Dientry oleh Tuti - 25 November, 2015 - 1618 klik
BLI dan KPHP Unit VI Lakitan Bekerjasama Tingkatkan Perekonomian Masyarakat Sumsel dengan Teknologi Tepat Guna

P3HH (Lubuk Linggau, 26/11/2015)_Untuk meningkatkan perekonomian masyarakat di Propinsi Sumatera Selatan dapat dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan teknologi tepat guna yang telah dihasilkan oleh Badan Litbang dan Inovasi (BLI), Kementerian Lingkungan Hidup dan kehutanan (KLHK). Dimana ini dapat meningkatkan nilai jual dan produksi dari hasil perkebunan masyarakat setempat.
 
Untuk mensosialisasikan teknologi tersebut kepada masyarakat, maka Pusat Litbang Hasil Hutan (P3HH), Pusat Litbang Sosial Ekonomi Kebijakan dan Perubahan Iklim (P3SEKPI) dan Balai Penelitian Kehutanan (BPK) Palembang, yang merupakan tiga unit kerja BLI, KLHK bekerjasama dengan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPHP) Unit VI Lakitan Dinas Kehutanan Kab. Musirawas Prop. Sumatera Selatan (Sumsel) menyelenggarakan alih teknologi dan gelar teknolog hasil litbang di Lubuk Linggau, Sumsel pada tanggal 23-28 November 2015.
 
Untuk lebih membantu perekonomian masyarakat setempat, dalam kegiatan tersebut BLI menyerahkan beberapa peralatan kepada KPHP Unit VI Lakitan. Peralatan tersebut diserhakan secara langsung oleh  Ir. Adang Sopandi, M.Sc kepada Edi Cahyono,S.Hut,  M.Si selaku Kepala KPHP Unit VI Lakitan. Adapun peralatanya berwujud:
1. Alat pembuatan arang dan cuka kayu sebanyak 2 unit
2. Bak pengawet kayu/bambu sederhana sebanyak 1 unit
3. Alat klem kayu dan bambu sebanyak 1 unit.

“Pemerintah Kabupaten Musirawas memandang acara ini sangat penting. Hal ini sejalan dengan program pembangunan pemerintah kabupaten yang mengikuti arahan program pemerintah pusat yaitu “Revolusi Hijau” dan “Revolusi Biru”, yang bermakna  berorientasi pada pembangunan pemanfaatan sumberdaya alam yang ada di Kabupaten Musirawas, di antaranya yaitu komoditi sawit, karet, perikanan air tawar dan produk hasil pertanian dan kehutanan yang ramah lingkungan,”kata Syaiful Anwar Ibna, S.Si., M.Si., Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Kab. Musirawas.

Di sisi lain, Dr. Dwi Sudharto, Kepala P3HH meyatakan bahwa kegiatan ini akan sangat bermanfaat dan menjadi bekal yang berharga bagi masyarakat terutama KPHP Unit VI Lakitan dalam mengembangkan usaha. Oleh karena itu, Beliau berharap bahwa semua peserta dapat memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya.

“P3HH pernah bekerjasama dengan KPHP Boalemo Prop. Gorontalo untuk mengembangkan potensi produksi bioethanol di KPHP Boalemo tersebut. Hasilnya sangat menggembirakan dimana bisa berhasil memanfaatkan potensi nira aren di Boalemo yang melimpah. Sebelumnya hanya dimanfaatkan sebatas bahan baku pembuatan minuman tradisional, tuak ataupun gula aren saja,”kata Dwi.

Lebih lanjut, Dwi menyatakan bahwa dengan tambahan sentuhan teknologi pembuatan alat pengolahan bioethanol dari P3HH, maka nira aren memiliki nilai tambah karena dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku energi (etanol), dengan kadar etanol mencapai 90% dan biaya produksi sebesar Rp 6.000 per liter. Nilai energinya setara dengan biaya pembelian gas LPG kemasan 3kg yang harganya mencapai  Rp 20.000 di tempat yang sama.
 
“Dengan demikian, Ini bisa menghemat hampir sepertiga biaya,”tegas Dwi.

Kegiatan yang diikuti oleh kurang lebih 50 peserta dari Perwakilan Penyuluh Kehutanan, Kelompok Tani, Aparat Dinas Kehutanan Kabupaten Musirawas serta petugas lapangan KPHP Unit VI Lakitan. Dalam kegiatan tersebut, peserta dibekali teori atau paparan dari para peneliti dan juga praktek.

Paparan materi dari para peneliti dilaksanakan pada hari pertama selepas pembukaan. Adapun materi yang dipresentasikan, antara lain:
1. Pemanfaatan Limbah Kayu Untuk Pembuatan Arang Terpadu, oleh Dra. Sri Komarayati
2. Aplikasi Pereaksi Pendeteksi Gaharu, oleh Ir. Totok K. Waluyo, M.Si
3. Asap Cair Sebagai Penggumpal dan Penghilang Bau Getah Karet, oleh Santyo Wibowo, ST, M.Si
4. Teknologi Pengawetan Bambu, oleh Dr. Djarwanto
5. Teknik Penyadapan dan Pengolahan Getah Jelutung, oleh Gunawan T. Pasaribu
6. Teknik Pengolahan Bambu Lamina, oleh Dr. IM. Sulastiningsih
7. Budidaya Jelutung, oleh Ir. Bastoni
8. Pengenalan Budidaya dan Pembentukan (Rekayasa) Gaharu oleh Drs. Agus Sofyan, M.Sc
9. Budidaya dan Penyulingan Minyak Kayuputih oleh Sahwalita, S.,Hut, MP

Sedangkan kegiatan praktek yang dilakukan adalah proses pengolahan atau penyulingan kayu putih, pembuatan bambu lamina, pengawetan bambu dan kayu secara sederhana serta pembuatan arang dan cuka kayu. Para peserta nampak antusias dan senang mengikuti kegiatan tersebut, bahkan ada beberapa peserta yang mencoba langsung teknologi tersebut dengan bimbingan dari peneliti terkait. ***ATH

Penulis : Ayit Taufik Hidayat