Dientry oleh priyo - 01 August, 2015 - 3663 klik
Pertemuan Akbar Kehutanan Asia Tenggara

FORDA (Bogor, 01/08/2015)_Suatu kehormatan besar bagi Bangsa Indonesia, untuk menjadi tuan rumah atau penyelenggara ‘PertemuanPejabat-PejabatSenior di Bidang Kehutanan ke-18 (The 18th meeting of ASEAN Senior Officials on Forestry/ASOF)’. Dimana pertemuan tersebut akan dilaksanakan di Hotel Inna Garuda, Yogyakarta, Indonesia pada tanggal 3-8 Agustus 2015.

Pertamuan yang akan dihadari oleh Pejabat Tinggi dan Senior dari Negara-Negara ASEAN (Asssociation of the South East Asia Nation/Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara) seperti Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Singapura,Thailand, Vietnam dan Filipina, akan membahas kebijakan utama, program dan isu di bidang kehutanan di wilayah ASEAN.

Dalam pelaksanaanya, pertemuan akbar tersebut juga akan diiringi beberapa kegiatan antara lain: a) Pertemuan  kelompok pakar/ahli ASEAN di bidang tanaman herbal dan obat-obatan ke-18 (The 18th Meeting of the ASEAN Experts Group on Herbal and Medicinal Plants), b). Pertemuan  kelompok ahli/pakar ASEAN di bidang pengembangan hasil hutan ke-7 (the 7th Meeting of the ASEAN Experts Group on Forest Products Development), serta c). Seminar ke-16 terkait isu internasional tentang hasil hutan dan kehutanan: pengelolaan hutan berkelanjutan dan perubahan iklim setelah 2015 (The 16th Seminar on Current International Issues Affecting Forestry and Forest Products: Sustainable Forest Management and Climate Change beyond 2015).

Selama acara berlangsung akan dilaksanakan pameran terkait Iptek kehutanan yang telah berhasil ditemukan di Indonesia. Dan pada akhir acara akan dilaksanakan field trip untuk melihat secara langsung beberapa kemajuan iptek yang ada di Balai Besar Penelitian Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan (B2PBPTH) Yogyakarta dan juga salah satu keajaiban dunia, yaitu candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah. Selain itu, apabila memungkinkan pada acara pembukaan akan juga dilaksanakan launching beberapa iptek karya Badan Litbang dan Inovasi (BLI). 

Dalam pertemuan ASOF ke-18 tersebut akan mengundang Dr. Nur Masripatin sebagai Keynote Speaker dan 7 (tujuh) narasumber lainya, antara lain: Dr. Grace Wong dari CIFOR, Dr. Chheng Kim Sun Ketua ASOF Kamboja, Dr. Alex Hienrich dari EU FLEGT (Eropa Union Forest Law Enforcement, Goverment and Trade), Dr Rina Laksmi Hendrati dari BLI, dan 3 narasumber lainnya dariASFN (ASEAN Social Forestry Network) , RECOFTC dan FLEGT Indonesia. 

Adapun isu strategis yang akan dibahas dalam ASOF ke-18 ini adalah: a). Merampingkan (streamlining) anak cabang dibawah ASOF, b). Kerjasama kehutanan di bidang pengelolaan hutan lestari (sustainable forest management/SFM), FLEGT, FCC (Forest Climate Change), c).Rencana strategis terkait kerjasama kehutanan (Strategic Plan of Action of forest cooperation) tahun 2016-2025, d). Peluncuran kembali online MAR System  untuk SFM tiap 2 tahun, serta e). Inisiatif ASEAN FEET (ASEAN Forestry Extension, Education, and Training) dan AMNET (ASEAN Mangroves Network) Indonesia.

Disadari bahwa pertemuan ASOF ini merupakan pertemuan rutin tiap tahunan antara Negara-Negara Asia Tenggara yang didirikan sejak tahun 1998. ASOF merupakan anak cabang dari kerjasama ASEAN di bidang pangan, pertanian dan kehutanan yang dibimbing oleh Menteri ASEAN di bidang Kehutanan dan Pertanian serta  didukung oleh pertemuan pejabat senior (Senior Official Meeting /SOM).**THS

Penulis : Tri Hastuti Swandayani