorasi gambut.
Isu lingkungan hidup semakin mendapat perhatian dari para wakil rakyat di daerah, hal ini terbukti dari hasil wawancara DPRD saat penilaian Nirwasita Tantra Tahun 2018, yang diselenggarakan oleh KLHK. Wawancara tersebut dilakukan untuk mengetahui sejauh mana dukungan DPRD, dalam pelaksanaan program pengelolaan lingkungan hidup, yang dijalankan oleh para Kepala Daerah kandidat penghargaan Nirwasita Tantra Tahun 2018.
Mitigasi perubahan iklim sektor kehutanan memegang peran penting dalam pencapaian target pengurangan emisi nasional. Indonesia telah berkomitmen mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 29% dengan kemampuan sendiri, dan sampai dengan 41% dengan dukungan internasional dibandingkan dengan skenario Business As Usual (BAU) pada tahun 2030. Target tersebut menempatkan aksi mitigasi bidang kehutanan (termasuk melalui REDD+), sebagai prioritas pertama yakni pengurangan 17,2%.
Keterlibatan legislatif daerah (DPRD) dalam pengelolaan lingkungan hidup dan sumber daya alam mampu mewujudkan pembangunan ekonomi, sosial dan lingkungan di daerah dapat berjalan secara selaras dan berkesinambungan. Pesan tersebut tercermin pada hari kedua penilaian Nirwasita Tantra yang diselenggarakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) di Gedung Manggala Wanabakti Jakarta, Kamis (22/11).
Jakarta, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Senin, 19 November 2018. KLHK hadir pada The Second Meeting of the Conference of the Parties to the Minamata Convention on Mercury (COP 2), untuk menegaskan komitmen pemerintah Indonesia terkait pengaturan merkuri. Agenda COP2 berlangsung mulai hari ini, yaitu dari tanggal 19–23 November, di Jenewa, Swiss.
Nomor: SP.645/HUMAS/PP/HMS.3/11/2018
Jakarta, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Selasa, 20 November 2018. Tim Balai Taman Nasional Wakatobi melakukan evakuasi terhadap paus yang terdampar di Perairan Pulau Kapota Taman Nasional Wakatobi, (19/11/2018). Proses evakuasi dilakukan bersama dengan mitra WWF, tim dosen Akademi Komunitas Perikanan dan Kelautan (AKKP) Wakatobi, serta masyarakat sekitar.
Jakarta, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Rabu, 21 November 2018. Bangkai ikan paus sperma yang terdampar di Pulau Kapota, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara pada Senin lalu, dikubur di pesisir Desa Kapota Utara, (20/11/1018). Paus Sperma (Physeter macrocephalus), dengan ukuran panjang ± 9,5 meter, dan lebar ± 437 cm tersebut dikubur pada lubang dengan kisaran ukuran panjang 10 meter, lebar 2 meter, dan kedalaman 80 cm.
Jakarta, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Rabu, 21 November 2018. Pemerintah Indonesia menegaskan kembali komitmennya dalam pengurangan dan penghapusan merkuri. Komitmen tersebut disampaikan oleh Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 (PSLB3) KLHK, Rosa Vivien Ratnawati sebagai Ketua Delegasi Indonesia pada "The Second Meeting of the Conference of the Parties to the Minamata Convention on Mercury (COP-2) di Jenewa, Swiss, Rabu (21/11).
Jakarta, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Rabu, 21 November 2018.
Keterlibatan DPRD dalam penilaian Nirwasita Tantra merupakan bentuk optimalisasi penilaian kinerja Kepala Daerah dalam pengelolaan lingkungan hidup di daerah. Oleh karenanya harmonisasi Pemerintahan Eksekutif (Kepala Daerah) dan Legislatif (DPRD) dalam melakukan pengelolaan lingkungan hidup dan sumber daya alam di daerah merupakan cerminan terbaik Green Leadership seorang Kepala Daerah.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2017 menyatakan bahwa, terdapat sekitar 69,6 juta jiwa perempuan usia sangat produktif (15-49) di Indonesia. Para perempuan dengan usia sangat produktif ini mendukung perekonomian Indonesia di berbagai sektor, sehingga perempuan sering kali menjadi tolok ukur kemajuan sebuah komunitas.