Dientry oleh Tuti - 03 December, 2015 - 1637 klik
BPK Kupang Berusaha Menyelamatkan Biodiversitas Savana Nusa Tenggara

BPK Kupang (04/12/2015)_Nusa Tenggara (NT) merupakan wilayah di Indonesia yang memiliki savana seluas 66.666 km2. Ini merupakan potensi sumber daya yang strategis dalam program pembangunan, perekonomian dan kesejahteraan masyarakat setempat. Oleh karena itu, BPK Kupang berusaha keras untuk menyelamatkan biodiversitas savana di NT dengan mengadakan Seminar Nasional bertemakan ‘Biodiversitas Savana Nusa Tenggara’ di Swiss Bellin Hotel, Kupang, Selasa (24/11/2015).

“Savana sebagai ekosistem dominan yang berkembang di Nusa Tenggara. Potensi dan nilai manfaatnya belum banyak digali. Dan iptek untuk dasar pengelolaannya relatif belum banyak,”kata Ir. Edy Sutrisno, M.Sc., Kepala BPK Kupang.

Lebih lanjut, Edy menyatakan bahwa seminar nasional ini merupakan salah satu upaya BPK Kupang untuk mempromosikan potensi dan nilai manfaat biodiversitas yang tumbuh dan berkembang pada savana di NT. Selain itu, juga sebagai wadah atau forum untuk menyebarluaskan hasil-hasil penelitian terkaitan dengan biodiversitas, jasa serta iptek pengelolaan savana.

Ir. Ben Polo Maing, Kepala Dinas Kehutanan Propinsi NTT sangat gembira dengan diadakan seminar ini. Beliau berharap bahwa dalam seminar ini akan terjalin komunikasi, sharing pengalaman serta kerjasama dalam meningkatkan pengelolaan savana di NTT.

“Dalam event ini diharapkan dapat berbagi pengetahuan dan pengalaman, menyampaikan gagasan dan temuan-temuannya sehingga ada peningkatan pemahaman dan wawasan baru bagi kita terhadap berbagai aspek tentang savana,” kata Ben Polo.

Diketahui bahwa savana atau umumnya orang Indonesia menyebutnya sabana merupakan padang rumput yang dipenuhi oleh semak/perdu dan dipenuhi oleh beberapa jenis pohon yang menyebar. Umumnya terletak di wilayah subtropis dan tropis. Di Indonesia, savana banyak tersebar di daerah Indonesia bagian Timur dan banyak dijadikan sebagai obyek wisata karena keindahannya.

Kegiatan seminar tersebut diikuti oleh sekitar 175 peserta, yang terdiri dari Masyarakat Biodiversitas Indonesia, LIPI, Direktorat Konservasi Keanekaragaman Hayati Ditjen KSDAE KLHK, Universitas Nusa Cendana, BTN Baluran, BTN Komodo, BTN Laiwangi Wanggameti, perwakilan Dinas Kehutanan Kabupaten/Kota se-NTT, mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi di Kota Kupang serta Para Peneliti dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan, BPK Mataram, BPK Makasar dan BPK Kupang.

Sedangkan proses pelaksanaan kegiatan seminar ini dilaksanakan dalam dua sesi, yaitu sesi diskusi pleno dengan 4 (empat) topik bahasan dan sesi komisi dengan 20 (dua puluh) topik bahasan yang dibagi dalam 3 komisi, yaitu Komisi Flora (membahas 6 topik), Komisi Fauna (membahas 7 topik ), serta Komisi Jasa dan Pengelolaan Savana (membahas 7 topik).

Adapun keempat topik yang dibahas dalam sesi diskusi pleno adalah sebagai berikut:

  1. Pengelolaan Biodiversitas untuk Mendukung Pembangunan Nasional oleh Drs. Sutarno, M.Sc., Ph.D. (UNS Solo, Ketua Masyarakat Biodiversitas Indonesia);
  2. Karakteristik Ekologi dan Pengelolaan Savana di NT, oleh Dr. Ir. L. Michael Riwu Kaho, M.Si (Universitas Nusa Cendana);
  3. Pemanfaatan Savana untuk Ketahanan Pangan, oleh Dr. Ir. Syahrudin Said, M. Agr, Sc (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia), dan
  4. Kebijakan Pengelolaan Savana pada Kawasan Hutan oleh Drs. Tamen Sitorus, M. Sc. (Kepala BBKSDA NTT).

 Kontributor: [ib,mh,bd]

Penulis : ib,mh,bd