- Strategi Media Sosial BP2TSTH dalam Penyebaran Informasi Litbang – Baca Selanjutnya
- FORDA Survey – Baca Selanjutnya
- Laporan Kinerja BLI Tahun 2017 (informasi pelaksanaan kegiatan di BLI) – Baca Selanjutnya
- Berbagai Potensi dan Peluang Penelitian bagi Mahasiswa di BP2LHK Aek Nauli – Baca Selanjutnya
- Mengubah Limbah Kayu Hutan Rawa Gambut Bekas Kebakaran Menjadi Arang Kompos dan Cuka Kayu – Baca Selanjutnya
- PUI 2018, Balitek DAS akan Bersinergi dengan B2P2BPTH Yogyakarta – Baca Selanjutnya
Dientry oleh
priyo -
20 February, 2015 -
2390 klik
Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan KHDTK
BBPBPTH Yogyakarta (Yogyakarta, 20/02/2015)_Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) mempunyai peran yang strategis untuk kegiatan penelitian maupun pengembangan hasil penelitian. Selain itu, mayoritas pengelolaan KHDTK identik dengan konflik masyarakat. Namun demikian, hal ini tidak akan terjadi apabila KHDTK dikelola secara optimal dan memanfaatkan peran serta masyarakat dalam pengelolaanya.
“Sistem pengelolaan KHDTK dengan melibatkan peran serta (partisipas) masyarakat akan memberikan multi manfaat, baik ke masyarakat maupun KHDTK sendiri. KHDTK bisa menjadi penyedia pangan maupun menyerap tenaga kerja masyarakat sekitar yang saat ini menjadi perhatian pemerintah. Sedangkan KHDTK akan menjadi aman”, kata Dr. Ir. Mahfudz, MP, Kepala Balai Besar Penelitian Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan (B2PBPTH), Yogyakarta.
Sistem pengelolaan KHDTK dengan melibatkan partisipasi masyarakat telah diterapkan di di KHDTK Wonogiri, Jawa Tengah dan KHDTK Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Kedua KHDTK tersebut dikelola oleh B2PBPTH, Yogyakarta.
“Masyarakat diberi keleluasaan untuk ikut memanfaatkan KHDTK dengan aturan dari B2PBPTH. Gangguan terhadap kawasan sangat minim karena masyarakat ikut menjaga kawasan hutan”, kata Mahfudz.
Diketahui bahwa KHDTK Wonogiri, Jawa Tengah mempunyai luas 93 Ha. Di dalamnya telah dibangun beberapa Kebun Benih dan 5 (lima) buah diantaranya sudah bersertifikat Kebun Benih semai (KBS) yaitu untuk jenis jenis Acacia mangium, Eucalyptus pellita dan Acacia auriculiformis. Adapun pelibatan masyarakat dalam pengelolaan KHDTK ini adalah sebagai berikut:
N0 |
Kegiatan |
Hasil per th |
Keterangan |
||||||||||||
1 |
Pesanggem |
|
25 orang, luas 20 ha |
||||||||||||
2 |
PelebahMadu |
0,5 liter/stup = 250 lt |
20 orang, 500 stup |
||||||||||||
3 |
Tenaga upah |
15 orang |
Untukkegiatanpemeliharaan dan pengunduhanbenih |
||||||||||||
4 |
Tenaga Pengaman |
2 Orang |
Membantu pengamanan kawasan |
Sedangkan, KHDTK Gunung Kidul, Yogyakarta mempunyai luas 112 Ha. Kebun benih yang telah dibangun di KHDTK ini adalah untuk jenis Jati (Tectona grandis L.F), Pulai (Alstonia sp.) , Kayu Putih (Melaleuca cajuputi), dan beberapa jenis lainnya. Adapun pelibatan masyarakat dalam pengelolaan KHDTK Gunung Kidul, DIY adalah sebagai berikut:
N0 |
Kegiatan |
Hasil per th |
Keterangan |
||||||||||||
1 |
Pesanggem |
|
250 orang,luas 30 ha dengan 15 Kelompok Tani |
||||||||||||
2 |
Tenaga upah |
30 orang |
Untuk kegiatan pemeliharaan, pemupukan dan penanaman |
||||||||||||
3 |
TenagaPengaman |
4 Orang |
Membantu pengamanan kawasan |
Balai Besar Penelitian Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan
URL : http://biotifor.litbang.dephut.go.id atau atau http://www.biotifor.or.id
Jl. Palagan Tentara Pelajar Km. 15, Purwobinangun, Yogyakarta 55582, Telp. 0274 - 895954, Fax. 0274 – 896080
http://www.forda-mof.org/ atau http://litbang.dephut.go.id/
Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan
Forestry Research and Development Agency (FORDA)