Dientry oleh priyo - 26 February, 2015 - 3482 klik
Hutan Tanaman Pangan Mendukung Ketahanan Pangan Nasional dan Kelestarian Hutan

FORDA (Bogor, 27/02/2015)_“Di masa mendatang, realitas hutan sebagai sumber pangan akan terus berlanjut dan meningkat karena adanya kebijakan yang mendorong pengembangan pangan di hutan. Hal ini lebih mudah diwujudkan jika pangan yang berasal dari hutan dapat dibudidayakan sebagai hasil hutan. Namun demikian, budidaya tanaman pangan tersebut tidak merubah fungsi pokok hutan sebagai penghasil barang dan jasa,” ungkap Dr. Ir. Triyono Puspitojati, M.Sc  dan Tim, Peneliti Badan Litbang Kehutanan dalam bukunya yang berjudul “Hutan Tanaman Pangan – Realitas, Konsep dan Pengembangan”.

Dalam artikelnya, Triyono berpendapat bahwa dalam pengembangan pangan di hutan sebaiknya diarahkan pada tersedianya ragam pangan yang dibutuhkan oleh masyarakat secara luas serta mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat pedesaan dan mendukung keberhasilan pengelolaan hutan.

Disadari bahwa hutan memiliki potensi yang besar dalam menghasilkan pangan. Tetapi selama ini pengembangan pangan di hutan masih diposisikan sebagai bagian dari pengembangan tanaman kayu-kayuan. Maka diperlukan pergeseran kebijakan, khususnya penyesuaian pedoman-pedoman dan peraturan yang membuka peluang, memberikan kesempatan yang sama dengan pengembangan tanaman kayu-kayuan serta kemudahan untuk pengembangan pangan dalam pembangunan hutan dan kehutanan.

“Sebaiknya tanaman pangan yang mendapat prioritas budidaya adalah tanaman pangan komersial, yaitu tanaman yang teknik budidayanya telah dikuasai, pasarnya telah berkembang dan produknya dapat dikenai pungutan Provisi Sumber Daya Hutan (PSDH), “kata Triyono.

Pemerintah diharapkan perlu segera meluncurkan kebijakan atau konsep Hutan Tanaman Pangan (HTP) sebagai pedoman dalam membudidayakan tanaman pangan di hutan dalam rangka berkontrubusi secara nyata dalam ketahanan pangan nasional.

“Kebijakan kehutanan yang disentesis dalam konsep HTP tersebut harus bisa mengakomodasi pengembangan pangan di hutan. Implementasi konsep tersebut akan meningkatkan peran kehutanan dalam mendukung swasembada pangan dan mengakomodasi kepentingan sebagian masyarakat, yang menggantungkan kebutuhan pangannya pada hutan,”kata Triyono.

Pada tahun 2011, tanaman pangan yang dihasilkan dari kegiatan Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) memberikan kontribusi sebesar 13,5 juta ton atau senilai 9 trilyun. Hasil ini belum ditambah dari di areal Hutan Tanaman Industri (HTI), Hutan Tanaman Rakyat, Hutan Desa dan Hutan Tanaman HHBK.

Oleh karena itu, Triyono optimis apabila pengembangan HTP didukung dengan kebijakan pemerintah yang pro rakyat akan lebih meningkatkan kontribusi kehutanan dalam mendukung kecukupan dan ketahanan pangan nasional, khususnya dalam meningkatkan penyedian pangan. Selain itu, akan tercapai pula pengelolaan hutan secara lestari.***THS

 

Informasi Lebih lanjut:

  1. Dr. Ir. Triyono Puspitojati, M.Sc 1
  2. Dr. Ir. Kisfianti Linda Ginoga, M.Sc 1
  3. Ir. Encep Rachman, M.Sc 2

 

1 Pusat Perubahan Iklim dan Kebijakan Kehutanan

Jl. Gunung Batu No. 5, Po.Box. 272,  Bogor 16110, Telp. 0251 - 8633944, Fax.  0251 – 8634924 E-mail : publikasipuspijak@yahoo.co.id

 

2 Balai Penelitian Teknologi Agroforestry Ciamis

Jl. Raya Ciamis - Banjar Km. 4,  Ds. Pamalayan, Ciamis, Jawa Barat  46201, Telp. 0265 - 771352, Fax.  0265 - 775866

 

http://www.forda-mof.org/ atau http://litbang.dephut.go.id/

Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan

Forestry Research and Development Agency (FORDA)

Penulis : Tri Hastuti Swandayani