- Strategi Media Sosial BP2TSTH dalam Penyebaran Informasi Litbang – Baca Selanjutnya
- FORDA Survey – Baca Selanjutnya
- Laporan Kinerja BLI Tahun 2017 (informasi pelaksanaan kegiatan di BLI) – Baca Selanjutnya
- Berbagai Potensi dan Peluang Penelitian bagi Mahasiswa di BP2LHK Aek Nauli – Baca Selanjutnya
- Mengubah Limbah Kayu Hutan Rawa Gambut Bekas Kebakaran Menjadi Arang Kompos dan Cuka Kayu – Baca Selanjutnya
- PUI 2018, Balitek DAS akan Bersinergi dengan B2P2BPTH Yogyakarta – Baca Selanjutnya
Dientry oleh
Tuti -
03 November, 2015 -
1888 klik
BBPBPTH Berpartisipasi dalam Pengembangan Bambu
B2PBPTH (Yogyakarta, 04/11/2015)_Dalam rangka mendorong percepatan pengembangan bambu di Indonesia, Direktorat Usaha Jasa Lingkungan dan Hasil Hutan Bukan Kayu Hutan Produksi bekerjasama dengan Dewan Bambu Indonesia (DBI) dan Balai Besar Penelitian Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan (BBPBPTH) melaksanakan rapat koordinasi atau Forum Discussion Group (FGD) di Ruang Rapat BBPBPTH pada hari Rabu (21/10).
Dalam acara tersebut, Dr. Ir. Mahfudz, MP., Kepala BBPBPTH berkesempatan untuk mempresentasikan perkembangan penelitian dan pengembangan bambu baik dari budidaya, keragaman genetik maupun kultur jaringan.
“Bambu di Indonesia mempunyai peluang besar untuk dimanfaatkan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif,”kata Mahfudz.
Mahfudz menyadari bahwa bambu merupakan jenis tanaman endemik di Indonesia dan sangat potensial untuk dikembangkan. Dimana di Indonesia terdapat 159 species dari total 1.250 jenis bambu di dunia. Bambu mudah dibudidayakan dan waktu panennya pendek atau sekitar 3-5 tahun. Selain itu, bambu juga telah banyak dimanfaatkan oleh masyarakat, baik sebagai sumber makanan, obat-obatan, perabot rumah tangga, anyaman dan lain sebagainya. Sehingga disayangkan apabila pemanfaatanya tidak optimal.
Oleh karena itu, Mahfudz menyadari bahwa FGD ini merupakan suatu langkah yang sangat penting dalam mencari solusi kebijakan maupun merumuskan program dalam pengelolaan bambu untuk menjaga kelestariannya dan memberikan manfaat ekonomi bagi kesejahteraan masyarakat.
Pada kesempatan tersebut, Mahfudz juga memberikan buku hasil penelitian BBPBPTH yang berjudul ‘Budidaya Bambu’ kepada Dr. Hariyadi Himawan, Ketua DBI. Mahfudz berharap bahwa buku tersebut akan disebarluaskan kepada pengguna atau masyarakat sehingga mereka dapat mengetahui tata cara budidaya bambu yang baik sehingga hasilnya berlimpah dan berkualitas.
FGD yang dihadiri oleh sekitar 50 peserta dari DBI, kelompok masyarakat, Perhutani, lembaga, dan instansi terkait pengelolaan bambu tersebut telah menghasilkan beberapa rumusan penting terkait pengelolaan dan langkah nyata dalam pengembanagan bambu ke depan. Para pihak sepakat untuk mendorong secara bersama-sama implementasi strategi pengelolaan bambu di Indonesia dan meningkatkan kapasitas dan peran Dewan Bambu Indonesia.