SEKILAS INFO
- Strategi Media Sosial BP2TSTH dalam Penyebaran Informasi Litbang – Baca Selanjutnya
- FORDA Survey – Baca Selanjutnya
- Laporan Kinerja BLI Tahun 2017 (informasi pelaksanaan kegiatan di BLI) – Baca Selanjutnya
- Berbagai Potensi dan Peluang Penelitian bagi Mahasiswa di BP2LHK Aek Nauli – Baca Selanjutnya
- Mengubah Limbah Kayu Hutan Rawa Gambut Bekas Kebakaran Menjadi Arang Kompos dan Cuka Kayu – Baca Selanjutnya
- PUI 2018, Balitek DAS akan Bersinergi dengan B2P2BPTH Yogyakarta – Baca Selanjutnya
Dientry oleh
admin -
25 October, 2012 -
5413 klik
Pengolahan Kayu yang Tepat, Tingkatkan Kualitas dan Efisiensi Pemanfaatan Kayu
Pustekolah (Bogor, 18 Oktober 2012)_Pengolahan kayu yang tepat dapat meningkatkan kualitas, nilai, dan efisiensi pemakaian kayu. Pengolahan juga menjadikan kayu lebih siap dipakai oleh konsumen. Pengolahan kayu tersebut antara lain mencakup kegiatan penggergajian, pengeringan, pengawetan, pengerjaan, veneering, chipping dan panelling.
“Keuntungan mengeringkan kayu sebelum dijadikan produk, antara lain membebaskan kayu dari serangan jamur, menstabilkan dimensi kayu, sehingga kayu tidak akan mengalami perubahan bentuk, retak maupun pecah; dan meningkatkan rendemen produk berkualitas baik,” kata Ir. Efrida Basri, M.Sc., peneliti dari Pusat Litbang Keteknikan Kehutanan dan Pengolahan Hasil Hutan (Pustekolah) di Bogor, Kamis (18/10).
Selain dengan pengeringan, peningkatan kualitas kayu juga dapat diperoleh dengan pengawetan yang akan membuat umur produk kayu lebih tahan lama. Penerapan teknik pengawetan akan meningkatkan efisensi pemanfaatan kayu yang jumlahnya semakin menurun di alam. “Hal ini tentunya mencegah pemborosan,” jelas Barly, B.Sc, SH, peneliti pengawetan kayu dari Pustekolah.
Permasalahan dan tantangan yang dihadapi saat ini oleh pemerintah Provinsi DKI adalah meningkatnya permintaan kebutuhan kayu yang tidak diimbangi dengan suplay dari daerah penghasil. ““Kayu yang beredar semakin hari semakin berkurang, terlebih dari aspek kualitasnya,” kata Ir. Sukardi, Kepala Seksi Penimbunan, Pengeringan dan Pengawetan Kayu UPT Pusat Perkayuan Dinas Kelautan dan Pertanian DKI Jakarta di Bogor, Kamis (18/10).
Mewakili Kepala UPT Pusat Perkayuan, lebih lanjut Sukardi menjelaskan bahwa kondisi tersebut yang mendorong instansinya beserta para pihak terkait untuk mencari solusi. Salah satu upaya yang ditempuh adalah dengan memberikan pembekalan kepada para pegawai, pihak swasta dan pengguna jasa perkayuan lingkup binaannya dengan bimbingan teknis (bimtek) pengolahan kayu.
Bekerja sama dengan Pustekolah dan Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor (IPB), UPT Pusat Perkayuan menyelenggarakan bimtek pengolahan kayu di laboratorium Pustekolah, Badan Litbang Kehutanan di Bogor, Kamis (18/10). Melalui kegiatan ini, UPT Pusat Perkayuan mengharapkan dapat meningkatkan layanan jasa pengolahan, pengeringan dan pengawetan yang tepat guna kepada para masyarakat.
“Pelaku usaha dan petugas perkayuan diharapkan mampu mengadopsi semua teknologi pengolahan, pengeringan dan pengawetan untuk diaplikasikan dalam kegiatan produksi dan pelayanan kepada masyarakat,” jelas Sukardi lebih lanjut.
Bagi Pustekolah, keterlibatan dalam bintek ini merupakan salah satu bentuk pelayanan dan pemasyarakatan hasil-hasil litbang yang telah dihasilkan selama ini. Kolaborasi ini juga diharapkan dapat semakin memperluas jejaring yang dimiliki oleh Pustekolah.
Kegiatan bimtek diawali dengan paparan materi dan sesi tanya jawab dengan para narasumber, yang kemudian dilanjutkan dengan praktek di beberapa Laboratorium Pustekolah. Sebagai narasumber sekaligus instruktur adalah peneliti Pustekolah yakni Ir. Efrida Basri, M.Sc. (pengeringan kayu), Abdurachman, ST (pengolahan kayu) dan Barly, B.Sc, SH.(pengawetan kayu), serta Dr. Jajang Suryana, M.Sc dari Fakultas Kehutanan IPB.
Bimtek ini diikuti oleh 30 peserta dari empat Tempat Penimbunan Kayu (TPK) binaan UPT Pusat Perkayuan, yaitu TPK Cipinang, TPK Pondok Pinang, TPK Sukapura dan TPK Ujung Menteng. Peserta terdiri dari pihak swasta, guru pelayanan pengolahan kayu, pelaku usaha pada bidang-bidang yang terkait kehutanan dan para penanggung jawab TPK tersebut.(RH)***
Materi:
- Teknik Pengeringan dan Penimbunan/Penyimpanan Kayu (Ir. Efrida Basri, M.Sc)
- Pengolahan Kayu (Abdurahman, ST)
- Pengawetan Kayu (Barly, B.Sc., SH)
- Teknologi Pengolahan Kayu (Dr. Jajang Suryana, M.Sc)