Dientry oleh priyo - 17 March, 2015 - 3597 klik
BPK Manado Kembangkan Budidaya Jamur Tiram Putih dengan Media Limbah Sabut Kelapa

BPK Manado (Manado, 16/03/2015)_Dengan sebutan bumi nyiur melambai, Sulawesi Utara dikenal sebagai salah satu daerah penghasil kelapa terbaik di Indonesia. Hingga tahun 2011 terdata bahwa luas perkebunan kelapa di Sulawesi Utara mencapai 267.350,79 Ha. Kelapa sebagai komoditi unggulan bukan tidak menimbukan permasalahan lingkungan.

Sabut Kelapa merupakan salah satu sisa pemanfaatan kelapa yang belum dapat dimaksimalkan pengolahannya. Hingga saat ini pengolahan sabut kelapa di Sulawesi Utara masih terbatas pada penggunaan secara langsung sebagai bahan bakar rumah tangga dan bahan bakar pada industri rumahan terutama pembuatan cakalang fufu. Penggunan tersebut dinilai masih belum mampu menyerap banyaknya jumlah sabut kelapa sebagai sisa pengolahan kelapa. Hal ini menyebabkan masih banyak sabut kelapa yang berakhir sebagai limbah yang terbuang percuma.

BPK Manado sebagai “Kampus Kreatif Sahabat Rakyat” memandang perlunya langkah untuk menyelesaikan permasalahan limbah (sampah) di lingkungan sekitar. Keberadaan limbah sabut kelapa menjadi salah satu tantangan bagi BPK Manado untuk dapat memberikan perannya dalam menerapkan iptek di bidang kehutanan untuk kepentingan bersama.

Uji coba pemanfaatan sabut kelapa sebagai media pertumbuhan jamur tiram putih Pleurotus ostreatus dipilih sebagai alternatif untuk menjadikan sabut kelapa yang awalnya dipandang sebagai limbah kurang berguna.  Pemilihan budidaya jamur tiram putih bukan tanpa sebab, banyak pertimbangan yang mendasari pemanfaatan sabut kelapa sebagai media tumbuh bagi jamur tiram putih adalah langkah yang tepat. Pada beberapa daerah lain, pengembangan jamur tiram putih telah dilakukan secara komersial dan terbukti menjadi komoditi bernilai ekonomi.

Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) telah lama dikenal dan dibudidayakan sebagai jamur pangan. Banyak penelitian telah dilakukan untuk menguji kandungan nutrisi yang terkandung dalam jamur tiram. Sebagai salah satu sumber pangan, jamur tiram putih juga dikenal karena rasaya yang enak dan dapat diolah dengan cara yang variatif.

Keunggulan pengembangan jamur tiram putih adalah siklus hidup hingga saat panen yang cukup singkat, relatif mudah dibudidayakan serta cukup adaptif dengan penggunaan media. Jamur tiram putih cocok dikembangkan pada wilayah tropis dengan kelembaban yang tinggi dan intensitas sinar matahari yang baik. Dipandang berdasarkan nilai ekonomis, budidaya jamur tiram sangat prospektif karena memiliki nilai jual yang cukup baik di pasaran, bahkan dengan kualitas dan variasi pengolahan akan semakin meningkatkan nilai jualnya.

Awal tahun 2015 menjadi saat yang tepat bagi BPK manado untuk mengembangkan jamur tiram putih sebagai salah satu program unggulan balai yang selaras dengan program pengentasan masalah sampah dan limbah lingkungan. Didukung segenap staf, peneliti dan teknisi yang kompak, kegitan ini telah diinisiasai pada bulan Januari 2015.

Pada saat ini bibit F2 jamur masih menggunakan sumber miselia asal pembudidayaan jamur komersial di Makassar dan Bogor, hal ini disebabkan masih terbatasnya peralatan laboratorium yang dapat digunakan untuk membuat isolat F0 dan F1 secara mandiri. Pada kegiatan ini inkubasi jamur dilakukan pada media baglog yang memiliki komposisi sabut kelapa (dengan beberapa perlakuan), dedak, kapur dan air dengan perbandingan yang disesuaikan. Inkubasi dilakukan di dalam laboratorium yang telah dikondisikan intensitas cahaya dan suhunya. Sedangkan pemeliharaan tubuh buah dilakukan di kumbung buatan yang masih berada di lingkungan laboratorium BPK Manado.

Panen pertama telah dilakukan pada tanggal 3 Maret 2015 dengan berat rata-rata 200 gram per baglog, dengan diamater tudung 5-7 cm. Pada panen berikutnya diharapkan produktivitas  dapat ditingkatkan dan dihasilkan jamur tiram putih yang baik kualitas maupun kuantitasnya.

Diharapkan mendatang kegiatan ini dapat menjadi solusi nyata penanggulangan sampah sabut kelapa sekaligus pemberdayaan masyrakat, dimulai dari skala kecil. Kegiatan ini diharapkan pula untuk dapat memacu peneliti dan teknisi untuk dapat mengembangkan cara budidaya jamur tiram putih dengan media sabut kelapa yang paling efektif.

Pengembangan cara budidaya yang efektif diharapkan akan meningkatkan minat masyarakat untuk mengembangkan jamur tiram putih. Tujuan lain yang ingin dicapai adalah menawarkan alternatif bahan pangan yang minim teknologi, bernilai ekonomi tinggi serta ramah ekologi.*** (Tim Jamur Tiram Putih-BPK Manado/mc)

 

LINK: Budidaya Jamur Tiram dengan Sabut Kelapa

BALAI PENELITIAN KEHUTANAN MANADO

URL : http://bpk-manado.litbang.dephut.go.id atau www.balithut-manado.org

Jl. Raya Adipura  Kel. Kima Atas,  Po. Box 1390, Kec. Mapanget,  Manado 95259,

Telp. (0431) 3666683; email: bpk_mdo@yahoo.com, publikasi.bpkmdo@yahoo.com

 

http://www.forda-mof.org atau www.litbang.dephut.go.id

#Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan

#Forestry Research and Development Agency (FORDA)

 

 

Penulis : BPK Manado