Dientry oleh Rizda - 16 October, 2013 - 2661 klik
Geltek Pemanfaatan Benih Unggul dalam Rangka Pemberdayaan Masyarakat

Geltek JogjaBBPBPTH (Tasikmalaya, 16/10/13)_Pemanfaatan Benih Unggul untuk Pengembangan Hutan Rakyat dalam Rangka Pemberdayaan Masyarakat merupakan tema Gelar Teknologi (geltek) yang diselenggarakan Balai Besar Penelitian Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan (BBPBPTH) bekerja sama dengan Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Kab. Tasikmalaya, Kamis (10/10).

Dalam arahannya, Kepala BBPBPTH, Dr. Ir. Amir Wardhana, M.For.Sc. yang membuka acara tersebut berharap melalui geltek ini, masyarakat semakin faham mengenai bambu dan sengon, baik dari segi budidaya, penanggulangan hama dan penyakit serta pemanfaatannya. Dengan demikian masyarakat lebih berdaya dalam pengembangan hutan rakyat.

Terkait itu, Ir. H. Dudy Sudrajat, MP, Sekretaris Dishutbun Kab. Tasikmalaya menyambut baik adanya kegiatan tersebut. Dalam sambutannya, Dudy mengatakan bahwa peran hutan rakyat di daerah tersebut sangat penting.

Geltek Jogja“Belakangan ini di Kecamatan Pancatengah misalnya, usaha tani hutan rakyat bahkan sudah merambah daerah persawahan. Petani lebih memilih kayu dibanding padi untuk menanami tanah miliknya. Hutan rakyat yang dikembangkan sudah dapat dirasakan manfaatnya, yakni berupa kayu yang merupakan komoditas dengan nilai ekonomi yang cukup baik untuk meningkatkan pendapatan”, jelas Dudy.

Menurut Dudy, penyuluh kehutanan merupakan garda terdepan pembangunan kehutanan. Penyuluh kehutanan sebagai agen pemberdayaan masyarakat sejatinya dapat mendorong dan memperluas kemauan dan kemampuan masyarakat dalam mengadopsi teknologi baru. “Untuk itu, saya menghimbau penyuluh kehutanan untuk dapat mendiseminasikan ilmu teknologi baru dari pertemuan ini di wilayah kerjanya masing-masing”, kata Dudy.

Geltek yang diadakan di Hotel Santika Tasikmalaya ini dihadiri lebih dari seratus peserta. Para peserta berasal dari berbagai kalangan, seperti petani, pengrajin, pemerhati dan pengusaha bambu, penyuluh kehutanan, serta akademisi dari Kabupaten Tasikmalaya dan sekitarnya.

Antusiasme peserta mengikuti geltek tersebut sangat tinggi yang terlihat dari keberadaan peserta sampai acara selesai. Di akhir acara dilakukan pembagian bibit bambu dan sengon, serta sertifikat secara simbolis kepada peserta. Bibit bambu yang dibagikan adalah bambu petung, bambu ater dan bambu ori. (MNA)***

 

Geltek JogjaGeltek JogjaGeltek Jogja

Materi yang dipresentasikan adalah:

Pengembangan Sengon yang Toleran Terhadap Penyakit Karat Tumor oleh Dr. Liliana Baskorowati (BBPBPTH)

Hama dan Penyakit pada Tanaman Hutan Rakyat oleh Dr. Sri Rahayu, MP. (Universitas Gadjah Mada)

Prospek Pengembangan Bambu Di Indonesia oleh Marc Peeters (PT. Bambu Nusa Verde)

Pengembangan Pemanfaatan Potensi Bambu di Wilayah Jawa Barat oleh Dr. Dedi Natawijaya, MS (Universitas Siliwangi)

Beberapa Jenis Bambu  Bernilai Komersial Penting dan Manfaatnya oleh Ir. M. Charomaini.Z (BBPBPTH)

Teknologi Rekayasa dan konstruksi Bambu (Film Dokumenter) oleh Satya Hermawan (PT. Bambu Nusa Verde)

 

Foto-foto: BBPBPTH

Penulis : M. Nurdin