Posted by priyo - 03 November, 2014 - 4374 klik
BBKSDA Sulawesi Selatan bersinergi dengan Gowa Discovery Park Tangani Satwa Sitaan

FORDA (Makassar, 30/10/2014)_Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sulawesi Selatan bersinergi dengan Gowa Discovery Park (GDP) melakukan perlindungan satwa liar hasil sitaan maupun hasil penyerahan dari masyarakat. "Sinergi dengan Gowa Discovery Park sangat membantu kami dalam penanganan satwaliar hasil sitaan maupun penyerahan masyarakat," kata Ir. Salfiah Ahmad, Kepala Bidang Teknis BBKSDA Sulawesi Selatan, Jl. Perintis Kemerdekaan Km 13.7, Makassar, Kamis (30/10).

Gowa Discovery Park merupakan lembaga konservasi pemegang SK. Ijin Prinsip Kementerian Kehutanan Nomor: S.499/Menhut-II/2012 tanggal 29 November 2012. Lembaga ini diresmikan tanggal 15 Desember 2013. Magnet baru wisata kota Makassar ini memiliki fungsi pengembangan terkontrol dan/atau penyelamatan penangkaran Tumbuhan dan Satwaliar (TSL) dengan tetap memperhatikan kemurnian jenis. “Satwaliar tersebut kami harapkan dapat terjaga dengan baik dan menjadi wisata pendidikan bagi masyarakat umum," kata Ir. Salfiah

Selain itu GDP memiliki fungsi pendidikan, peragaan, penitipan sementara, sumber indukan dan cadangan genetik untuk mendukung populasi in-situ, sarana rekreasi serta penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan. Dengan jarak + 7 km dari kota Makassar  tempat wisata ini relatif mudah karena berada di dalam area kawasan sejarah Benteng Somba Opu yang memadukan antara waterboom, bird watching dan treetop area.

"Kami menyerahkan hewan sitaan ke Gowa Discovery Park untuk hewan yang telah diperiksa kondisi kesehatannya namun tidak mampu untuk dilepasliarkan ke alam," kata Edi Santoso, S.Hut, M.Si Kepala Sub Bagian Data, Evaluasi Pelaporan dan Humas BBKSDA Sulawesi Selatan. "Hewan hasil sitaan maupun penyerahan masyarakat yang kondisinya sehat akan kami lepasliarkan kembali," tambah Edi Santoso.

Bagi Anda penggemar bird watching, tempat wisata baru ini patut dikunjungi. Selain dapat mengabadikan gambar aneka satwaliar dengan kamera tentu saja muatan edukatif tentang pelestarian dan perlindungan satwaliar dapat menjadi poin penting untuk terus dikembangkan. "Satwaliar yang kami serahkan kepada lembaga konservasi ini sampai hari ini berjumlah 101 ekor," kata Nirsyawita, S.Hut Pengendali Ekosistem Hutan (PEH) Pertama, BBKSDA Sulawesi Selatan,

Jenis satwaliar yang kami serahkan ke Gowa Discovery Park adalah Kasuari (Casuarius casuarius) 2 ekor, Monyet Hitam Sulawesi (Macaca maura) 3 ekor, Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) 1 ekor, Kuskus beruang (Aiulorops ursinus) 4 ekor, Elang paria (Milivus migrans) 1 ekor , Elang laut perut putih (Haliaeetus leucogaster) 1 ekor , Perkici pelangi (Trichoglossus haematodus) 8 ekor, Kakatua besar jambul kuning (Cacatua galerita) 13 ekor, Kakatua kecil Jambul kuning (Cacatua sulphurea) 3 ekor, Kakatua gofin (Cacatua goffini) 1 ekor, Cendrawasih raja (Cicinurus regius) 3 ekor, Elang (Accipitridae sp.) 1 ekor,Kakatua raja (Probosciger aterrimus) 1 ekor, Mambruk victoria (Goura victoria) 1 ekor, Nuri tanimbar (Eos reticulate) 2 ekor, Ular sanca hijau (Morelia viridis) 1 ekor, Buaya muara (Crocodylus porosus) 1 ekor, Rusa timor (Cervus timorensis) 9 ekor, Telur maleo (Macrocephalon maleo) 4 butir, Soa-soa (Hydrosaurus amboinensis) 1 ekor, Nuri merah kepala hitam (Lorius domicellus)  38 ekordan Dusky lory (Pseudeos fascata)  2 ekor.***(AGS)

 

Hasil Workshop Penulisan Populer (Berita) kerjasama antara FORDA dengan CIFOR

Juara 1 latihan ke-4 (kategori berita hasil field trip) atas nama Agustina Agustina Dwi Setyowati (BPTKSDA Samboja)

 

http://www.forda-mof.org atau www.litbang.dephut.go.id

Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan

Forestry Research and Development Agency (FORDA)

Penulis : Agustina Setyowati