Dientry oleh lusi - 18 November, 2014 - 2608 klik
Persiapan Menuju Pedoman Pelaporan Integratif Online

FORDA (Bogor, 13/11/2014)_Kedepan Badan Litbang Kehutanan akan mengintegrasikan laporan sehingga laporan menjadi lebih sederhana dan efektif. “Laporan ini nantinya akan diberi judul “laporan terintegrasi” yang endingnya adalah menyusun aplikasi laporan online, “ kata  Ir. Nugroho S. Priyono, M.Sc., Kepala Bagian Evaluasi, Diseminasi dan Perpustakaan, pada saat membuka rapat Pembahasan Evaluasi capaian Kegiatan Litbang Kehutanan tahun 2014, di Permata Hotel, Kamis (13/11).

“Karena kita akan masuk di era online, oleh karena itu tiap satker harus siap mengisi laporan secara online. Ini merupakan salah satu solusi dari berbagai complain dari Kepala Balai yang disibukan dengan banyaknya versi laporan, “ tegas Nugroho. Pedoman Pelaporan Integratif (PPI) Badan Litbang kehutanan ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja rutin Badan Litbang Kehutanan yang efektif, efisien dan terintegrasi melalui penyusunan aplikasi dan evaluasi, yang endingnya adalah mewujudkan sistem pelaporan online yang mengacu pada PPI.

Lebih lanjut Nugroho mengatakan bahwa dengan online diharapkan bisa terintegrasi, karena pada tahun 2016 instruksi LIPI semua publikasi ilmiah diwajibkan e-jurnal meskipun sekarang masih online, semua sudah berbasis elektronik. 

Untuk meningkatkan efektifitas pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan sampai dengan tingkat satker, Bappenas juga menyediakan program aplikasi pelaporan (rencana dan realisasi) pelaksanaan RKA satker secara online. Sedangkan sekretariat melakukan monitoring dan evaluasi guna memberikan bimbingan, pembinaan dan pengendalian pelaksanaannya.

Adapun mekanisme pelaporannya adalah : laporan yang dibuat oleh setiap satker akan disampaikan oleh kepala satker kepada pejabat eselon I, kemudian laporan dari eselon I akan disampaikan kepada Menteri Kehutanan dengan tembusan kepada Sekjen.

Acara yang berlangsung di Hotel Permata Bogor, dilaksanakan selama 2 (dua) hari tanggal 13-14 November 2014 dan dihadiri oleh evlaper seluruh Indonesia, juga menghadirkan narasumber Kepala Bagian Evaluasi, Biro Perencanaan Departemen Kehutanan, Ir. Dedi Haryadi, M.Sc.

Beberapa hal yang perlu ditindaklanjuti dari kegiatan ini, adalah : 1) Monitoring e-monev DJA harus segera diisi; 2) Laporan bulan Nopember yang belum selesai harus segera diselesaikan (antara output fisik dan keuangan harus balance, jangan sampai fisik jauh lebih kecil daripada keuangan); dan 3) Laporan bulan Nopember menggunakan template baru, kalau ada masukan dengan template baru agar segera disampaikan ke Kasubag Evaluasi dengan acc Kabag EDP.***(LG)

 

Materi terkait :

  1. Presentasi Puskonser
  2. Presentasi Puspijak
  3. Presentasi Pustekolah
  4. Presentasi BPK Aek Nauli
  5. Presentasi BPK Manokwari
  6. Presentasi BPK Makassar
  7. Presentasi BPK Manado
  8. Presentasi BPK Kupang
  9. Presentasi BPK Palembang
  10. Presentasi BPK Banjarbaru
  11. Presentasi BP2D Samarinda
  12. Presentasi B2PBPTH Yogyakarta
  13. Presentasi BPTA Ciamis
  14. Presentasi BPTPTH Bogor
  15. Presentasi BPTSTH Kuok
  16. Presentasi BPTKP DAS Solo
  17. Presentasi HHBK Mataram
  18. Presentasi BPTKSDA Samboja
  19. Presentasi Sekretariat
  20. Presentasi Bagian Evaluasi, Biro Perencanaan

 

http://www.forda-mof.org atau www.litbang.dephut.go.id

Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan

Forestry Research and Development Agency

 

 

Penulis : Lusi Ginoga