- Strategi Media Sosial BP2TSTH dalam Penyebaran Informasi Litbang – Baca Selanjutnya
- FORDA Survey – Baca Selanjutnya
- Laporan Kinerja BLI Tahun 2017 (informasi pelaksanaan kegiatan di BLI) – Baca Selanjutnya
- Berbagai Potensi dan Peluang Penelitian bagi Mahasiswa di BP2LHK Aek Nauli – Baca Selanjutnya
- Mengubah Limbah Kayu Hutan Rawa Gambut Bekas Kebakaran Menjadi Arang Kompos dan Cuka Kayu – Baca Selanjutnya
- PUI 2018, Balitek DAS akan Bersinergi dengan B2P2BPTH Yogyakarta – Baca Selanjutnya
Dientry oleh
Editor -
26 November, 2012 -
4628 klik
Persemaian Cendana, Upaya untuk Mencukupi Kebutuhan Bibit Cendana di NTT
BPKK (Kupang, 21/11/12)_Balai Penelitian Kehutanan (BPK) Kupang sebagai institusi penelitian di bidang kehutanan telah menghasilkan paket teknologi berupa teknik persemaian cendana. Teknik tersebut dirasa sangat perlu untuk disampaikan kepada masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk menunjang keberhasilan budidaya cendana di lahan masyarakat.
Sehubungan dengan hal tersebut, BPK Kupang menyelenggarakan Gelar Teknologi dengan tema “Teknik Persemaian Cendana” pada Rabu 21 November 2012 bertempat di Stasiun Penelitian Bu’at, Soe Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS). Acara dibuka oleh Kepala BPK Kupang, Ir. Misto, MP. Dihadiri oleh 60 orang peserta dari masyarakat desa sekitar stasiun, peneliti dan Dinas Kehutanan Kabupaten TTS.
Peneliti BPK Kupang, Sumardi, S.Hut, M.Sc dalam pemaparannya menyatakan bahwa “Persemaian cendana mutlak dibutuhkan untuk mendukung dan mencukupi kebutuhan bibit cendana dalam jumlah dan kualitas yang cukup”. Cendana mampu tumbuh dan hidup dengan permudaan secara alami di hutan dan lahan milik masyarakat melalui tunas akar, namun demikian tunas akar yang dihasilkan oleh tanaman cendana tersebut jumlahnya sangat terbatas sehingga untuk memenuhi kebutuhan bibit cendana bagi pembangunan hutan tanaman dan penanaman di lahan milik masyarakat tidak bisa mengandalkan anakan cendana dari permudaan alam.
Selain teknik persemaian cendana, pada sesi pemaparan makalah juga disampaikan materi tentang budidaya gaharu oleh Dani Pamungkas, S.Hut dan pengenalan lebah madu oleh Ir. Misto, MP. Dalam sesi tanya jawab pihak Dinas Kehutanan Kabupaten TTS menginginkan agar BPK Kupang membuat demplot tanaman gaharu di stasiun penelitian Bu’at.
Pada siang harinya diadakan sesi praktek. Pada sesi ini peserta melakukan praktek penyiapan media tabur yang digunakan untuk pengecambahan benih cendana dan praktek penyapihan semai. Penyapihan dilakukan bersamaan dengan penanaman inang primer krokot (Alternanthera sp) yang ditanam dengan stek pucuk dalam polybag ukuran 15 x 20 cm.
Acara ditutup oleh Kepala BPK Kupang dan diakhiri dengan penyerahan bibit gaharu dan cendana kepada 4 kepala desa (Desa Bikekneno, Kesetnana, Bisene dan Noenbilla). Selain itu juga dibagikan bibit cendana kepada masing-masing peserta. (TP**)