Dientry oleh Rizda - 12 February, 2016 - 2513 klik
Peneliti Berikan Bimtek Budidaya Jelutung bagi Kelompok Tani di OKI, Sumsel

BPK Palembang (Palembang, 10/02/2016)_Atas permohonan PT. Tiara Asia Permai (TAP), Ir. Bastoni, M.Si, peneliti dan pakar gambut Balai Penelitian Kehutanan (BPK) Palembang ditugaskan memberikan bimbingan teknis (bimtek) Budidaya Jelutung (Dyera lowii Hook.F) kepada para ketua dan perwakilan kelompok tani di Kabupaten OKI, Sumatera Selatan.

Sebagai narasumber dan pendamping teknis pelatihan budidaya jelutung rawa tahap 1 yang diselenggarakan PT. TAP selama tujuh hari, 20-26 Januari 2016, Bastoni menyampaikan hasil penelitiannya dan tim terkait hutan tanaman jelutung sejak tahun 1995 yang mencakup budidaya jelutung serta penyadapan dan pengolahan getah jelutung. 

Bertempat di ruang meeting Hotel Dinesti, Kayuagung, Kab. OKI, hari pertama pelatihan (21/01), Bastoni mempresentasikan budidaya jelutung, meliputi: penanganan benih, pembibitan, penyiapan lahan, penanaman dan pemeliharaan tanaman jelutung), teknik penyadapan hingga pengolahan getah jelutung. 

Empat hari berikutnya dilakukan kunjungan ke hutan tanaman jelutung dan praktek lapangan di Kebun Konservasi Plasma Ramin dan Tanaman Kehutanan daerah Kedaton Kec. Kayuagung, Kab. OKI. Materi praktek lapangan meliputi pengamatan karakteristik lahan (pengukuran genangan air, muka air tanah, kedalaman gambut dan kedalaman lapisan pirit); penyiapan lahan (pembebasan lahan, pengajiran dan pemasangan ajir tanaman, pembuatan gundukan tanah/gambut); dan penanaman. 

Pelatihan yang diikuti 12 orang ketua kelompok tani dari Sungai Batang dan Muara Sugihan, ketua koperasi tani dan nelayan serta kepala desa Sungai Batang ini akan dilanjutkan sampai tahap 3. Pelatihan tahap 2 diagendakan untuk evaluasi hasil praktek penyiapan lahan, penanaman 4.000 bibit jelutung. Sedangkan pelatihan tahap 3 untuk evaluasi pertumbuhan awal tanaman, penyulaman, dan pemeliharaan tanaman. Rangkaian pelatihan tersebut difasilitasi dan didanai oleh PT. TAP. 

“Sepanjang diperlukan, tim peneliti BPK Palembang, siap support pelaksanaan pelatihan II dan III nanti,” kata Bastoni bersemangat menunjukkan komitmen dan kesiapan BPK Palembang mendiseminasikan hasil litbang yang telah diperoleh. 

Hal ini sesuai dengan harapan Kepala BPK Palembang, Ir. Choirul Akhmad, ME, bahwa dengan memberikan bimbingan dan pendampingan teknis akan terwujud komunikasi interaktif antara peneliti dengan pengguna dan stakeholder sehingga proses transfer informasi dan iptek menjadi lebih efektif. 

“Pendampingan atau bimbingan teknis, cara diseminasi hasil litbang yang strategis karena langsung bersentuhan dengan pengguna. Kesempatan demikian harus kita pergunakan sebaik-baiknya agar hasil litbang tersalur dengan baik,” ujar Kepala BPK Palembang ketika menugaskan peneliti tersebut.

PT. TAP merupakan perusahaan pemegang Ijin Usaha Pemanfaatan Jasa Lingkungan Hutan Lindung (IUPJL-HL) Mangrove di Kab. OKI dengan luas areal 23.500 hektar pada Kelompok Hutan Lindung Sungai Lumpur Mesuji. Selain hutan mangrove, sebagian areal konsesi PT. TAP merupakan zona peralihan antara mangrove dan hutan gambut bekas kebakaran dengan dominasi vegetasi dari jenis pulai rawa (Alstonia pneumatophora) dan gelam (Melaleuca leucadendron). 

Zona peralihan tersebut difokuskan untuk pengembangan tanaman jelutung. Pemilihan jenis jelutung sebagai tanaman rehabilitasi didasarkan pada hasil hutan bukan kayu (HHBK) yang dihasilkannya mampu mendorong peningkatan pendapatan kelompok masyarakat sekitar areal konsesi tanpa harus menebang pohon.***Tim Web BPK.P

Penulis : DI Palembang