Dientry oleh priyo - 19 February, 2015 - 3171 klik
Workshop fotografi & videografi: Upaya BPK Palembang meningkatkan kualitas diseminasi

BPK Palembang (Palembang, 18/02/2015)_Guna meningkatkan kualitas diseminasi hasil penelitian, bekerjasama dengan KT Procinema Palembang, BPK Palembang menyelenggarakan workshop fotografi dan videografi selama 2 hari, bertempat di Ruang Rapat Tembesu, selasa-rabu (17-18/02/2015).

Workshop disasar untuk membekali, menyegarkan serta meningkatkan skill fotografi dan videografi bagi karyawan/ti BPK Palembang agar ke depan dihasilkan diseminasi yang lebih berkualitas. Workshop diikuti oleh 28 orang, terdiri dari peneliti, teknisi litkayasa, struktural dan staf.

Penyelenggaraan workshop dilatarbelakangi kesadaran bahwa sebaik dan sebagus apapun kegiatan yang dilakukan oleh suatu institusi litbang, tanpa didokumentasikan dengan baik dan kemudian disampaikan kepada pihak terkait, maka makna dan manfaat kegiatan itu hanya akan berhenti pada waktu, orang dan lokasi kegiatan tersebut berlangsung. Karenanya selain melaksanakan kegiatan penelitian di bidang kehutanan, BPK Palembang juga bertugas menyebarluaskan hasil yang telah diperoleh kepada pengguna dan pihak terkait.

Untuk menjalankan tugas tersebut dengan baik, harus tersedia dokumentasi kegiatan dan hasil penelitian dengan kualitas yang memadai. Dokumentasi yang berkualitas dapat dihasilkan oleh SDM dengan skill yang memadai di bidang fotografi dan videografi. 

Fotografi dan videografi merupakan salah satu cara untuk diseminasi hasil penelitian melalui pengemasan pelaksanaan serta hasil penelitian ke dalam media foto dan film. Foto dan film membuat para pihak terkait bisa lebih memahami aktivitas penelitian apa yang sedang dan telah dilakukan. Melalui foto dan film, rasa penasaran dan keingintahuan para pihak akan meningkat yang kemudian akan berkembang menjadi ketertarikan untuk memanfaatkan hasil dan menjalin kerja sama dengan BPK Palembang.

Namun disadari, kegiatan membuat foto dan film dokumenter tidaklah mudah.  Dibutuhkan kesadaran dan ketelitian yang tinggi serta skill yang memadai untuk dapat menghasilkan dokumentasi yang berkualitas, menarik dan interaktif. Di sisi lain, pesatnya perkembangan teknologi dan media diseminasi membuat diperlukan upaya khusus untuk meningkatkan skill fotografi dan videografi pada SDM yang ada.

“Workshop ini adalah bagian dari upaya peningkatan kualitas SDM BPK Palembang dalam mengemas kegiatan dan hasil penelitian, agar menghasilkan dokumentasi penelitian yang lebih menarik di mata users dan stakeholder.”ujar kepala BPK Palembang, Ir. Choirul Akhmad, ME saat membuka workshop.

Lebih lanjut Choirul berharap agar pelatihan ini dapat menambah keterampilan peserta tentang seni fotografi dan videografi. Dengan bertambahnya wawasan dan skill yang diperoleh dari pelatihan, mudah-mudahan ke depan diseminasi hasil penelitian BPK Palembang menjadi lebih baik.

Pada hari pertama, narasumber yang terdiri dari M. Rajab, Chrismadi Rahmawan dan Benny Koben menyampaikan materi pelatihan meliputi pengenalan teknis alat video dan audio, basic cinematography serta basic editing.  Pada hari kedua dilaksanakan praktek cinematography dan editing yang diawali dengan pengambilan foto dan video dengan outdoor shooting secara berkelompok didampingi para narasumber ke Taman Wisata Alam Punti Kayu yang berlokasi tidak jauh dari kantor BPK Palembang.

Peserta mengikuti penyampaian materi pelatihan dengan antusias karena berlangsung secara interaktif. Narasumber secara intens berusaha mendorong peserta untuk langsung bertanya apabila ada hal yang tidak atau belum dipahami.  Suasana pelatihan terasa sarat dengan nuansa keakraban dimana juga berlangsung sharing pengalaman dari peserta yang relatif lebih berpengalaman dalam bidang fotografi dan videografi hasil dari mengikuti pelatihan senada yang telah diselenggarakan di lingkup Balitbang Kehutanan atau yang diperoleh melalui pendalaman hobby. 

“Kegiatan ini sangat bermanfaat untuk mendukung kegiatan penelitian di lapangan.  Saya sangat senang karena juga pelatihan berlangsung dalam suasana yang humoris” ujar salah seorang peserta pelatihan, Drs. Agus Sofyan, M.Sc, Peneliti Madya bidang Silvikultur. 

Menurut Agus, foto dan video merupakan perangkat lain untuk meningkatkan nilai riset dari basis data menjadi dokumen visual yang lebih menarik dinikmati dan lebih mudah dipahami oleh masyarakat pengguna. Hal senada juga disampaikan oleh peserta lain, Dr.Nur Arifatul Ulya, peneliti bidang Ekonomi Kehutanan. Nur mengharapkan agar pelatihan serupa dapat diselenggarakan lagi untuk menambah ilmu dan wawasan dalam rangka menyajikan hasil penelitian agar lebih menarik.  Selain itu Nur menyampaikan bahwa perlu adanya penyesuaian materi untuk peserta pemula. 

Pada akhir pelatihan, dilakukan penyerahan cinderamata kepada tiga orang peserta yang karyanya terpilih sebagai foto terbaik.  Ucapan selamat dan cinderamata diberikan kepada Drs. Agus Sofyan, M.Sc., Imam Muslimin, S.Hut., M.Sc dan Agus Kurniawan, S.Hut., M.Sc. 

“Kegiatan mengasah skill fotografi dan videografi kiranya tidak berhenti dalam pelatihan ini saja. Sharing pengalaman untuk berbagi dan saling mengasah skill akan terus kita upayakan.”ucap Choirul saat menutup acara. Lebih lanjut Choirul menyampaikan terimakasih kepada tim dari KT Procinema dan berharap sharing dan kerjasama yang telah terjalin dapat terus berlanjut. ***(Soe/Atls)

 

http://www.forda-mof.org/ atau http://litbang.dephut.go.id/

Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan

Forestry Research and Development Agency (FORDA)

Penulis : Suningsih