Galam merupakan media resmi publikasi ilmiah populer yang diterbitkan dua kali setahun oleh BP2LHK Banjarbaru. Pada edisi ini memuat 8 artikel ilmiah yaitu 1). Pengalaman Menangani Kebakaran Lahan Dan Hutan Di Khdtk Tumbang Nusa, Kalimantan Tengah; 2). Uji Coba Formula Pembungkus Benih Untuk Aeroseeding Di Lahan Gambut; 3). Uji Coba Pemanfaatan Limbah Kayu Pasca Terbakar Untuk Arang Dan Cuka Kayu Di Khdtk Tumbang Nusa; 4). Pembangunan Kebun Benih Klon Meranti Merah (Shorea leprosula Miq) Di Khdtk Riam Kiwa, Kalimantan Selatan;5). Pola Kemitraan Pemanenan Gaharu; 6). Potensi Kandungan Karbon Tegakan Meranti Putih Di Hutan Lindung Gunung Sebatung, Kabupaten Kotabaru, Provinsi Kalimantan Selatan; 7). Rayap Penyerang Tanaman Gmelina (Gmelina arborea Roxb) Dan Potensi Pengendaliannya Di KPH Boalemo Gorontalo; 8). Kolonisasi Mikoriza Arbuskula Dari Bawah Lima Jenis Tanaman Rawa Gambut Kalimantan Tengah; Evaluasi Terhadap Survival Dan Pertumbuhan Dari Beberapa Sumber Benih Jati (Tectona grandis)
Majalah Cerdas merupaakan majalah yang berisikan cerita dan informasi seputas DAS. Edisi Vol 2 No 1 Tahun 2016 mengambil fokus "Karst: sebuah ekosistem esensial penyangga kehidupan". Pada edisi ini juga bercerita tentang sosok Kepala Badan Litbang dan Inovasi (BLI) KLHK, Dr. Henry Bastaman, M.ES. Selain itu, pada edisi ini juga berbagi cerita tentang DAS, seperti (1). Kisah Seputar Gunung Merapi Dari Musibah Menjadi Berkah; (2). Mengenal Sekilas Jenis Tanah Marginal Be rmasalah dan Cara Penanganannya; (3). Akar Wangi, Tanaman Ajaib Pengendali Erosi Tanah; dan (4). Pengelolaan Lahan Gambut Dangkal dengan Teknologi Agrosilvofishery.
Majalah Swara Samboja Volume V No. 2 Tahun 2016 ini merupakan edisi khusus yang diterbitkan Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Konservasi Sumber Daya Alam (Balitek KSDA). Majalah edisi ini mengupas tuntas tentang “Herbarium Wanariset” yang merupakan salah satu “harta karun” yang dimiliki Balitek KSDA.
Menampilkan sebagian dari sebegitu banyak pembaruan pemikiran, teknik, alat dan produk yang telah dihasilkan oleh Badan Litbang dan Inovasi untuk dapat dinikmati oleh khalayak ternyata bukan hal yang sederhana. Perlu proses yang cukup panjang untuk memilah, memilih, mengkategorikan dan mempromosikan produk inovatif tersebut. Namun demikian, tim penyusun buku 150 Inovasi BLI mengucapkan syukur ke hadirat Allah SWT yang atas perkenan dan limpahan rahmat-Nya maka kami berhasil menyelesaikan penyusunan buku 150 Inovasi BLI ini.
Kegiatan seminar hasil penelitian yang diselenggarakan oleh Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Konservasi Sumberdaya Alam Samboja (Balitek KSDA-Samboja) adalah salah satu upaya untuk mendiseminasikan hasil kegiatan dan penelitian yang telah dilakukan. Selain itu, kegiatan seminar ini juga dilakukan sebagai ajang diskusi, saling bertukar informasi antara para peneliti, akademisi, pengambil kebijakan, pihak swasta dan LSM terkait pengelolaan pengelolaan satwaliar secara lestari. Berkenaan dengan hal tersebut, maka Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Konservasi Sumber Daya Alam menyelenggarakan Seminar Hasil-hasil Penelitian dengan tema "Pengelolaan Satwa Liar sebagai Upaya Pelestarian Sumber Daya Alam" yang diadakan di Hotel Gran Senyiur Balikpapan pada tanggal 5 November 2015.
Buku ini berisikan informasi memberikan informasi mengenai jenis pepohonan yang dapat dipergunakan dalam mencegah longsor dangkal melalui rekayasa vegetatif.
Prosiding ini memuat semua makalah yang dipresentasikan, makalah penunjang serta proses sharing pengalaman dan transfer pengetahuan yang berlangsung pada lokakarya teknisi litkayasa lingkup BLI.
Buku ini berisikan informasi tentang proses terbentuknya mata air, pengaruh pohon terhadap mata air dan ciri-ciri pohon yang berasosiasi terhadap keberadaan mata air. Selain itu, buku ini menyajikan informasi maupun deskripsi beberapa jenis pohon yang sering dijumpai pada kawasan mata air.
Recent data indicates Indonesia has the highest rate of tropical deforestation compared to any other country (almost twice the rate of forest loss in Brazil, a country long thought to be the epicentre of tropical deforestation). Alarmingly, it appears that much of Indonesia’s forest loss has beenunder-reported over the past decade.Moreover, Indonesia has about 40 millionpeople that comprise its farming community, with about half of them living in poverty and suffering from inadequate food and shelter.
Creating an enterprise that links reafforestation with commercial opportunities for rural communities seems a logical strategy. Consequently, Indonesia (like many other countries) has moved to invest heavily in supporting community-based commercial forestry (CBCF). Although the overarching strategy for CBCF appears sound, raising the farmers’ knowledge about the true value of their trees and linking them to appropriate markets is proving far from straightforward.
Tulisan ini disusun dari hasil-hasil penelitian yang pernah dilakukan penulis, kajian literatur kebakaran hutan, dan pengalaman dalam menghadapi kebakaran besar. Materi-materi dalam buku ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi semua pihak guna mendukung upaya pengendalian kebakaran hutan, termasuk lahan perkebunan dan masyarakat. Hal ini karena berbagai upaya pengendalian kebakaran hutan belum memberikan hasil yang memuaskan, sekalipun berbagai upaya telah banyak dilakukan.