Dientry oleh priyo - 13 January, 2015 - 3387 klik
Benih Berkualitas untuk Tegakan Berkualitas

BPTKSDA (Samboja, 13/01/2014)_"Benih Berkualitas untuk Tegakan Berkualitas", demikianlah ungkapan untuk mengartikan pentingnya produksi benih dengan mengedepankan kualitas benih, dimulai dari kualitas tegakan induk hingga proses seleksi dan pengelolaan benih. Keberadaan Sumber Benih Samboja merupakan upaya ikut serta BALITEK KSDA dalam menyediakan benih tanaman kehutanan yang berkualitas. Langkah ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan benih tanaman kehutanan bagi masyarakat maupun stakeholders lainnya, terutama bagi kegiatan reklamasi, rehabilitasi, dan restorasi kawasan dengan membangun tegakan-tegakan benih berkualitas.

Sumber benih Samboja merupakan areal sumber benih di Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Samboja dengan 4 jenis unggulan, yaitu : Ulin (Eusideroxylon zwageri), Kapur (Dryobalanops lanceolata), Keruing (Dipterocarpus humeratus), dan Meranti (Shorea leprosula). Selain itu, ada 4 jenis tanaman yang ditujukan sebagai konservasi genetik jenis tanaman unggulan sebagai materi sumber benih di KHDTK Samboja, yaitu: Agathis (Agathis borneensis), Gaharu (Aquilaria microcarpa), Lai (Durio kutejensis), dan Ulin (Eusideroxylon zwageri). Pada edisi khusus "Sumber Benih Samboja" ini, pemaparan seluruh jenis tersebut akan dipersembahkan sebagai fokus utama.

Sebagai pengantar, Dr.Wawan Gunawan dan Tri Atmoko, S.Hut, M.Si akan mengupas pentingnya Sumber Benih Samboja melalui tulisan berjudul: “Sumber Benih Samboja: Mewujudkan Ketersediaan Benih Tanaman Hutan Bagi Kebutuhan Masyarakat dan Stakeholders Lainnya". Selanjutnya Tri Atmoko akan memaparkan tentang “Konservasi Eks-situ Ulin, Langkah Awal Pembangunan Sumber Benih Ulin Berkualitas”.

Bagi Anda penggemar durian berdaging orange endemik Kalimantan,“Lai”, Syamsu E. Rinaldi, S.Hut akan mengupasnya dalam artikel dengan judul: “Potensi dan Upaya Konservasi Lai (D.kutejensis)”. “Sumber Benih Kapur: Sang Penantang Kepunahan” menjadi artikel selanjutnya yang ditulis oleh Noorcahyati, S.Hut dan Ike Mediawati, S.Si. Menyusul kemudian “Sumber Benih Keruing (Dipterocarpus humeratus Slooten) di KHDTK Samboja: Peluang Pemanfaatan Secara Berkelanjutan” yang ditulis oleh Mukhlisi, S.Si, M.Si. dan Tri Sayektiningsih, S.Hut.

Burhanuddin Adman, S.Hut, M.Si akan mengupas “TBT Meranti : Masa Depan Sumber Benih yang Berkualitas”. Dilanjutkan“Konservasi Genetik Agathis borneensis, Penghasil Kopal di KHDTK Samboja” yang ditulis oleh Septina Asih Widuri, S.Hut. dan “Konservasi Genetik Gaharu (Aquilaria microcarpa Baill) sebagai Materi Sumber Benih di KHDTK Samboja”oleh Antun Puspanti, S.Hut, M.Sc. akan mengakhiri fokus utama Majalah Swara Samboja edisi ini.

Dr. Ir. Budi Leksono, M.P., Peneliti Utama pada Balai Besar Penelitian Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan, Yogyakarta, menjadi profil inspiratif pada edisi ini. Berbagi pengalaman dalam bidang pemuliaan tanaman hutan, Peneliti Utama terbaik th 2013 dari Menteri Kehutanan dan peraih “Anugerah Riset Sobat Bumi 2014 dari Pertamina Foundation ini akan menginspirasi kita untuk menjadi kader-kader pemuliaan tanaman hutan dalam upaya konservasi tumbuhan dan peningkatan produktivitas hutan.

Untuk menyegarkan mata, paduan gambar-gambar menarik tentang Lai dari area Sumber Benih Samboja tersaji dengan rancak pada rubrik “Klik”edisi ini. Sebagai sajian penutup di halaman sampul belakang, Anda akan disuguhi kegiatan "Kebun Benih Writing Festival" hingga eloknya sayap-sayap Meranti yang memanggil kita untuk kembali ke hutan.

Pembaca kami yang budiman, akhir kata, selamat membaca dan salam hangat.

***Ahmad Gadang Pamungkas

 

Materi terkait:

Majalah Swara Samboja Vol III No 3 Tahun 2014

 

BALAI PENELITIAN TEKNOLOGI KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM

URL : http://balitek-ksda.litbang.dephut.go.id

atau http://balitek-ksda.or.id

Jl. Sukarno Hatta  Km.38, Samboja, Po. Box 578, Balikpapan 76112, Telp. 0542 – 7217663, Fax. 0542 – 7217665

 

http://www.forda-mof.org atau www.litbang.dephut.go.id

Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan

Forestry Research and Development Agency (FORDA)

 

 

Penulis : Ahmad Gadang Pamungkas