Dientry oleh priyo - 02 July, 2015 - 3909 klik
BPK Manado : Atasi Limbah dengan Budidaya Jamur Tiram

BPK Manado (Manado, 01/07/2015)_BPK Manado, salah satu unit kerja Badan Litbang dan Inovasi KLHK telah berhasil menemukan teknologi untuk memanfaatkan limbah sabut kelapa untuk budidaya jamur tiram. Penemuan tersebut telah disosialisasikan kepada masyarakat pada acara Gelar Teknologi (Geltek) “Pemanfaatan Limbah Sabut Kelapa Sebagai Media Budidaya Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus)” di ruang serbaguna Politeknik Kesehatan Manado, Kelurahan Malendeng, Kecamatan Paal 2, Kota Manado (Sabtu, 27/06/2015)

Dalam sambutanya, Ir. Muh. Abidin, M.Si., Kepala BPK Manado berharap bahwa teknologi yang ditemukan ini dapat diaplikasikan oleh masyarakat di Kota Manado sehingga dapat mengatasi permasalahan limbah sabut kelapa di Manado dan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah tersebut.

Disadari bahwa Manado merupakan salah satu kota yang terletak ditepi Laut Sulawesi, sehingga banyak pohon kelapa yang tumbuh di kota tersebut. Tidak mengherankan apabila banyak limbah sabut kelapa di kota ini. Selain itu, peluang pasar jamur tiram di Sulawesi Utara masih potensial untuk dikembangkan. Dimana kebutuhan jamur tiram untuk ekspor dan dalam negeri sebesar 12.500 ton pada tahun 2000. Sedangkan harganya setiap tahun juga meningkat. Saat ini, harga jamur tiram berkisar Rp. 10.000 – 15.000/ons.

Dalam paparanya, Ady Suryawan, S. Hut, Peneliti BPK Manado, menyatakan bahwa budiaya jamur mempunyai prospek yang sangat bagus. Bagi seorang pemula, dengan modal sebesar RP. 11.410.000,- dapat memperoleh keuntungan atau laba sebesar Rp 4.790.000/4 bulan atau setara Rp. 1.197.000/bulan.

Selain untuk diperjualbelikan, ternyata jamur tiram juga dapat dikonsumsi sendiri serta dapat diolah dalam berbagai menu masakan.

“Hasil panen jamur tiram dapat dibuat olahan seperti tumis jamur, sup jamur, jamur crispy, sate jamur dan sebagainya,”kata Margaretta Christita, S. Hut., Peneliti BPK Manado.

Lebih lanjut, Margaretta menyatakan bahwa budidaya jamur tiram sangat mudah. Apalagi iklim di Kota Manado sangat mendukung. Yang terpenting adalah persiapan media tanam dengan bahan sabut kelapa, dedak dan kapur dengan perbandingan 100:2:1 dan air sebesar 60% dari berat total dan dikukus selama 6-8 jam.  Sedangkan tahapnya meliputi pembuatan baglog (media tanam), inokulasi bibit, perawatan dalam kumbung, pemanenan dan perawatan pasca panen.

Geltek yang dihadiri oleh masyarakat Kelurahan Malendeng, perwakilan Dinas kehutanan dan Bakorluh Prop. Sulawesi Utara serta media ini dikemas dalam bentuk paparan materi (peluang pasar jamur tiram dan teknik budidaya jamur tiram), testimoni dari masyarakat jamur perkamil binaan BPK Manado dan praktek budidaya jamur tiram dengan limbah sabut kelapa.

Erisman Panjaitan, Lurah Malendeng, sangat berterimakasih adanya kegiatan geltek ini dan berharap bahwa kegiatan ini bisa menjadi cikal bakal perkembangan budidaya jamur tiram dengan pemanfaatan limbah atau sabut kelapa serta dengan terciptanya kelompok masyarakat jamur malendeng.

“Kami yang hadir di sini ada perwakilan dari 8 lingkungan, masing-masing lingkungan akan membentuk kelompok petani jamur dari media limbah sabut kelapa ini,”katanya. ***Rinto Hidayat.

 

Dokumentasi : Hendra Susanto Mokodompit

Sumber : www.bpk-manado.litbang.dephut.go.id/geltek_jamur_tiram

------------------------------------------------------------------------------------

Balai Penelitian Kehutanan Manado

Jl. Raya Adipura Kel. Kima Atas, Kec. Mapanget, Kota Manado

Telepon: 085100666683

Email : publikasi.bpkmdo@yahoo.com ; bpk_mdo@yahoo.com

Website :

www.bpk-manado.litbang.dephut.go.id

www.balithut-manado.org

 

 

Penulis : Rinto Hidayat