Dientry oleh Rizda - 29 July, 2015 - 2497 klik
Pertemuan Sub-Regional ke-17 MSC Pengendalian Polusi Asap Lintas Batas ASEAN

Pengendalian Polusi Asap Lintas Batas ASEAN telah menjadi isu hangat di lingkup ASEAN.  Hal ini telah mendorong negara ASEAN untuk bertemu merumuskan upaya strategis memecahkan permasalahan kebakaran hutan dan lahan serta pencemaran asap lintas batas negara dengan semangat ASEAN. Hari ini Selasa (28/7) bertempat di Hotel Sheraton Bandara Jakarta telah dilaksanakan Seventeenth  Meeting of the Sub-Regional Ministerial Steering Committee (MSC) on Transboundary Haze Pollution. Pertemuan ini dihadiri oleh Menteri-Menteri yang mengurusi masalah lingkungan dari negara ASEAN yang menjadi Ministerial Steering Committee (MSC), yaitu: HE Pehin Dato Haji Suyoi Osman (Brunei Darussalam), Dr. Ir. Siti Nurbaya, M.Sc (Indonesia), Datuk Seri G. Palanivel (Malaysia), Dr. Vivian Balakrishnan (Singapura), dan General Dapong Ratanasuwan (Thailand).

Pada pertemuan tersebut para menteri menyampaikan apresiasi atas upaya substantif oleh Indonesia dalam melaksanakan Rencana Aksi-nya dalam Berurusan dengan Polusi Asap Lintas Batas, yang meliputi antara lain mobilisasi angkatan bersenjata dan Manggala Agni untuk menekan kebakaran, memperkuat penegakan hukum untuk mengatasi pembakaran terbuka, pemantauan secara ketat dan terus menerus terhadap hotspot dan koordinasi antar pemerintah daerah, pemerintah pusat, sektor swasta dan masyarakat untuk mencegah dan menekan kebakaran lahan dan hutan.

Negara-negara anggota Ministerial Steering Committee (MSC) juga berkomitmen untuk memberikan telaah strategis dari Program-program dan Kegiatan-kegiatan Sub-Regional Ministerial Steering Committee (MSC), yang meliputi meningkatkan manajemen pengendalian asap melalui peringatan dini/pemantauan, pencegahan dan penanggulangan kebakaran; penyempurnaan Sistem Peringkat Bahaya Kebakaran; operasionalisasi level peringatan dini kebakaran; membuat poin pemicu langkah tanggap darurat pencegahan dan penanggulangan kebakaran dengan memasukkan mereka dalam SOP yang ada untuk Monitoring, Penilaian dan kerjasama Tanggap Darurat; dan memenuhi kebutuhan pelatihan dari negara anggota ASEAN di bawah The Regional Haze Training Network.

Para menteri juga telah mengantisipasi prakiraan cuaca dari ASEAN Specialised Meteorological Centre (ASMC) pada bulan Juni – Oktober 2015 yang memungkinkan terjadi penguatan El Nino Moderat yang beresiko menjadikan musim kering dan hangat dalam waktu yang lebih lama, hal ini dapat menyebabkan peningkatan aktivitas hotspot dari kebakaran lahan dan hutan yang memicu kabut asap lintas batas di wilayah ASEAN. Oleh karena itu para menteri sepakat untuk tetap waspada dan meningkatkan upaya mereka untuk meminimalkan kemungkinan terjadinya kabut asap lintas batas dari kebakaran lahan dan hutan.

Selanjutnya para menteri juga bersepakat untuk menyusun dan mengembangkan Roadmap Kerjasama ASEAN menuju Transboundary Haze Pollution Control yang implementatif. Para Menteri juga menyambut upaya untuk terus berbagi pengalaman dan pelajaran antara negara ASEAN untuk meningkatkan kapasitas kelembagaan, pengembangan sumber daya manusia dan transfer teknologi untuk mencapai visi Haze bebas ASEAN pada tahun 2020.

 

Sumber: http://ppid.dephut.go.id/berita_terkini/browse/107