Dientry oleh priyo - 10 February, 2015 - 3622 klik
‘Dukuh’ Sumber Pangan dan Kesejahteraan Masyarakat

BPK Banjarbaru (Banjarbaru, 10/02/2015)_Masyarakat Tradisional Kalimantan Selatan secara turun temurun telah memanfaatkan lahan kosong di sekitar rumah untuk ditanami pohon buah campuran atau kebun campuran. Dalam istilah Bahasa Banjar, Kalimantan Selatan disebut sebagai Pulau Buah atau ‘Dukuh’.

Dalam kehidupan masyarakat, dukuh mempunyai peranan penting sebagai sumber pangan dan pendapatan bagi masyarakat. Sayangnya, sesuai dengan perkembangan zaman, dukuh semakin ditinggalkan. Walaupun masih bertahan, tetapi luasnya semakin berkurang baik untuk pemukiman maupun diganti dengan tanaman lain yang menurut masyarakat lebih menguntungkan seperti karet.

Selain itu, serangan hama dan penyakit, kurangnya pengetahuan dan kemampuan masyarakat dalam budidaya dan penanganan buah hasil panen, serta harga buah yang sangat murah juga menjadi faktor berkurangnya minat masyarakat terhadap budidaya tanaman buah lokal ini.

Untuk mempertahankan dukuh, diperlukan kerjasama dan dukungan dari berbagai pihak. Selain itu, perlu dilakukan usaha intensifikasi dukuh untuk meningkatkan kualitas hasil panennya sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dan mendukung ketahanan pangan nasional.

Usaha intensifikasi dukuh tersebut dapat dilakukan melalui kegiatan pemeliharaan yang lebih intensif seperti penyiangan, pemupukan, penjarangan pohon yang terkena hama dan penyakit. Ke depan, sebaiknya pola penanaman lebih teratur dan menggunakan benih buah lokal yang unggul dan berkualitas.

Untuk memperoleh benih buah lokal unggul dan berkualitas dapat dilakukan dengan pemuliaan tanaman dan rekayasa genetik. tetapi buah lokal yang mendapat prioritas untuk dikembangkan adalah jenis yang memiliki keanekaragaman yang tinggi, seperti: marga Mangifera, marga Nephelium dan marga Garcinia.

Selain meningkatkan produktivitas hasil dukuh, usaha ini juga merupakan wadah konservasi jenis-jenis langka spesies endemik di Kalimantan. Seperti diketahui bahwa sistem dukuh ini dilakukan secara turun temurun secara alami dan umumnya jenis pohon buah yang ada adalah pohon lokal atau endemik di Kalimantan.

Di Desa Mataraman, Kecamatan Mataraman, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan yang merupakan sebaran alami kasturi, dapat ditemukan pohon kasturi berumur lebih dari 50 tahun yang tumbuh secara alami di dukuh. Berdasarkan The International for Confersation of Nature (IUCN), jenis tanaman ini merupakan tanaman langka dan harus dilestarikan. *** JND

 

BALAI PENELITIAN KEHUTANAN BANJARBARU

URL:http://foreibanjarbaru.dephut.go.id atau http://www.foreibanjarbaru.or.id

Jl Ahmad Yani Km.28,7 Landasan Ulin, Banjarbaru, Kalimantan Selatan 70721, Telp. 0511 4707872, Fax.  0511 - 4707872

 

http://www.forda-mof.org atau www.litbang.dephut.go.id

Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan

Forestry Research and Development Agency (FORDA)

Penulis : Junaidah