SEKILAS INFO
- Strategi Media Sosial BP2TSTH dalam Penyebaran Informasi Litbang – Baca Selanjutnya
- FORDA Survey – Baca Selanjutnya
- Laporan Kinerja BLI Tahun 2017 (informasi pelaksanaan kegiatan di BLI) – Baca Selanjutnya
- Berbagai Potensi dan Peluang Penelitian bagi Mahasiswa di BP2LHK Aek Nauli – Baca Selanjutnya
- Mengubah Limbah Kayu Hutan Rawa Gambut Bekas Kebakaran Menjadi Arang Kompos dan Cuka Kayu – Baca Selanjutnya
- PUI 2018, Balitek DAS akan Bersinergi dengan B2P2BPTH Yogyakarta – Baca Selanjutnya
Dientry oleh
Rizda -
05 November, 2015 -
2248 klik
Knowledge Management System, Salah Satu Jawaban Tantangan Lembaga Riset Ke depan
Puslitbang Hutan (Bogor, 5/11/2015)_Knowledge Management System (KMS) merupakan pendekatan sistematis dalam pengelolaan informasi untuk menyediakan pengetahuan sebagai bahan pengambilan keputusan yang benar, cepat, mudah, efisien dan efektif. Untuk itu, institusi pemerintah, terutama Litbang perlu mengaplikasikan sistem ini.
Hal ini disampaikan Panggih P. Dwi Atmojo, konsultan aplikasi data dan informasi, narasumber pada Forum Discussion Group (FGD) Pengelolaan Data dan Informasi Berbasis KMS di Hotel Brajamustika, Bogor, Selasa (3/11/2015) mengingat KMS ini sudah lama digunakan perusahaan swasta untuk memenangkan persaingan yang semakin ketat dan keras.
Dalam presentasinya, Panggih menjelaskan, dalam proses riset dan pemanfaatannya oleh pengguna, para peneliti menghimpun data-data dari fakta-fakta yang ada di lapangan dengan methode yang benar, dan setelah dianalisis akan menghasilkan informasi. Kumpulan informasi ini akan membentuk pengetahuan atau paket Iptek yang siap untuk digunakan oleh pengguna baik pengambil kebijakan maupun masyarakat luas untuk diimplementasikan di lapangan.
“Pengetahuan yang telah dihasilkan oleh para peneliti terdiri dari 2 macam, yaitu tacik knowledge (masih di pikiran para peneliti) dan explisit knowledge (sudah dituangkan dalam tulisan atau disampaikan secara oral). Kedua macam pengetahuan ini sebagai bahan baku yang akan dimasukkan dalam sistem (MKS) sehingga dapat diakses dengan cepat, mudah, efisien dan efektif baik oleh pengguna internal dan eksternal,” kata Panggih.
Hal ini sesuai dengan harapan yang disampaikan Ir. Harisetijono, M.Sc, Kepala Bidang PDTLP mewakili Kapuslitbang Hutan pada pengantar FGD tersebut mengingat salah satu tugas dan fungsi Puslitbang Hutan sebagai salah satu institusi litbang pemerintah adalah menyampaikan hasil-hasil riset yang mudah diakses oleh penggunanya, baik internal maupun eksternal.
“Knowledge Management System ini diharapkan dapat menjawab tusi (tugas dan fungsi) tersebut dalam era informatika yang lebih benar, cepat, mudah, efektif, dan efisien,” kata Harisetijono kepada perwakilan para pejabat struktural, peneliti, teknisi lingkup Puslitbang Hutan yang hadir.
Diawali dengan menggali beberapa masalah di internal yang diharapkan dapat dipecahkan dengan adanya KMS, FGD ini merupakan rangkaian dalam penyusunan Blue Print aplikasi KMS dalam pengelolaan data dan informasi. Blue Print ini merupakan rujukan pengelolaan data dan informasi berbasis KMS Puslitbang Hutan untuk 3 tahun ke depan.
Sebagai pendalaman hasil FGD di Hotel Brajamustika, Puslitbang Hutan mengadakan pembahasan lebih lanjut di Ruang Rapat Soediarto, kantor Puslitbang Hutan, Bogor, Rabu (4/11).
Beberapa point hasil pendalaman tersebut, antara lain perlunya fasilitas pencarian database yang lengkap, mudah serta cepat dalam proses penemuan data; infrastruktur koneksi internet yang handal; tempat penyimpanan data yang aman, terintegrasi sehingga mudah diakses oleh setiap pegawai; kemudahan sharing data antar unit dan antar pegawai; serta dapat lebih cepat, mudah, efisien dan efektif dalam mengakses hasil-hasil litbang oleh pengguna internal dan eksternal.***LH