Dientry oleh priyo - 03 August, 2015 - 3088 klik
Pelatihan Pengelolaan Ekowisata Mangrove Berbasis Masyarakat Desa

Puslitbang Hutan (Pemalang, 28/07/2015)_Alur Sungai Comal yang unik dengan hamparan rumput yang beragam jenisnya dan berkoloni yang dapat dipanen sebagai bahan baku kerajinan merupakan salah satu potensi yang dapat dikembangkan sebagai sumber mata pencaharian alternatif yang dimiliki Desa Mojo, Kecamatan Ulujami, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah.

Hal ini disampaikan Dra. Lulut Sri Yuliani, MM saat pembukaan Pelatihan Pengelolaan Ekowisata Mangrove Berbasis Masyarakat Desa di Kantor Balai Desa Mojo, Selasa (28/07/2015) dalam kerangka AFoCo Regional Project Component 2. Pengembangan Mata Pencaharian Alternatif untuk Masyarakat dalam Upaya menghadapi Dampak Perubahan Iklim.

Lebih lanjut, menurut aktivis lingkungan dan pengerak Koperasi Kampung Unggulan Olahan Mangrove Komunitas Wanita Pesisir Griya Karya Tiara Kusuma, potensi yang dimiliki Desa Mojo ini akan berkembang jika dapat dikelola dengan Sistem Manajemen Lima Jari-Jari. Ada 5 komponen sistem managemen ini yaitu SDM yang mandiri dan tangguh, produk unggulan setempat hasil inovasi, managemen yang baik, jaringan pemasaran, serta quality control dan pendampingan yang tuntas.

Sistem ini merupakan landasan manajemen di Griya Karya Tiara Kusuma yang telah menghasilkan beberapa produk tanaman mangrove seperti kain batik rungkut dengan warna alami dari dari mangrove, krupuk, tepung brugeira mangrove, permen, mie bandeng magrove kalsium tinggi, sirup mangrove, pembersih lantai, sabun cair, dan lain-lain.

Kegiatan pelatihan ini berlangsung selama 3 hari dari tanggala 28 sd 30 Juli 2015 yang merupakan gabungan dari pemaparan dan diskusi serta praktek di lapangan. Pelatihan ini diikuti oleh 25 peserta dari 5 Desa yang berada di pesisir pantau utara Jawa. Peserta dari Desa Mojo 15 orang, Desa Pesantren 2 orang, Desa Nyamplung Sari 2 orang, Desa Kertasari 2 orang, Desa Kaliprau 2 orang. Selain itu ada peserta dari luar Kabupaten Pemalang, yaitu Korlap LSM Program OISCA dari Kabupaten Pati dan Kabupaten Demak masing-masing mengirimkan 1 orang.

Pembukaan pelatihan dihadiri oleh Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Camat Ulujami dan Camat Patarukan serta para 5 kepala desa. Drs. Yudi Laksana, M.Si, Kabid Prasarana Wilayah, Bappeda Kab. Pemalang menyampaikan bahwa Desa Mojo memiliki 314 ha hutan mangrove yang letaknya sangat strategis dan memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi objek wisata alam. Beberapa hasil dari hutan mangrove seperti bandeng, kepiting, dan beberapa tanaman mangrove diharapkan dapat meningkat dengan adanya pelatihan ini.

 

Penulis : Puslitbang Hutan