Dientry oleh priyo - 26 January, 2015 - 2435 klik
Evaluasi dan Rencana Kerjasama Luar Negeri BBPBPTH

BBPBPTH (Yogyakarta, 23/01/2015) – Rapat Evaluasi dan Rencana Kerjasama Luar Negeri di Balai Besar Penelitian Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan (BBPBPTH) berlangsung pada hari Jumat (23/01). Acara tersebut dibuka oleh Kepala Balai Besar, Dr. Ir. Mahfudz, MP. dan dihadiri oleh Kepala Badan Litbang Kehutanan, Prof. Dr. Ir. San Afri Awang, M.Sc.

Pada kesempatan tersebut membahas beberapa kegiatan kerjasama dengan luar negeri yaitu Implementing a DNA timber tracking system in Indonesia TFL – PD 037/13; Increasing Profitability of Forest Plantations in Indonesia by Sustaining Yields in the Smallholder Sector (ACIAR FST 2009/051); dan Rencana kegiatan kerjasama ITTO-CITES (Phase II-CFBTR) Tahun 2015.

Paparan pertama oleh Dr. Anto Rimbawanto mengenai Implementing a DNA timber tracking system in Indonesia TFL – PD 037/13.

Kerjasama ini adalah kerjasama antara BBPBPTH dengan Australian Centre for Evolutionary Biology and Biodiversity, University of Adelaide dan Thunen Institute of Forest Genetics, Germany.

Latar belakang proyek adalah menjadi sistem verifikasi legalitas kayu, yaitu sebagai upaya untuk mengatasi pembalakan liar dan mempromosikan kayu legal di Indonesia, serta sistem ini memastikan bahwa kayu dan produk kayu yang diproduksi di Indonesia berasal dari sumber yang legal yang dapat diverifikasi.

Modus operandi dari perdagangan kayu ilegal yaitu dengan memalsukan dokumen/identitas jenis kayu, kayu ilegal dari lokasi yang berdekatan dan kayu ilegal dari suatu populasi.

Kenapa harus menggunakan DNA dalam log tracking ?

Karena DNA bersifat stabil dan keragaman tinggi, DNA tidak dapat dimanipulasi pada saat penebangan dan pengolahan kayu, semua jaringan pada individu yang sama mempunyai susunan DNA yang sama dan diwariskan pada keturunannya, dan masing-masing individu/klon mempunyai karakter khusus, serta populasi yang berbeda kemungkinan mempunyai struktur genetik yang berbeda.

Point penting yang telah dilakukan pada kurun waktu tahun 2009 s/d 2014 : Koleksi bahan genetic di sebaran alam Saumlaki (Maluku) and Fak-fak, Biak, Kaimana (West Papua), Jayapura, Merauke (Papua); ekstraksi DNA dari kayu; pengembangan markers; studi keragaman genetik; identifikasi marker spesifik; penyusunan data base; dan verifikasi kayu merbau.

 Penelitian ini mempunyai beberapa hal yang menjadi tantangan, yaitu ekstraksi DNA (kendala karena umur, inhibitor, processing) dan pengembangan penanda informatif (spesifik pada taxa dan gabungan beberapa jenis penanda mungkin diperlukan).

Tujuan ITTO Project TFL – PD 037/13 adalah mengembangkan dan mengaplikasikan sistem indentifikasi jenis dan lacak balak dengan teknik DNA untuk 2 jenis meranti. Jangka waktu pelaksanaan dimulai pada Januari 2015 s/d Desember 2016.

Output yang diharapkan : DNA Barcoding untuk 50 jenis meranti, DNA log tracking untuk 2 jenis meranti dan peningkatan kemampuan peneliti dalam mengaplikasikan DNA log tracking.

Kemudian Dr. Anto Rimbawanto juga memaparkan kerjasama penelitian yaitu Increasing Profitability of Forest Plantations in Indonesia by Sustaining Yields in the Smallholder Sector (ACIAR FST 2009/051)

Kerjasama ini merupakan kerjasama antara Australian Centre for International Agricultural Research (ACIAR), Forest Research and Development Agency of Indonesia (FORDA) - Centre for Forest Biotechnology and Tree Improvement, PT. Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP), PT. Arara Abadi, PT. Musi Hutan Persada (MHP), University of Tasmania, Universitas Gajah Mada, Universitas Sriwijaya, dan CSIRO Sustainable Ecosystems.

Sasaran kegiatan ini adalah meningkatkan produktivitas dan keuntungan pertanaman kayu keras melalui serangkaian pendekatan teknis, yang meliputi pemilihan jenis tanaman yang tepat, gabungan produk akhir, manajemen nutrisi tanah, serta pengendalian penyakit, agar partisipasi rakyat di hutan tanaman dan keuntungannya meningkat.

Tujuan kegiatan ini adalah evaluasi jenis Eucalyptus pellita (dan hibridnya) sebagai jenis alternatif pada rotasi kedua untuk mengendalikan busuk akar dan memanfaatkan unsur N yang dihasilkan dari rotasi pertama Acacia Mangium; mempelajari interaksi antara faktor edafis, kesuburan tanah, ketersediaan air dan pengaruh manajemen terhadap produktivitas, dan menguji apakah hubungan yang ada lebih sesuai; mempelajari perlakuan yang optimal untuk menghasilkan kayu pulp dan kayu gergajian guna meningkatkan keuntungan petani; mempelajari faktor lingkungan dan karakteristik inang dalam kaitannya dengan serangan busuk akar dan menguji efektivitas jamur biokontrol untuk mengendalikan penyakit akar, serta mempelajari aspek sosio-ekonomi petani dan partisipasinya dalam pembangunan hutan tanaman rakyat.

Kegiatan tersebut diharapkan dapat menghasilkan luaran berupa petunjuk tentang resiko dan keuntungan dari rotasi kedua atau rotasi ketiga menanam  A. mangium vs E. pellita dan hibridnya, evaluasi efektivitas dan potensi patogenesitas agen biokontrol untuk mengendalikan penyakit busuk akar, peta sosio-ekonomi petani peserta hutan rakyat guna memudahkan penyerapan hasil-hasil proyek guna mengentaskan kemiskinan dan publikasi ilmiah dan partisipasi dalam seminar-seminar nasional dan internasional.

Sampai dengan tahun 2012 luaran yang telah dicapai adalah :

-     Terbangunnya plot untuk uji perlakuan yang optimal untuk menghasilkan kayu pulp dan kayu gergajian di KHDTK Playen, Gunung Kidul.

-     Diketahuinya serangan jamur patogenik Ganoderma philippii pada berbagai macam tanaman inang pada plot monitoring.

-     Diketahuinya fenomena penekanan pertumbuhan jamur patogenik Ganoderma philippii oleh jamur antagonis Phlebiopsis sp.

 

Paparan ketiga oleh Ir. M. Charomaini Z mengenai rencana kegiatan kerjasama ITTO-CITES (Phase II-CFBTR) Tahun 2015 yan meliputi Ensuring Genetic Diversity of Ramin Seed Sources and Ramin Population from Rooted Cuttings dan Development of an Agarwood Cluster in Bintan Island, Indonesia. Jangka waktu pelaksanaan selama 12 bulan yaitu Januari s/d Desember 2015. Dalam pelaksanaan kegiatan ini, apabila dana tidak terserap dalam waktu 12 bulan maka dana harus dikembalikan ke ITTO.

BBPBPTH pada Yogyakarta pada tahun 2014 juga telah mengajukan proposal kegiatan bersifat reguler mengenai konservasi kayu Dalbergia spp. untuk kegiatan selama 3 tahun ke depan dengan tema : “Enhancing Conservation and Sustainable Production of Indonesian Rosewood (Dalbergia spp.)”  Serial number: PD 736/14 (F) Rev.1. Proposal sudah dipresentasikan di depan Clearing House, dikoreksi, diperbaiki,   diajukan lagi dan disetujui oleh ITTO, menunggu ketersediaan dana dari negara donor untuk dilaksanakan.

Dalam kesempatan tersebut Kabadan Litbang, Prof. Dr. Ir. San Afri Awang, M.Sc menekankan bahwa kerjasama-kerjasama yang dilakukan diutamakan untuk kepentingan rakyat, selain untuk kepentingan perusahaan-perusahaan.

Berkaitan dengan lahan gambut, kita harus lebih bijaksana dalam penanganannya. Ciri khas lahan gambut adalah ketika ekosistemnya berubah, gambut tidak akan bisa dipulihkan lagi ekosistem alamnya. Sehingga kekeringan pada gambut memicu terjadinya kebakaran. Kebakaran hutan itu sendiri menjadi unsur dominan penyebab perubahan iklim. Kesalahan yang terjadi adalah menanam tanaman eksotik yang benar-benar berbeda dengan habitatnya.

Konsentrasi dari Kementerian Likungan Hidup dan Kehutanan saat ini adalah bagaimana mencegah terjadinya kebakaran dan bukan pada penanggulangan kebakaran.

Dalam arahannya Kabadan Litbang Kehutanan mengatakan bahwa proyek kerjasama dengan Luar Negeri tetap dapat dilanjutkan, namun diharapkan ke depan perlu dikembangkan jenis-jenis lokal/asli Indonesia, misalnya Jelutung dan Shorea balangeran yang merupakan tanaman asli gambut.

“Untuk proyek/kerjasama dengan mitra Luar Negeri perhitungan waktu pelaksanaan kegiatannya harus tepat, sehingga tidak menimbulkan komplain dari mitra,” pungkas Prof. San.(dw/mna)

 

Balai Besar Penelitian Bioteknologi Dan Pemuliaan Tanaman Hutan

URL : http://biotifor.litbang.dephut.go.id atau http://www.biotifor.or.id 

Jl. Palagan Tentara Pelajar Km.15,  Purwobinangun, Yogyakarta 55582, Telp.0274-895954, Fax.0274–896080

 

http://www.forda-mof.org atau www.litbang.dephut.go.id

Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan

Forestry Research and Development Agency (FORDA)

Penulis : Muhammad Nurdin Asfandi