Dientry oleh priyo - 21 January, 2015 - 8863 klik
Pengembangan Budidaya Lebah Madu

FORDA (22/01/2015)_ “Pengembangan perlebahan sangat penting mengingat Indonesia memiliki potensi yang sangat besar di bidang ini. Keadaan alam dan kondisi ilklim yang sangat mendukung untuk usaha budidaya lebah, seperti tersedianya sumber pakan (bee forage) sepanjang tahun dan aneka jenis lebah madu. Hal tersebut diungkapkan oleh Drs.Kuntadi, M.Sc, peneliti Pusat Penelitian dan Pengembangan Konservasi dan Rehabilitasi (Puskonser), Bogor (21/01).

“Selain itu, masyarakat secara tradisional sudah mengenal budidaya lebah dan potensi pasar produk perlebahan masih sangat terbuka, baik untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun permintaan pasar internasional, “ kata Kuntadi

Lebih lanjut Kuntadi mengatakan bahwa pengembangan budidaya lebah madu sangat tergantung dari beberapa faktor kunci yang menentukan keberhasilan, antara lain; 1) Ketersediaan Sumber Pakan; 2) Model Budidaya Lebah Madu dan 3) Pengelolaan Koloni dan Apriari

“Budidaya lebah madu adalah satu kegiatan usaha yang tidak berbasis lahan, sehingga tidak menjadi pesaing bagi usaha pertanian pada umumnya,” kata Kuntadi

Perlebahan memiliki peranan penting di dalam strategi pembangunan ekonomi mayarakat pedesaan dan sektor pertanian berkelanjutan. Kegiatan perlebahan menghasilkan produk pangan berkualitas yang dapat membantu meningkatkan gizi dan penghasilan masyarakat pedesaan.

“Melalui fungsi polinasi, lebah madu berperan dalam meningkatkan produksi buah dan biji serta menjaga kelangsungan hidup dan keragaman jenis tumbuhan, “ungkap Kuntadi

Perlebahan bahkan berperan dalam optimalisasi sumberdaya melalui pemanfaatan nectar dan serbuksari, yakni produk tumbuhan yang sebagian besar akan terbuang percuma apabila tidak dimanfaatkan untuk pakan lebah madu. Dengan demikian perlebahan merupakan jenis kegiatan yang dapat memberikan nilai tambah terhadap budidaya tanaman.

Untuk meningkatkan produktivitas budidaya lebah madu maka perlu dilakukan seleksi koloni unggul. Upaya peningkatan mutu bibit koloni lebah perlu dilakukan untuk memperbaiki beberapa sifat penting pada koloni Apis cerana. Sampai saat ini, satu-satunya cara yang paling mungkin dilakukan untuk mengadakan pemuliaan lebah madu adalah melalui kegiatan seleksi dan reproduksi koloni.

“Melalui proses seleksi dan reproduksi koloni yang dilakukan terus menerus, dalam jangka panjang akan menghasilkan koloni-koloni lebah madu yang memiliki sifat-sifat unggul, “ kata Kuntadi

“Seleksi koloni dimaksudkan untuk mendapatkan koloni dengan sifat-sifat atau karakter yang memperlihatkan keunggulan pada salah satu atau lebih perilakunya. Karakter koloni yang dipilih adalah karakter yang secara ekonomi dinilai penting bagi keberhasilan budidaya lebah madu, seperti produksi madu, perilaku, kemampuan sebagai penyerbukan tanaman dan lain-lain,”ungkap Kuntadi

“Persilangan antar induk hasil seleksi diharapkan akan menghasilkan koloni dengan karakter baru yang dapat meningkatkan keuntungan bagi peternak, serta dapat mengatasi persoalan dalam pembudidayaan lebah madu. Pada lebah madu A. cerana sekurang-kurangnya terdapat tiga karakter koloni yang penting dan menentukan keberhasilan budidayanya yaitu produktivitas, perilaku hijrah dan agresivitas,”jelas Kuntadi.

Oleh sebab itu, seleksi koloni A.cerana ditujukan untuk memilih koloni yang tingkat produktivitasnya tinggi, frekuensi pemecahan koloni, kecenderungan hijrahnya rendah serta relatif jinak (kurang agresif). Dengan demikian persilangan antar induk hasil propagasi koloni terseleksi diharapkan akan menghasilkan perbaikan kualitas induk turunannya menjadi lebih produktif, jinak, dan tidak suka hijrah. Setelah tahapan seleksi berhasil mengidentifikasi koloni yang dinilai memiliki sifat sesuai dengan yang dikehendaki (produktivitas tinggi/tidak suka hijrah/kurang agresif), tahap selanjutnya adalah penangkaran koloni dan atau lebah ratu dari koloni terseleksi tersebut

Proses pemuliaan koloni lebah madu dapat dilakukan melalui proses sebagai berikut :1) Seleksi Koloni Ungul; 2) Penangkaran Ratu / Koloni; dan 3) Evaluasi Hasil Penangkaran

Ada beberapa tantangan dalam pengembangan budidaya lebah madu yaitu ketersediaan sumber pakan, informasi jenis dan kelimpahan tanaman pakan serta kalender pembungaan menjadi faktor penentu dalam pengembangan budidaya labah madu. Informasi tersebut akan menentukan jenis lebah yang dapat diusahakan dan pola budidaya yang akan diterapkan dan menjadi salah satu tantangan tersendiri dalam pengembangan budidaya lebah madu di Indonesia.***PKM

 

Koleksi Foto : Junaidin Hamzah Sumbawa dan Kuntadi

 

Info lebih lanjut, silahkan hubungi:

Peneliti                : Drs. Kuntadi, M.Sc

Unit Kerja            : Pusat Litbang Konservasi dan Rehabilitasi (Puskonser)

E-mail                 : kuntadi_sansoewadi@yahoo.co.id

 

http://www.forda-mof.org/ atau http://litbang.dephut.go.id/

Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan

Forestry Research and Development Agency (FORDA)

Penulis : Priyo Kusumedi