Dientry oleh Rizda - 30 October, 2012 - 3247 klik
Pengembangan Usaha Kayu Rakyat, Antisipasi Berkurangnya Pasokan Kayu

BPKP (Palembang, 30 Oktober 2012)_Saat ini, pasokan kayu dengan kualitas yang baik semakin hari semakin berkurang. Untuk itu, Pengembangan usaha kayu rakyat dengan jenis lokal potensial harus ditingkatkan. Demikian rumusan pada Seminar Hasil Penelitian Balai Penelitian Kehutanan (BPK) Palembang yang diselenggarakan di Hotel Royal Asia Palembang, Selasa 23/10 lalu.

Kayu jenis lokal potensial di Sumatera Selatan yang perlu ditingkatkan pengembangannya sebagai usaha kayu rakyat, antara lain Bambang lanang dan Kayu bawang. Pada seminar tersebut, pengembangan Bambang lanang dan Kayu bawang dibahas dari berbagai aspek, yaitu budidayanya, sosial-ekonominya dan kebijakannya.

Pada sesi pertama, Ir. Rachman Effendi, M.Sc. memaparkan makalah Kebijakan Pengembangan Hutan Rakyat, sedangkan Bondan Winarno, S.Hut., M.MG. mempresentasikan Inisiatif Masyarakat dalam Membudidayakan Kayu Bawang: Pembelajaran bagi Pengembangan Kayu Jenis Lokal, dilanjutkan presentasi tentang Keragaan Petani Hutan Rakyat Kayu Bawang di Bengkulu Utara oleh Ari Nurlia, S.Hut dan terakhir Adi Kunarso, S.Hut, M.Sc. mempresentasi makalah Hutan Rakyat dan Konservasi Keanekaragaman Jenis.

Di sesi kedua, Ir. AH Lukman, M.Si. menyampaikan makalah tentang Status Budidaya Bambang Lanang dalam Pengusahaan Kayu Rakyat di Sumatera Selatan. Dilanjutkan oleh Armelia Prima Yuna, S.Hut. yang menyampaikan makalah Kayu Bawang sebagai Jenis Alternatif Tanaman Kayu Rakyat. Kemudian Agus Sumadi, S.Hut. mempresentasikan tentang Hutan Rakyat sebagai Solusi Penghasil Kayu (Berbagai Pola Tanaman dalam Pengembangan Hutan Rakyat). Sebagai presentasi terakhir, Ir. Asmaliyah. M.Sc. memaparkan tentang Serangan Hama dan Penyakit pada Tanaman Bambang Lanang (Michelia champaca) pada Hutan Rakyat di Sumatera Selatan.

Seminar yang bertema Peluang dan Tantangan Pengembangan Usaha Kayu Rakyat tersebut dibuka oleh Kepala Bagian Diseminasi, Evaluasi dan Perpustakaan, Badan Litbang Kehutanan, Ir. C. Nugroho S. Priyono, M.Sc mewakili Sekretaris Badan Litbang Kehutanan.

Pada seminar tersebut delapan makalah dipresentasikan oleh 7 Peneliti intern BPK Palembang dan 1 Peneliti Pusat Perubahan Iklim dan Kebijakan. Makalah yang dipresentasikan pada kedua sesinya, masing-masing tentang Sosial Ekonomi Kehutanan dan bidang silvikultur yang dimoderatori oleh adalah Dr. Ir. M. Yazid, dari Universitas Sriwijaya dan Drs. Agus Sofyan, M.Sc, dari BPK Palembang.

Di akhir acara, rumusan yang merangkum hasil seminar secara umum dibacakan oleh Sri Lestari S.Hut., MSE., MA., salah satu Tim Perumus pada seminar tersebut. Acara tersebut dihadiri oleh 100 orang peserta dari berbagai kalangan. Selain UPT Badan Litbang Kehutanan, turut hadir Pelaku Usaha (HTI, HTR, HR, Kelompok Tani Hutan), Perguruan Tinggi, Dinas Kehutanan se-Sumbagsel , LSM dan Penyuluh Kehutanan se-Sumatera Selatan.

Sumber Berita & Foto: BPK Palembang