SEKILAS INFO
- Strategi Media Sosial BP2TSTH dalam Penyebaran Informasi Litbang – Baca Selanjutnya
- FORDA Survey – Baca Selanjutnya
- Laporan Kinerja BLI Tahun 2017 (informasi pelaksanaan kegiatan di BLI) – Baca Selanjutnya
- Berbagai Potensi dan Peluang Penelitian bagi Mahasiswa di BP2LHK Aek Nauli – Baca Selanjutnya
- Mengubah Limbah Kayu Hutan Rawa Gambut Bekas Kebakaran Menjadi Arang Kompos dan Cuka Kayu – Baca Selanjutnya
- PUI 2018, Balitek DAS akan Bersinergi dengan B2P2BPTH Yogyakarta – Baca Selanjutnya
Dientry oleh
Tuti -
04 February, 2016 -
2189 klik
Kolaborasi 3 Unit Kerja BLI di Sumatera untuk Selamatkan Kayu Langka Sumatera
BPTSTH (Kuok, 05/02/2016)_Dalam rangka menyelamatkan jenis-jenis kayu langka di Sumatera, Balai Penelitian Teknologi Serat Tanaman Hutan akan menggandeng dua (2) unit kerja Badan Litbang dan Inovasi (BLI), KLHK lainnya yang berdomisili di Sumatera untuk menjalankan kegiatan penelitian hibah internasional ITTO. Kedua unit kerja tersebut adalah Balai Penelitian Kehutanan (BPK) Aek Nauli dan BPK Palembang.
“Kerjasama ini akan menjadi salah satu contoh manajemen kolaboratif untuk unit kerja Badan Litbang dan Inovasi lainnya ke depan,”Kata Ir. Gunawan Hadi Rahmanto, M.Si., Kepala BPTSTH (Senin, 02/02).
Untuk mendapatkan gambaran teknis atas kolaborasi tersebut, BPTSTK mengundang BPK Palembang dan BPK Aek Nauli untuk menghadiri rapat teknis di Ruang Rapat Lt.2 BPTSTH, Kuok, Riau pada hari Senin (02/02).
Rapat yang dihadiri oleh 15 peserta tersebut membahas teknis dan output dari kegiatan kerjasama tersebut. Dimana output yang akan dicapai adalah konservasi jenis-jenis langka yang ada di Sumatera khususnya jenis Taxus, penghasil gaharu (Aquilaria dan Gonystylus), Kulim, Andalas, Giam dan Merbau. Selain itu, output lainnya adalah peningkatan konservasi yang berupa terpromosikannya pemanenan yang terkontrol dan peningkatan kapasitas regenerasi dari masing-masing jenis lokal Sumatera tersebut.
“Pada tahun 2016, kegiatan ITTO untuk konservasi ketujuh jenis endemik ini dilaksanakan dengan pembangunan konservasi eksitu dan insitu,”kata Eka Novriyanti PhD., Project Coordinator kegiatan.
Eka menegaskan bahwa kegiatan eksitu pada tahun 2016 tersebut akan dilaksanakan di 3 balai. Dimana jenis taksus akan dilaksanakan di Sumatera Utara dengan tenaga ahli dari BPK Aek Nauli, jenis Merbau di Provinsi Sumatera Selatan dengan tenaga ahli dari BPK Palembang serta jenis Kulim dan Giam di Provinsi Riau dengan tenaga ahli dari BPTSTH.
Ir. Iton Bambang Partono, B.D., Kepala BPK Aek nauli berharap dengan adanya pembagian tugas tersebut, diharapkan setiap balai bisa bertanggung jawab terhadap tugas pokok, fungsi serta perannanya dalam kolaborasi ini.
Disisi lain, Ir. Choirul Akhmad, ME berharap bahwa kegiatan ini akan berhasil dilaksanakan dan ini merupakan prestasi bersama dari ketiga balai tersebut.
“Kegiatan ini atas nama Badan Litbang dan Inovasi, keberhasilan dalam mencapai output kegiatan merupakan prestasi bersama,”kata Choirul. ***Tim ITTO Kuok