Dientry oleh Rizda - 31 October, 2013 - 3165 klik
Hasil Penelitian Integratif untuk Pembangunan Kehutanan Tanah Papua

Ekspose ManokwariBPK Manokwari (Manokwari, 30/10/13)_Hasil-hasil Penelitian dan Pengembangan Kehutanan diperlukan untuk menunjang visi dan misi pembangunan kehutanan di Tanah Papua. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Papua Barat, Ir. F.H. Runaweri, MM. pada Ekspose Hasil Penelitian Balai Penelitian Kehutanan (BPK) Manokwari, Rabu (23/10) di Swiss Bell Hotel, Manokwari.

Oleh karena itu, Runaweri, salah satu Keynote Speaker pada acara tersebut menyambut baik pelaksanaan ekspose yang bertema ‘Peran Penelitian Integratif dalam Pembangunan Kehutanan di Tanah Papua’ ini. “Kegiatan ini diharapkan akan mempererat sinergitas dalam upaya pelestarian hutan, dan harapan ke depan tidak terbatas pada kegiatan ekspose saja tapi dapat dilanjutkan dengan kerjasama di bidang lainnya sehingga dapat bersinergi, yang hasilnya dapat disumbangsihkan untuk kesejahteraan masyarakat di Tanah Papua,” kata Runaweri dalam sambutannya.

Untuk kesejahteraan masyarakat di Tanah Papua yang merupakan bagian dari percepatan pembangunan di Tanah Papua, Deputi V Bidang Pengendalian dan Evaluasi Unit Percepatan Pembangunan Provinsi Papua dan Papua Barat (UP4B), Dr. Ir. Son Diamar, M.Sc, Keynote Speaker lainnya berharap agar hambatan regulasi dapat diatasi, salah satunya melalui sinkronisasi Undang-Undang yang ada, tentunya dengan kajian khusus.

Hal tersebut senada dengan harapan Sekretaris Badan Litbang Kehutanan, Ir. Tri Joko Mulyono, MM yang disampaikan saat membuka acara tersebut bahwa seyogyanya hasil-hasil penelitian sudah dapat diposisikan dengan baik. “Perlu pemetaan penelitian ke dalam tiga kelompok yaitu penelitian dasar, penelitian yang bersifat urgen (perlu), dan yang sudah siap diimplementasi sebagai suatu paket IPTEK,” kata Tri Joko.

Ekspose ManokwariSeperti yang dilaporkan Kepala BPK Manokwari Ir. Harisetijono, MSc. di awal acara, hasil-hasil penelitian integratif Badan Litbang Kehutanan, baik rekomendasi kebijakan dan teknologi diharapkan dapat mewujudkan Tanah Papua menjadi provinsi konservasi.

Menanggapi hal tersebut, Kabag. Program dan Kerjasama, Ir. Thomas Nifinluri, M.Sc saat menyampaikan Kebijakan dan Strategi Litbang Kehutanan mengatakan bahwa strategi penting dalam mengoptimalkan hasil-hasil litbang dapat dilakukan melalui beragam bentuk diseminasi dan kerjasama maupun jejaring penelitian dengan lembaga-lembaga riset baik nasional maupun internasional. Terkait dengan visi Tanah Papua sebagai provinsi konservasi, maka perlu pengelolaan biodiversitas yang bertujuan untuk mencegah terjadinya penurunan keanekaragaman dan kepunahan pada 3 tingkatan, genetik, spesies dan ekosistem untuk menunjang kesejahteraan masyarakat.

Terkait regulasi, salah satu rumusan yang dihasilkan ekspose tersebut adalah perlu dilakukan penelitian evaluasi efektivitas regulasi yang mampu meningkatkan efektivitas kebijakan publik. Dengan demikian program pembangunan kehutanan di Papua dapat memberikan hasil yang lebih baik dan bersifat jangka panjang, baik bagi masyarakat adat, investor maupun pemerintah daerah.

Untuk itu, maka upaya-upaya percepatan pembangunan yang memanfaatkan sumberdaya alam dan sumberdaya hutan haruslah diawasi secara ketat sehingga membawa manfaat langsung bagi masyarakat dan pemda serta tidak berdampak negatif secara signifikan bagi lingkungan. Dengan demikian, Litbang Kehutanan dapat memberikan masukan secara signifikan terkait pelaksanaan pengawasan tersebut.

Selain itu, akses masyarakat adat terhadap pengelolaan hutan harus dibangun secara bersamaan dan komprehensif mulai dari perencanaan sampai evaluasi kebijakan yang berpihak kepada mereka sampai pada perubahan pola pikirnya melalui pendampingan yang efektif.

Selain presentasi yang menghasilkan beberapa rumusan, pada kesempatan tersebut juga dilakukan Soft Launching, Peluncuran 2 Buku IPTEK karya peneliti BPK Manokwari. Buku-buku tersebut, yaitu Bongkah Aksi Kolektif untuk menanam, Pembelajaran dari masyarakat adat Papua di Biak yang ditulis oleh Dr. Henry Silka Innah; dan Rediversifikasi Pangan di Tanah Papua Jilid 2 yang ditulis oleh Krisma Lekitoo M.Sc, dkk.

Buku IPTEK yang diluncurkan, merupakan bagian dari rekonstruksi etnologi masyarakat Papua yang telah diramu dengan ilmu pengetahuan modern sehingga buku ini bisa menjadi referensi bagi para ilmuwan dan praktisi, sekaligus dapat dijadikan dasar dalam mengambil kebijakan oleh pemerintah, khususnya sektor kehutanan. (HSI/RH)

 

Ekspose ManokwariEkspose Manokwari

 

Keynote Speaker:

Materi Ekspose:

  • Pengelolaan Hutan Dalam Kontribusi Ekonomi Daerah dan Kemiskinan Masyarakat Sekitar Hutan Di Papua
  • Pertumbuhan Varietas  Sagu (Metroxylon Spp) Di Demplot Masni Manokwari
  • Pemanfaatan Kayu Papua Kurang Dikenal melalui Pendekatan Sifat Dasar Kayu
  • Status Pemanfatan dan Pengelolaan Labi-Labi Moncong Babi di Papua
  • Kajian Empulur Sagu untuk Bioetanol
  • Penentuan Rotasi Pemangkasan pada Hutan Tanaman Kayu Putih  (Melaleuca cajuputi subsp. cajuputi Powell)

Rumusan

Foto-foto: BPK Manokwari

Penulis : Henry Silka Innah/Risda Hutagalung