Dientry oleh priyo - 02 November, 2014 - 5404 klik
Kelahiran Pertama Kura-Kura Leher Ular Rote di Kupang

BPK Kupang (Kupang, 28/10/2014)_Menetasnya telur Kura-kura Leher Ular Rote (Chelodina mccordi Rhodin, 1994) begitu menggembirakan, sudah 3 kali bertelur dan tidak bisa menetas, dengan usaha dan kerja keras akhirnya bisa berhasil menetaskan telurnya di penangkaran Stasiun Penelitian Oilsonbai, Balai Penelitian Kehutanan (BPK) Kupang.

“Seperti Mimpi, seakan belum percaya kalau kura – kura ini bisa menetas juga” kata Kayat, S.Hut, M.Sc, Peneliti BPK Kupang.  Dengan menetasnya telur kura-kura leher ular ini di penangkaran diharapkan kedepan mampu di pelihara dan di kembangkan.

“Penangkaran ini bertujuan untuk bisa menangkarkan kura-kura leher ular yang asli dari Nusa Tenggara Timur khususnya pulau rote, agar masyarakat juga bisa memperoleh hasil ekonomi dari kura-kura ini. ”kata Kayat menjelaskan.

Lebih lanjut Kayat menjelaskan berbagai hambatan yang dihadapi dalam penangkaran kura-kura leher ular rote ini. Hambatan yang di hadapi dalam perkembangbiakan kura-kura leher ular ini adalah masalah reproduksi yang harus menunggu selama 6 tahun untuk bisa bertelur. Juga hambatan pakan yang sehat serta segar yang susah di dapatkan.

Penelitian tentang Kura-kura Leher Ular Rote ini di inisiasi dari Menteri Kehutanan Bapak Dr. (HC) H.M.S Kaban yang turut prihatin karena sebagai satwa endemik dari Kabupaten Rote, Nusa Tenggara Timur, ternyata satwa ini sudah tidak bisa lagi ditemukan di alam. Indukan Kura-kura leher ular rote yang didapat dari PT Elnusa Bekasi Melalui Balai Besar KSDA NTT berjumlah 4 ekor mampu dikembangbiakan di Balai Penelitian Kehutanan Kupang sejak tahun 2009.

Menurunnya populasi suatu jenis fauna di alam lebih banyak diakibatkan oleh aktivitas manusia dalam memanfaatkan sumberdaya alam untuk kelangsungan hidupnya.  Pemanfaatan yang dilakukan tanpa upaya untuk melestarikan kelangsungan hidup jenis yang dimanfaatkan tentunya akan berdampak negatif bagi jenis fauna tersebut seperti kura-kura leher ular rote.

Tujuan dari Penangkaran kura-kura leher ular rote menyangkut aspek konservasi dan ekonomi, salah satu upaya konservasi kura-kura leher ular rote adalah setelah berhasil dipenangkaran selanjutnya dilakukan restocking ke habitat aslinya yang ada di pulau rote, karena kura-kura leher ular rote ini sudah tidak ditemukan lagi habitatnya di alam.***(FEE)

Informasi Lebih Lanjut:

Kayat, S.Hut, M.Sc

Balai Penelitian Kehutanan (BPK) Kupang

URL : http://bpk-kupang.litbang.dephut.go.id atau atau http://www.foristkupang.org

Jl. Untung Surapati No. 7. PO. Box. 69, Kupang, NTT 85115, Telp. 0380 - 823357, 831068, Fax.  0380 – 831068

 

http://www.forda-mof.org atau www.litbang.dephut.go.id

Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan

Forestry Research and Development Agency (FORDA)

 

Penulis : Fery Widhayanto