Dientry oleh priyo - 19 November, 2015 - 3500 klik
Agroforestry : Pendekatan Relevan Terkait Persoalan Pengelolaan Hutan Saat Ini

FORDA (Sumedang, 19/11/2015)_Agroforestry merupakan salah satu pendekatan yang sangat relevan terkait dengan persoalan pengelolaan hutan saat ini. Aplikasi dengan berbagai komposisi jenis tanaman dan pelibatan masyarakat merupakan suatu pendekatan yang terintegrasi. Hal tersebut disampaikan Sekbadan Litbang dan Inovasi, Ir, Tri Joko Mulyono, MM pada Seminar Nasional Agroforestry 2015 di Bale Sawala, Rektorat Universitas Padjajaran, Jatinangor, Jawa Barat, Kamis (19/11).

“Seminar ini penting sebagai media perumusan bahan kebijakan dan regulasi terkait pengelolaan hutan dan agroforestry,”kata Tri Joko.

“Berkumpulnya para ilmuan dan praktisi agroforestry juga merupakan sebuah kesempatan untuk menghasilkan masukan yang holistik sehingga akan sangat bermanfaat sebagai bahan pertimbangan terhadap kebijakan pengelolaan hutan dan akan menghasilkan rumusan konkrit sebagai bahan kebijakan terkait penerapan agroforestry,”tegas Tri Joko

Tri Joko mengatakan bahwa Badan Litbang dan Inovasi (BLI), oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan diberikan kesempatan untuk mengkontribusikan hasil-hasil penelitiannya sebagai dasar kebijakan pengelolaan lingkungan hidup dan kehutanan.

Lebih lanjut Tri Joko mengatakan bahwa pengelolaan hutan sampai dengan tingkat tapak atau Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) merupakan sistem yang lebih menjamin terwujudnya kelestarian fungsi dan manfaat hutan, baik dari aspek ekonomi, ekologi maupun sosial. Oleh karena itu, selain penataan kawasan juga diperlukan program yang dapat mewujudkan kemitraan dengan masyarakat dalam mengelola dan memetik manfaat dari hutan. Selain itu, agroforestry juga dapat dikembangkan untuk menciptakan penghidupan masyarakat yang lebih baik sekaligus terjaganya kawasan hutan.

Selaras dengan pernyataan Tri Joko, Direktur Riset dan Pengabdian Masyarakat, Dr. Abdi Bakhtiar, yang mewakili Rektor UNPAD, Prof. Dr. med. Tri Hanggono Achmad, mengatakan bahwa sistem agroforestry diprediksi kuat dapat menjadi solusi bagi usaha memperkuat kemandirian pangan dan juga pesoalan sosial maupun lingkungan, diantaranya isu global mengenai kemiskinan, perubahan iklim dan degradasi lingkungan.

Penelitian lebih lanjut mengungkapkan bahwa agroforestry berperan penting dalam menjaga keseimbangan iklim, sumber pangan alternatif, konservasi keanekaragaman hingga perlindungan wilayah penting, dan proteksi sumber air, bahkan dapat menjadi solusi dalam meminimalkan kebakaran hutan.

Pada kesempatan ini, Tri Joko juga tak lupa memberikan apresiasi kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam mensukseskan acara ini dan juga kepada Dekan Fakultas Pertanian Universitas Padjajaran (UNPAD) Dr. Ir. H. Sudarjat, MP., dan Dekan Fakultas Kehutanan Universitas Winaya Mukti Ir. Asep Purwanto, MM. yang turut hadir pada acara ini.

Tri Joko berharap agar seminar ini dapat merangkum perspektif yang berbeda dari masing-masing bidang kepakaran serta dapat menjadi kesempatan yang baik untuk memaparkan inovasi teknologi dan temuan-temuan hasil penelitian agroforestry bagi perbaikan pengelolaan hutan dan lahan. Karena bila hal ini dirangkai dalam suatu jaringan, maka akan menjadi suatu pool of knowledge yang sangat lengkap tentang agroforestry.

Seminar yang mengambil tema “Inovasi Agroforestry mendukung kemandirian bangsa” ini terselenggara atas kerjasama Balai Penelitian Teknologi Agroforestry, Fakultas Pertanian Universitas Padjajaran, World Agroforestry Center (ICRAF), Fakultas Kehutanan Winaya Mukti, Perum Perhutani dan Masyarakat Agroforestry Indonesia.

Acara dibuka oleh Sekretaris Badan Litbang dan Inovasi yang mewakili Kepala BLI dan dihadiri oleh sekitar 230 peserta dari berbagai pihak terkait, antara lain, akademisi, penyuluh, widyaiswara, praktisi, LSM, pemerintah pusat/daerah/instansi terkait, mahasiswa, peneliti, pemerhati agroforestry dan pihak terkait lainnya.***(LG)

 

Materi Seminar:

  1. Potensi Agroforestry Untuk Meningkatkan Pendapatan Kemandirian Bangsa, Dan Perbaikan Lingkungan oleh Prof. Dr. Ir. Hj. Yuyun Yuwariah, MS. (Guru Besar Faperta UNPAD)
  2. Status Praktek Perladangan Berpindah Masyrakat Adat Saat Ini di Wilayah Pegunungan Meratus
  3. Agroforestri Kompleks di Bantaeng, Sulawesi Selatan
  4. Karakteristik Lahan Gambut dan Pola Agroforestri Di Kelurahan Kalampangan Kota Palangka Raya Kalimantan Tengah
  5. Pengembangan Persamaan Alometrik untuk mengestimasi biomassa tanaman Pinang (Areca catechu): Studi Kasus di Kabupaten Jayapura
  6. Agroforestri Sagu: Potensinya Dalam Rencana Aksi Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Di Kab. Jayapura
  7. Struktur dan Komposisi Agroforestry
  8. Desain Agroforestry
  9. Kondisi Beberapa Komponen Hidrologi Pada Tegakan Sengon
  10. Rehabilitasi Tanah Terdegradasi Dengan Agroforestry
  11. Apakah keanekaragaman
  12. Kesuburan Tanah di Sistem Agroforestri Pascaerupsi Gunung Kelud
  13. Pengaruh Mix Planting Cemara Udang-Pandan Pantai dalam Menurunkan Kecepatan Angin
  14. Pengelolaan Fungsi Fauna Tanah Pada Satuan Lahan Pekebunan Kakao Rakyat
Penulis : Lusi Sartika Ginoga