Dientry oleh Rizda - 15 June, 2015 - 2650 klik
Menteri LHK Canangkan Kawasan Karangsong Sebagai Mangrove Center Wilayah Barat Indonesia

Pushumas Kemen LHK, Indramayu : Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Siti Nurbaya mencanangkan kawasan mangrove Karangsong Kabupaten Indramayu Provinsi Jawa Barat dijadikan sebagai Mangrove Center untuk wilayah Barat Indonesia sementara untuk wilayah Timur berada di Provinsi Bali. Hal tersebut ditegaskan Siti Nurbaya ketika membuka kegiatan Karangsong Mangrove Festival , Minggu (14/6) di pantai Karangsong Kawasan Ekowisata Mangroove Desa Karangsong Kecamatan/Kabupaten Indramayu Cirebon.
 
Acara ini diselenggarakan untuk memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun 2015 oleh Harian Kompas yang bekerjasama dengan Pertamina. Turut hadir dalam acara ini Ketua Komisi VII DPR RI Kardaya Warnika, Sekjen KemenLHK Bambang Hendroyono, Dirjen Pengendalian Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung KemenLHK Hilman Nugroho, Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KemenLHK Karliansyah, Dirjen Pengelolaan Sampah , Limbah dan Bahan Beracun Berbahaya KemenLHK Tuti Hendrawati Mintarsih, Dirjen Pengendalian Perubahan Iklim KemenLHK Nur Masripatin, Bupati Indramayu Hj Anna Sophanah, Ketua DPRD Kabupaten Indramayu H Taufik Hidayat SH MSi dan GM Pertamina RU VI Balongan Yulian Dekri serta Kepala BPLHD Provinsi Jawa Barat.
 
Dalam Sambutannya, Menteri LHK menilai areal yang dijadikan sebagai kawasan mangrove di Karangsong cukup luas dan dalam perjalannya ternyata masyarakat banyak menerima manfaat secara ekonomis dengan keberadaan hutan mangrove ini. Selain dijadikan pelestarian lingkungan, mangrove di Karangsong juga sudah dijadikan sebagai ekowisata dan kini sudah ada keuntungan secara ekonomis bagi warga sekitarnya. 
 
Menurut Menteri LHK Persoalan lingkungan hidup memang membutuhkan kampanye publik dan sosialisasi publik. Oleh karena itu ekowisata Karangsong layak dijadikan sebagai mangrove center Indonesia di wilayah barat. Siti menghimbau kepada jajaran Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI agar dapat mensupport ekowisata mangrove Karangsong menjadi mangrove center dan support tersebut dapat menambah keindahannya.“Seperti ditambahkannya berbagai wahana wisata lainnya. Selain itu dengan dijadikannya mangrove center dapat membantu kesejahteraan masyarakat dan masyarakat pun mendapatkan lingkungan yang baik,” ujarnya.
 
Dalam menjaga lingkungan, pemerintah harus terus menanan mangrove dan mengembangkannya karena mangrove mempunyai banyak manfaat yang salah satunya sebagai cara menahan abrasi pantai dan sebagai penjaga ekosistem yang berada di laut.
 
“Sekitar 12.000 hektar mangrove, 8.000 hektar mangrove berada di hutan dan 4.000 hektar menjadi ekowisata. Untuk menindaklanjuti mangrove center tersebut bisa dilakukan tahun 2016 mendatang dengan memulai melakukan research terlebih dahulu,” ujar Menteri LHK.
 
Ekosistem mangrove Karangsong sendiri merupakan hasil dari upaya pemulihan lahan terkontaminasi, yang dilakukan oleh Pertamina dan dibantu oleh masyarakat, sebagai akibat dari ceceran minyak mentah yang terjadi pada tahun 2008. 
 
Apresiasi ditujukan kepada Kompas dan Pertamina yang telah menginisiasi terselenggaranya Festival Mangrove ini yang diharapkan dapat lebih meningkatkan potensi ecowisata di Karangsong. Hal ini akan menciptakan multifier effect bagi peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat desa Karangsong .
 
Usai membuka festival, Menteri LHK beserta rombongan menelusuri sungai disekitar pantai Karangsong yang ditumbuhi hutan mangrove dengan perahu wisata. Kemudian melanjutkan wisata mangrove dengan berjalan menelusuri track ecowisata mangrove menuju tempat penananam pohon di areal konservasi Karangsong sekaligus meresmikan Aplikasi Identifikasi Vegetasi dengan Sistem Barcoding berbasis Android. Sistem tersebut dapat digunakan sebagai alat untuk identifikasi tanaman yang ditanam oleh kelompok/wisatawan, juga difungsikan untuk keperluan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program pemulihan lingkungan seluas ± 340 ha yang sedang berlangsung.
 
 
Penulis : Pushumas Kemen LHK