SEKILAS INFO
- Strategi Media Sosial BP2TSTH dalam Penyebaran Informasi Litbang – Baca Selanjutnya
- FORDA Survey – Baca Selanjutnya
- Laporan Kinerja BLI Tahun 2017 (informasi pelaksanaan kegiatan di BLI) – Baca Selanjutnya
- Berbagai Potensi dan Peluang Penelitian bagi Mahasiswa di BP2LHK Aek Nauli – Baca Selanjutnya
- Mengubah Limbah Kayu Hutan Rawa Gambut Bekas Kebakaran Menjadi Arang Kompos dan Cuka Kayu – Baca Selanjutnya
- PUI 2018, Balitek DAS akan Bersinergi dengan B2P2BPTH Yogyakarta – Baca Selanjutnya
Dientry oleh
priyo -
15 February, 2016 -
12240 klik
Bambang Lanang Potensial Dikembangkan Secara Luas
BPK Palembang (Palembang, 15/02/2016)_"Bambang lanang merupakan jenis pohon lokal di Sumatera Selatan dengan batang lurus silindris dan tinggi bebas cabang mencapai 20 m pada umur 15 tahun.Dengan karakteristik seperti ini bambang lanang sangat potensial dikembangkan secara luas baik masyarakat maupun perusahaan dalam bentuk hutan tanaman industri,”kata peneliti Balai Penelitian Kehutanan (BPK) Palembang, Ir. Abdul Lukman Hakim M.Sc di Palembang, Jumat (12/02/2016).
Menurut Abdul Hakim, bambang lanang dapat dikembangkan baik pola monokultur, campuran maupun pola agroforestry. Bambang lanang memiliki riap diameter 2.52 cm/tahun, riap tinggi 1.54 m/tahun dan riap volume 20.22 m3/ha/thn.
Dengan target pemanenan dilakukan pada umur 15 tahun maka pohon bambang telah memiliki diameter sebesar 37.8 cm, tinggi 23.1 m dan volume tegakan 303.3 “Pohon ini sangat berpeluang dikembangkan secara luas,” katanya.
Pohon bambang lanang tumbuh ideal pada ketinggian tempat tumbuh 100-2100 mdpl dengan curah hujan 2250 – 5000 ml/tahun. Bambang lanang memiliki daun tungal tersusun secara spiral, bentuk lanset agak melebar, buah bola memanjang sedikit bengkok, biji hitam diselimuti daging buah berwarna merah atau pink. Pohon bambang berbunga pada bulan November-Maret. Pohon bambang memiliki buah yang banyak sehingga potensial untuk dikembangkan jadi bibit.
Pohon bambang merupakan jenis lokal yang ada di Sumatera Selatan khususnya Kab. Empat Lawang, Lahat, Ogan Komering Ulu Selatan dan Kota Pagar Alam. Pohon ini sudah dibudidayakan oleh masyarakat dengan berbagai pola.
“Masyarakat sudah turun temurun mengembangkan jenis ini untuk memenuhi kebutuhan kayu bagi rumah tangganya sendiri maupun untuk dijual jika kebutuhan mendesak,” lanjut peneliti senior ini.
Pohon bambang di pasaran memiliki harga cukup bagus 2.5-3jt/m3. Harga ini merupakan harga bentuk kayu gergajian baik bentuk papan, balok atau bentuk lainnya. Pohon ini memiliki bebas cabang tinggi sehingga sortimen yang dihasilkan lebih banyak. Jika panjang sortimen 4 meter sehingga satu pohon dapat menjadi 4 sortimen. **Agus Sumadi/BPK Palembang