Dientry oleh Rizda - 13 February, 2014 - 3576 klik
Kuasai Teknik Konservasi Cendana, BPK Kupang Siap Dukung Master Plan Pengembangan dan Pelestarian Cendana di NTT

Teknik Konservasi Cendana-BPK KupangBPK Kupang (10/02/2014)_Pepatah "sudah gaharu cendana pula" sepertinya dapat menggambarkan bahwa kedua komoditi kehutanan ini begitu populer di Indonesia. Cendana (Santalum album L.) adalah jenis tanaman yang tergolong sangat penting di Provinsi Nusa Tengara Timur (NTT) karena mempunyai nilai ekonomi tinggi dan merupakan species endemik yang terbaik di dunia.

Species cendana di NTT mempunyai keunggulan kadar minyak dan produksi kayu teras yang tinggi. Kayu cendana menghasilkan minyak atsiri dengan aroma yang harum dan banyak digemari, sehingga mempunyai nilai pasar yang cukup baik. Hanya saja, cendana termasuk spesies yang sulit dibudidayakan.

Terkait itu, sejak satu dekade terakhir, Balai Penelitian Kehutanan (BPK) Kupang, salah satu UPT Badan Litbang Kehutanan yang concern terhadap jenis-jenis tanaman di wilayah semi arid, telah mengembangkan berbagai penelitian cendana, khususnya aspek budidayanya. Sampai akhir tahun 2013, BPK Kupang telah menghasilkan beberapa luaran teknik budidaya tanaman cendana yang meliputi teknik eksplorasi benih, teknik persemaian, teknik regenerasi tunas akar, teknik penanaman, serta penanggulangan hama dan penyakit.

Selain itu, BPK Kupang telah berhasil mengembangkan sistem informasi untuk mengetahui kesesuaian lahan untuk penanaman cendana di bumi Flobamora (Flores, Sumba, Timor, Alor -nama pulau besar di NTT-red).

Tahun 2010 riset tentang cendana telah menghasilkan data dan informasi tentang ekologi dan habitat sebaran cendana di Pulau Timor. Penelitian ini mengungkapkan  bahwa masih terdapat potensi cendana dan sumber benih untuk pengembangan cendana. Diinformasikan juga, pertumbuhan semai dan sapihan cendana dengan naungan ringan tumbuh lebih baik daripada naungan sedang atau berat. Sebaliknya pada tingkat tiang dan pohon, cendana akan tumbuh lebih baik pada naungan sedang atau berat.

Dalam rangka menjaga kualitas genetik dari tanaman cendana, tahun 2011 BPK Kupang juga telah memiliki Demplot Konservasi Sumberdaya Genetik (KSDG) dengan populasi Oelbubuk, Hanubenak dan populasi dari Thailand. Dipimpin oleh Sumardi, Peneliti Muda lulusan Master of Science Fakultas kehutanan Universitas Gajah Mada, November 2012, BPK Kupang telah membangun plot uji keturunan generasi pertama (F-1) seluas 2,8 ha yang terdiri dari 65 famili, 3 treeplot, dan 5 blok sebagai ulangan, dari sebanyak 79 famili yang berhasil dikumpulkan pada saat eksplorasi materi.

Selain itu, juga telah dibangun 3 plot KSDG populasi Pulau Timor masing-masing sebanyak 25 famili, yaitu populasi TbB I (Pulau Timor bagian Barat I/Bu’at), TbB II (Pulau Timor bagian Barat II/Netpala) yang mewakili daerah dataran tinggi dan TbT (Pulau Timor bagian Timur/Belu) yang mewakili daerah dataran rendah di Pulau Timor. Untuk populasi Pulau Sumba juga telah dibangun 2 plot KSDG populasi P. Sumba, yaitu Populasi P. Sumba bagian barat dan Populasi Sumba bagian timur, masing-masing sebanyak 21 famili.

Dalam penanggulangan hama dan penyakitnya, BPK Kupang juga telah membentuk Tim Teknik pengendalian hama kutu sisik cendana. Dari kegiatan yang dilakukan oleh tim tersebut pada tahun 2011 dan 2012 telah diperoleh teknik pengendalian hama kutu sisik cendana, yaitu dengan menggunakan pestisida nabati dari tanaman kerinyu dan mimba. Sementara, dosis kerinyu, mimba dan beauferia yang efektif dalam pengendalian hama tersebut juga telah diketahui dari hasil penelitian tahun 2013.

Terkait aspek sosial ekonomi cendana, peneliti BPK Kupang juga telah memperoleh data dan informasi dari beberapa aktifitas sejak tahun 2011, antara lain Pengembangan Cendana oleh Masyarakat Sumba Barat; Preferensi Masyarakat dalam Pengelolaan Cendana; Perubahan Perda Pasca Reformasi; Penyusunan Perda Kabupaten TTS; Peran Koran Lokal dalam Pemasyarakatan Cendana; Analisis Finansial Berbagai Tipe Persemaian; dan Analisis Finansial Agroforestry Cendana; serta tersusunnya Master Plan Pengembangan dan Pelestarian Cendana di Provinsi NTT Tahun 2010- 2030 yang merupakan hasil kolaborasi UPT Kementerian Kehutanan di NTT dengan Pemerintah Provinsi NTT.

Melengkapi data yang ada, Hery Kurniawan, M. Sc. serta beberapa Peneliti Muda di BPK Kupang juga telah membuat Peta Digital Kesesuaian Lahan untuk Pengembangan Cendana. Peta digital tersebut meliputi distribusi luasan, data dan informasi lahan potensial untuk cendana di Pulau Timor (2011), Pulau Sumba (2012), serta di Pulau Alor dan Pulau Pantar (2013).

Jadi, bila ingin berdiskusi tentang budidaya cendana, silahkan kontak BPK Kupang yang siap membantu dan berbagi informasi.

------

 

Penulis : Iman Budiman, email :  ibudiman99@gmail.com

Balai Penelitian Kehutanan Kupang

Jl. Untung Surapati No. 7. PO. Box. 69, Kupang, NTT 85115 

Telp. 0380 - 823357, 831068, Fax.  0380 – 831068

Website: http://bpk-kupang.litbang.dephut.go.id atau http://www.foristkupang.org

 

Sumber : Kelti Silvikultur BPK Kupang 

Foto-foto : Hery Kurniawan, S. Hut, M. Sc. dan Masterplan Pengembangan dan Pelestarian Cendana di Provinsi NTT Tahun 2010-2030

Editor: Priyo Kusumedi & Risda Hutagalung

 

htpp://www.forda-mof.org

Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan

Penulis : Imam Budiman