Dientry oleh lusi - 02 February, 2016 - 2032 klik
Cegah Kenaikan Suhu 2 Derajat Celsius, Mari Kita Kerjakan Bersama

Biro Humas KemenLHK, Jakarta : Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution membuka secara resmi Festival Iklim 2016, Senin (1/2) di Jakarta Convention Center. Acara pembukaan juga dihadiri Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya, UN Resident Coordinator Douglas Broderick, Duta Besar Amerika Serikat Robert O. Blake, Duta Besar Norwegia Stig Traavik, pejabat eselon I dan II Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, para pakar, tamu undangan, masyarakat adat, LSM, dan peserta seminar. Festival Iklim 2016 yang berlangasung tanggal 1 s/d 4 Februari 2016, merupakan hasil kerjasama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kerajaan Norway dan UNDP.

 
Dalam sambutan pembukaan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyampaikan bahwa di dalam COP 21 Paris negara-negara telah mencapai kesepakatan untuk menjaga rata-rata suhu Bumi dibawah 2 derajat celsius. Indonesia telah menyampaikan Intended National Determined Contributions bahwa Indonesia lebih mendorong pengurangan emisi dari hutan dan lahan, transportasi, industri dan sampah. Presiden RI menekankan untuk melakukan langkah-langkah pengurangan subsidi BBM, pengelolaan sampah menjadi sumber energi, penerapan one map policy, review izin gambut, mengatasi illegal fishing dan melestarikan sumberdaya laut. Di Sektor energi, Indonesia mendorong green energi dengan mendorong mandatory biodiesel 15% pada 2015 dan menjadi 20% pada akhir tahun 2016 serta mendorong produk yang lebih sustainable. 
 
Darmin juga mengatakan bahwa persoalan perubahan iklim tidak bisa dibebankan pada satu sektor saja, tapi secara bersama-sama dan simultan. “Kita akan mengajak semua sektor untuk mengambil langkah dan melakukan upaya-upaya mengantisipasi perubahan iklim untuk menghindari pengaruh perubahan iklim yang semakin parah. Upaya dari berbagai sektor dan kerjasama dengan negara lain serta komitmen negara maju untuk memberikan kontribusi kepada negara berkembang sangat diperlukan”, ucap Darmin. 
 
Sementara, Menteri LHK Siti Nurbaya, dalam sambutannya menyampaikan bahwa agenda perubahan iklim harus dilihat dari dua sisi, pertama amanat UUD untuk menyediakan lingkungan yang baik bagi generasi mendatang, kedua melaksankan agenda perubahan iklim sesuai kebutuhan dunia. 
 
Terkait Festival Iklim, Siti Nurbaya menyampaikan terdapat tiga hal pokok yang ingin dicapai dalam Festival Iklim ini yaitu: 1. Terbangunnya komitmen bersama untuk menerjemahkan hasil COP, 2. Mengkomunikasikan lintas pihak, dan 3. Melakukan sinergi aksi untuk merealisasikan rencana menyongsong perjuangan dalam mencegah kenaikan suhu 2 derajat celsius untuk kesejahteraan rakyat dan generasi mendatang. “Dalam rangkaian agenda festival iklim ini diharapkan bahwa konteks dan konten perubahan iklim dapat dipahami oleh masyarakat, bukan hanya omongan politik dan dokumen saja, tapi ayo kita kerjakan bersama-sama”, ucap Siti Nurbaya.
 
Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dengan 17 ribu pulau, Indonesia adalah wilayah yang paling potensial untuk berkontribusi menjaga kestabilan iklim dalam rangka menyelamatkan dunia, namun disisi lain juga merupakan wilayah yang sangat rentan terhadap dampak perubahan iklim. 
 
Melalui Festival Iklim ini, Pemerintah ingin mempublikasikan kepada masyarakat luas dalam bahasa yang lebih sederhana dan mudah dimengerti oleh berbagai kalangan sehingga akan mendorong meluasnya peran serta masyarakat dalam mengantisipasi perubahan iklim.
 
UN Resident Coordinator Douglas Broderick menyampaikan dunia kedepan tergantung pada keseriusan kita menjalankan Paris Ageement. Indonesia sekarang berusaha untuk mencegah agar tidak terjadi kebakaran hutan lagi. Selain itu di galakkan juga pengurangan emisi dari industri dan transportasi agar lingkungan tetap terjaga. Hal terpenting lainnya juga adalah upaya bersama untuk merestorasi gambut di Indonesia sebagai bagian dari upaya mencegah kebakaran lahan dan hutan yang menimbulkan emisi gas rumah kaca.
 
Duta Besar Norwegia untuk Indonesia Stig Traavik mengapresiasi hasil negosiasi Paris dan mengapresiasi semua pihak yang terlibat. Menurut Stig Agreement ini adalah yang paling sukses untuk planet ini, walaupun kesepakatan paris ini belum sempurna. Indonesia diharapkan berkontribusi untuk meningkatkan energi terbarukan. 
 
Penanggung jawab berita:
Kepala Biro Hubungan Masyarakat, KLHK, Novrizal, HP.0818432387
 
Informasi lebih mendalam dapat menghubungi:
Dirjen Pengendalian Perubahan Iklim, Nur Masripatin, 08121970235
Website: www.dibawahdua.com