Dientry oleh Rizda - 22 January, 2014 - 2507 klik
Kepala Badan Litbang Kehutanan Resmikan ASEAN - Republic of Korea Forest Cooperation (AFoCo) Regional Project

Peresmian AFoCo Regional ProjectFORDA (Jakarta, 22/01/2014)_Senin (20/01) di Gedung Manggala Wanabakti Jakarta, Plt. Kepala Badan Litbang Kehutanan, Dr. I.B. Putera Phartama meresmikan ASEAN-Republic of Korea Forest Cooperation (AFoCo) Regional Project yang bertujuan untuk perbaikan penilaian sumberdaya hutan dan peningkatan keterlibatan masyarakat lokal dalam menghadapi kerugian akibat perubahan iklim.

Peresmian ini menyusul kesepakatan antara Indonesia dan delapan negara ASEAN lainnya dengan The Korea Forest Service-Republic of Korea dalam kerangka kerjasama AFoCo Regional Project Component 2: Capacity Building on Improving Forest Resources Assessment and Enhancing the Involvement of the Local Communities to Address the Adverse Impact of Climate Change.

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kehutanan c.q. Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan (FORDA) menunjuk Pusat Litbang Konservasi dan Rehabilitasi di Bogor selaku Institusi Pelaksana yang selanjutnya membentuk AFoCo Regional Project Secretariat (ARPS) dalam pengelolaan kerjasama.

Dikoordinasi ARPS, program prioritas dan kegiatan akan dijalankan untuk mengatasi beberapa masalah dalam pengelolaan hutan. Program prioritas tersebut, seperti pengembangan penilaian sumberdaya hutan (Forest Resource Assessment/FRA) yang baik untuk perbaikan pengelolaan hutan, mendukung pelibatan masyarakat lokal dalam pengelolaan hutan dan kegiatan untuk mengurangi dampak perubahan iklim.

Pada peresmian yang dihadiri pimpinan dan wakil seluruh Direktorat Jenderal dan Badan lingkup Kementerian Kehutanan ini, Dr. I.B. Putera Phartama menjelaskan program dan kegiatan kerjasama di Indonesia maupun di negara-negara ASEAN lainnya. Semua program dan kegiatan akan melibatkan Eselon 1 terkait di Kementerian Kehutanan dan pemangku kepentingan lainnya, yaitu perguruan tinggi, LSM, masyarakat lokal dan pemerintah daerah.

Inisiasi kerjasama dilakukan sebagai upaya meningkatkan kapasitas dan kemampuan para pengelola hutan dalam penilaian sumberdaya hutan di wilayah Asia Tenggara serta pelibatan masyarakat lokal dalam menghadapi perubahan iklim, khususnya pengembangan alternatif sumber mata pencaharian.

Kerjasama ini akan berlangsung selama dua tahun terhitung mulai penandatanganan persetujuan implementation agreement antara Republik Korea dengan sembilan negara pelaksana, yaitu Indonesia, Thailand, Myanmar, Laos, Brunei Darussalam, Kamboja, Vietnam, Singapura dan Filipina tanggal 18/11/2013 lalu.

Untuk mencapai tujuan utama kerjasama ini, ada sembilan kegiatan strategis yang diidentifikasi, yaitu:

  • Lokakarya Regional tentang kondisi saat ini terkait kapasitas dan kemampuan Negara Pelaksana (ASEAN) dalam melakukan penilaian sumberdaya hutan (Forest Resource Assessment) dan mengidentifikasi kesenjangan antara Negara Pelaksana
  • Lokakarya Nasional tentang Penilaian Sumberdaya Hutan di setiap Negara Pelaksana
  • Studi banding pemanfaatan teknologi citra satelit dan GIS terkait FRA oleh masing-masing Negara Pelaksana dengan mengacu kepada perkembangan di Korea
  • Pengembangan silabus modul pelatihan dan pelaksanaan program pelatihan dalam penilaian sumberdaya hutan
  • Penyediaan citra satelit beresolusi tinggi dan peralatan pendukung dalam penilaian sumberdaya hutan
  • Studi banding kegiatan Demonstrasi Aktivitas REDD+ dan lokasi terkait lainnya yang melibatkan masyarakat lokal
  • Studi/kajian terhadap mata pencaharian alternatif bagi masyarakat lokal di masing-masing Negara Pelaksana
  • Pelatihan bagi masyarakat lokal dalam peningkatan sumber mata pencaharian alternatif
  • Lokakarya Regional tentang studi mata pencaharian alternatif bagi masyarakat lokal.

 

Sumber: http://www.dephut.go.id/index.php/news/details/9440

 

Penulis:

Ayun Windyoningrum, M.Sc

National Programme Officer-AFoCo Regional Project 

Pusat Litbang Konservasi dan Rehabilitasi

Jl. Gunung Batu No.5 Bogor Telpon (0251) 7523240

Email: afoco.comp2.ind@gmail.com

Penulis : Ayun Windyoningrum