Dientry oleh priyo - 13 February, 2016 - 2879 klik
Gemor Berpotensi sebagai Anti Diabetes

BPK Banjarbaru (Banjarbaru, 13/02/2016)_Daun, kulit batang dan biji tumbuhan gemor ternyata berpotensi sebagai anti diabetes serta pencegah komplikasi akibat diabetes. Demikian kesimpulan penelitian eksplorasi tumbuhan gemor yang berpotensi pencegah diabetes melitus yang merupakan sub bagian judul dari judul besar penelitian teknologi budidaya gemor, yang dipaparkan oleh Purwanto Budi Santosa dan tim, pada pembahasan laporan hasil penelitian, 28/12/2015 di aula BPK Banjarbaru.

Penelitian ini mengambil lokasi di Provinsi Kalimantan Tengah, laboratorium di Provinsi DIY dan laboratorium di Provinsi Kalimantan Selatan. Selain tim peneliti dari BPK Banjarbaru, penelitian ini melibatkan peneliti dari BBPTH Yogyakarta, Ir. Tony Herawan, M.Sc, dan Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat, Dr. Eko Suhartono Drs, M.Si.  

Penelitian teknologi gemor ini mempunyai tujuan tahunan untuk menganalisis potensi dan manfaat gemor sebagai minuman kesehatan untuk menurunkan risiko diabetes melitus (uji invitro), menganalisis pertumbuhan tanaman gemor, menganalisis model kelembagaan pengelolaan usaha gemor dan mengkaji pembuatan bibit dari kultur jaringan.

Sementara itu, tujuan jangka panjangnya untuk memperoleh teknologi pengelolaan dan pemanfaatan gemor dan teknologi perbanyakan dan budidaya gemor. Kegiatan menganalisis potensi gemor sebagai minuman kesehatan dilakukan oleh tim dari Fakultas Kedokteran Unlam, sedangkan masalah teknik kultur jaringan dikerjakan oleh BBPTH Yogyakarta.

Khusus untuk sub kegiatan penelitian eksplorasi tumbuhan gemor yang berpotensi pencegah diabetes melitus, penelitian dilakukan dengan mengeksplorasi kandungan beberapa senyawa fitokimia, analisis proksimat serta uji-uji farmakologis. Pada uji fitokimia, meliputi uji kuantitatif dan uji kualitatif flavonoid, kandungan enzim SOD, enzim katalase, enzim ascorbat dependent peroksidase dari gemor.

Sementara itu, untuk analisa proksimat akan diukur kadar lemak, protein, karbohidrat, asam askorbat, kalsium, dan besi. Uji farmakologis yang akan diuji antara lain uji antioksidan, uji antiglikasi, uji aktivitas trombolitik, uji antidiabetes in vitro Penelitian in vitro yang dilakukan merupakan penelitian eksperimental murni dengan pretest with follow up design. Penelitian ini menggunakan homogenate hepar dan pancreas mencit yang diinduksi glukosa serta ekstrak gemor.

Hasil penelitian lebih lanjut menunjukkah bahwa berdasarkan analisa fitokimia, biji gemor mengandung senyawa antosianidin dengan kadar flavonoid 0,026 gr/ml dan ekstrak daun gemor sebesar 0,03 gr/ml. Flavonoid diketahui mampu berperan menangkap radikal bebas atau berfungsi sebagai antioksidan alami. Aktivitas antioksidan tersebut memungkinkan flavonoid untuk menangkap atau menetralkan radikal bebas terkait dengan gugus OH fenolik sehingga dapat memperbaiki keadaan jaringan yang rusak dengan kata lain proses inflamasi dapat terhambat.

Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa pemberian ekstrak air daun dan kulit batang gemor dapat meningkatkan kadar unit glikosil pada hati yang terpajan Cd. Hal ini diduga akibat kandungan senyawa bioaktif yang ada di dalam ekstrak daun dan kulit batang gemor, purwanto menambahkan. Namun penelitian di tahun pertama ini masih secara in vitro, sehingga perlu penelitian lebih lanjut yang bersifat in vivo serta uji toksisitas dari ekstrak air daun dan kulit batang gemor.

Penulis : BPK Banjarbaru