Dientry oleh Rizda - 30 November, 2013 - 4857 klik
Ekspose Hasil Penelitian Reklamasi Lahan Pasca Tambang: Aspek Kebijakan, Konservasi dan Teknologi

Ekspose SambojaBalitek KSDA (Samboja, 29/11/2013)_Dalam rangka mensosialisasikan hasil penelitiannya sekaligus mengidentifikasi permasalahan terkait kegiatan pertambangan batubara, khususnya di Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara, Balai Penelitian Teknologi Konservasi Sumber Daya Alam (Balitek KSDA) Samboja menyelenggarakan Ekspose Hasil-hasil Penelitian di Hotel Gran Senyiur Balikpapan, Rabu (27/11).

Dalam sambutnya pada ekspose yang bertema Reklamasi Lahan Pasca Tambang: Aspek Kebijakan, Konservasi dan Teknologi ini, Kepala Balitek KSDA, Dr. Nur Sumedi menyampaikan bahwa sejak beberapa tahun lalu Balitek KSDA telah melakukan serangkaian kegiatan penelitian terkait tema tersebut. Tidak hanya melakukan indentifikasi jenis-jenis lokal potensial untuk mendukung keberhasilan kegiatan rehabilitasi lahan bekas tambang, tetapi juga melakukan serangkaian uji coba penanaman di lapangan.

Pengamatan keanekaragaman hayati di lahan pasca tambang batubara di lokasi kegiatan reklamasi juga dilakukan dalam rangka pengembangan konsep dan teknologi yang diberi nama “Teknik Reklamasi dengan bersinergi dengan Alam”. Diharapkan hasil-hasil penelitian ini nantinya dapat bermanfaat di lapangan untuk mendukung keberhasilan kegiatan reklamasi hutan, khususnya di dalam kawasan hutan dengan skema Ijin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH).

Beberapa catatan penting dari pemaparan pemateri dan diskusi yang berkembang pada acara ini, aspek kebijakan menyebutkan perlu adanya penyamaan sudut pandang dalam pemantauan pelaksanaan dan evaluasi kegiatan reklamasi pasca tambang, baik oleh Kementerian ESDM, Kementerian Kehutanan, Dinas Pertambangan dan Energi, Dinas Kehutanan, dan Badan Lingkungan Hidup.

Dari aspek konservasi, Usaha-usaha pemulihan lahan bekas tambang batubara diyakini akan mempengaruhi struktur dan fungsi ekosistem yang rusak tersebut. Untuk itu, pemantuan dan monitoring keanekaragaman hayati sangat penting dilakukan, terutama untuk mendukung pengembangan konsep bersinergi dengan alam.

Sedangkan dari aspek teknisnya disebutkan bahwa analisis tanah sebelum kegiatan reklamasi wajib dilaksanakan guna penentuan faktor pembatas dan perlakuan untuk perbaikan sifat-sifat tanah. Selain itu, juga berguna untuk uji coba penanaman jenis lokal pioner pada lahan pasca tambang batubara, seperti Vitex pinnata, Syzygium heteroclada, Syzygium polyanthum, dan Ficus variegata memiliki pertumbuhan baik dengan persen hidup tinggi.

Agenda ekspose ini dibuka oleh Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Produktivitas Hutan, Dr. Bambang Tri Hartono, M.F. ini  mencakuppemaparan materi Reklamasi dan Reboisasi Lahan Pasca Tambang oleh pembicara kunci, Dr. Ir. Yadi Setiadi, M.Sc (IPB-Bogor). Yang dilanjutkan dengan presentasi makalah pada tiga sesi berikutnya.  

Di sesi pertama, Ismail Akbar, S.Hut dari BPDAS Sungai Mahakam Berau memaparkan tentang Kebijakan Reklamasi Areal Bekas Tambang dalam Kawasan Hutan yang dilanjutkan pemaparan Reklamasi Lahan Pasca Tambang Batubara di Kalimantan Timur oleh Andi Luthfi, S.T., M.Si dari Dinas Pertambangan dan Energi Prov. Kalimantan Timur. Pembicara lainnya, Merah Johansyah dari Jaringan Advokasi Tambang/JATAM menyampaikan Potret Reklamasi Lahan Pasca Tambang di Kalimantan Timur.

Sesi kedua, Dr. Ishak Yassir peneliti Balitek KSDA mempresentasikan Penerapan Konsep Sinergi dengan Alam dalam Mereklamasi Lahan Bekas Tambang. Dr. Triyono Sudarmadji dari Universitas Mulawarman menyampaikan Upaya Pemulihan dan Potensi Keterpulihan Lahan Pasca Tambang Batu Bara, Sebuah Pengalaman Observasi dan Penelitian Lapangan. Pembicara ketiga di sesi ini, Agus Tandri dari PT. Singlurus Pratama berbagi Pengalaman Kegiatan Reklamasi Lahan Bekas Tambang Batubara di PT. Singlurus Pratama.

Pada sesi ketiga, sesi terakhir peneliti Balitek KSDA lainnya menyampaikan hasil-hasil penelitiannya, dimulai dengan Tri Atmoko, S.Hut., M.Si yang mempresentasikan materi Satwaliar pada Areal Reklamasi Tambang Batubara. Dilanjutkan Perbaikan Kualitas Tanah Bekas Tambang Batubara dengan Asam Humat dan Kompos oleh Septina Asih Widuri, S.Si. Burhanuddin Adman, S.Hut., M.Si mengakhiri sesi presentasi dengan paparan makalah Ujicoba Penanaman Jenis Lokal pada Lahan Reklamasi Tambang Batu Bara. (AS)***

 

Ekspose SambojaEkspose Samboja

Foto-foto: Balitek KSDA Samboja

Penulis : Agustina Setyowati