Dientry oleh Rizda - 22 November, 2015 - 3333 klik
BPK Manado Susun Roadmap Pusat Kajian Anoa dan Bentuk Forum Pemerhati Anoa

BPK Manado (Manado, 16/11/2015)_Untuk meningkatkan populasi Anoa, spesies endemik Pulau Sulawesi dan Pulau Buton yang saat ini telah memasuki Appendix I CITES, Badan Penelitian Kehutanan (BPK) Manado telah menyusun Roadmap Pusat Kajian Anoa tahun 2016-2036. Roadmap tersebut terdiri dari 5 program konservasi yang secara aktif melibatkan multi pihak yang diinisiasi oleh BPK Manado dalam program kegiatan Breeding Center, Rehabilitasi dan Pelepasliaran (release), Kerjasama dengan Lembaga-Lembaga Konservasi, Domestikasi dan Penyuluhan tentang Save the Anoa

“Keberhasilan perkembangbiakan Anoa di lembaga penangkaran diharapkan mampu meningkatkan populasi Anoa baik itu di luar maupun di dalam habitat alaminya,” kata Diah Irawati Dwi Arini, S.Hut, M.Sc, peneliti BPK Manado, mewakili Tim Penyusun Roadmap Pusat Kajian Anoa tersebut.

Terkait itu, dalam arahannya saat membuka Rapat Pembahasan Roadmap Pusat Kajian Anoa dan Pembentukan Forum Pemerhati Anoa di Quality Hotel Manado, Kamis (12/11), Kepala Badan Litbang dan Inovasi yang diwakili Ir. Adi Susmianto, M.Sc. mengapresiasi BPK Manado yang telah menginisiasi kegiatan konservasi Anoa dengan mengembangkan pusat penelitian penangkaran “Anoa Breeding Center” yang telah diresmikan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Februari 2015.

“Konservasi ex-situ dalam bentuk penangkaran merupakan bentuk usaha nyata yang bertujuan untuk menyelamatkan populasi Anoa dari kepunahan,” kata Adi mengingat anoa memiliki peranan penting dalam menjaga kelestarian ekosistem hutan dengan cara membantu penyebaran beberapa jenis tumbuhan asli Sulawesi sehingga regenerasi hutan dapat berlangsung.

“Oleh karena itu keberadaan anoa sangat penting dalam menjaga kelangsungan hutan tropis di Sulawesi,” lanjut Adi.

Untuk memperkaya dan mendukung roadmap tersebut, pada Rapat Pembahasan tersebut dihadirkan pembicara dari Institut Pertanian Bogor (IPB), yaitu Dr. Ir. Abdul Haris Mustari, M.Sc dari Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan, Fakultas Kehutanan IPB dan Dr. Drh. Yudi, M.Si dari Divisi Reproduksi dan Kebidanan, Fakultas Kedokteran Hewan IPB.

Dari diskusi dan pembahasan yang dilakukan diperoleh masukan-masukan yang sangat bermanfaat bagi penyempurnaan roadmap pusat kajian anoa karena dihadiri pemerhati anoa sebagai pembahas, antara lain Michael Sumampow (Persatuan Kebun Binatang Seluruh Indonesia), Prof. Dr. Gono Semiadi (LIPI), Ir. Elhayat Labiro, M.Si (Universitas Tadulako Palu), serta para pemerhati anoa dari perguruan tinggi, LSM, tokoh masyarakat dan undangan lainnya.

Selain membahas Roadmap Pusat Kajian Anoa, pada acara ini juga dilakukan pembentukan Forum Pemerhati Anoa. Tim formatur yang ditunjuk pada rapat pembahasan ini berhasil membentuk susunan pengurus forum pemerhati anoa, yaitu Ketua, Perwakilan Wilayah (Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Selatan), dan Kesadaran Masyarakat yang terdiri dari tokoh masyarakat. 

“Ide pembentukan forum untuk public awareness, mengajak masyarakat seluas mungkin untuk peduli dengan konservasi dan bangga dengan Anoa,” kata Ir. Muh. Abidin, M.Si, Kepala BPK Manado.

Pada hari kedua, Jumat (13/11) dilakukan peninjauan lapangan ke kandang anoa di kantor BPK Manado. Kegiatan ini diawali presentasi profil dan kegiatan penelitian BPK Manado serta penjelasan kegiatan Breeding Center of Anoa di BPK Manado yang telah diresmikan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Dr. Ir. Siti Nurbaya, M.Sc, Februari 2015 lalu.

Dijelaskan bahwa sampai saat ini, jumlah Anoa yang dipelihara di Breeding Center of Anoa BPK Manado berjumlah 6 (enam) ekor dengan perbandingan jantan : betina adalah 2 : 4.

Dalam upaya konservasi ex-situ, kesejahteraan satwa harus menjadi prioritas utama. Penyediaan sarana kandang mulai dibangun sejak tahun 2012 sebagai titik awal dimulainya kegiatan konservasi ex-situ ana di BPK Manado. Fasilitas kandang yang tersedia saat ini adalah enam kandang individu yang masing-masing dilengkapi dengan tempat pakan, minum, kubangan dan shelter.

Sesuai Peraturan Perundang-undangan Indonesia, Anoa sudah dilindungi sejak tahun 1931. Bahkan secara Internasional, Anoa dikategorikan Endangered Species atau satwa yang terancam punah dalam IUCN (International Union for Conservation of Nature and Natural Resources) Red List. CITES (Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna dan Flora) atau Konvensi Perdagangan Internasional Tumbuhan dan Satwa Liar menempatkan Anoa ke dalam Appendix I yang berarti satwa tersebut terancam dalam segala bentuk perdagangan internasional secara komersil.

Berbagai upaya telah dilakukan untuk menyelamatkan Anoa dari kepunahan. Kementerian Kehutanan pada tahun 2010 telah menetapkan empat belas spesies terancam punah sebagai spesies prioritas utama konservasi. Khusus di Propinsi Sulawesi Utara telah ditetapkan empat satwa kunci untuk ditingkatkan populasinya yaitu: Anoa (Bubalus depressicornis dan Bubalus quarlesi), Babirusa (Babyrousa babyrussa), Maleo (Macrocephalon maleo) dan Yaki (Macaca nigra) yang merupakan satwa endemik Sulawesi.***(Rinto Hidayat)

Sumber: http://www.balithut-manado.org/index.php?option=com_content&view=article&id=297:rapat-pembahasan-roadmap-anoa 

Foto : Hendra Susanto Mokodompit & Harwiyaddin Kama

 

Materi Terkait :

Arahan dan Pembukaan Kabadan (BLI)

Kebijakan Konservasi In Situ dan Ek Situ (KKH)

Draft Roadmap Anoa 2016-2036 (Tim Penyusun)

Bio-Ekologi dan Konservasi Anoa (Dr. Ir. Abdul Haris Mustari, M.Sc - Fahutan IPB)

Mengenal Reproduksi Anoa (Dr. Drh. Yudi, M.Si - FKH IPB)

Anoa Breeding Center (Anita BPK Manado)

 

Artikel Terkait: Reportase BPK Manado_Rapat Pembahasan Roadmap Anoa

------------------------------------------------------------------------------------

Balai Penelitian Kehutanan Manado

Jl. Raya Adipura Kel. Kima Atas, Kec. Mapanget, Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara (Indonesia)

Telepon: 085100666683

Email : publikasi.bpkmdo@yahoo.com; bpk_mdo@yahoo.com

Website :

www.bpk-manado.litbang.dephut.go.id

www.balithut-manado.org

 

Penulis : Rinto Hidayat