- Strategi Media Sosial BP2TSTH dalam Penyebaran Informasi Litbang – Baca Selanjutnya
- FORDA Survey – Baca Selanjutnya
- Laporan Kinerja BLI Tahun 2017 (informasi pelaksanaan kegiatan di BLI) – Baca Selanjutnya
- Berbagai Potensi dan Peluang Penelitian bagi Mahasiswa di BP2LHK Aek Nauli – Baca Selanjutnya
- Mengubah Limbah Kayu Hutan Rawa Gambut Bekas Kebakaran Menjadi Arang Kompos dan Cuka Kayu – Baca Selanjutnya
- PUI 2018, Balitek DAS akan Bersinergi dengan B2P2BPTH Yogyakarta – Baca Selanjutnya
Dientry oleh
priyo -
28 December, 2015 -
3858 klik
Pengembangan Tanaman Kayu Putih Unggul Terbesar di Dunia
BBPBPTH Yogyakarta (Bima, 27/12/2015)_PT.Pan Brohers melalui anak perusahaannya PT. Sanggar Agro Karya Persada saat ini tengah mengembangkan hutan tanaman kayu putih unggul di Kecamatan Sanggar, Kabupaten Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menggandeng Balai Besar Penelitian Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan (B2PBPTH) Yogyakarta.
Luasan yang akan ditanami adalah 5.000 ha dan kedepan akan terus dikembangkan sampai 20.000 ha. Dengan demikian tanaman kayu putih unggul ini bisa menjadi yang terbesar di Dunia. Saat ini sedang dibangun persemaian untuk menghasilkan 15 juta bibit dan akan ditingkatkan sampai 100 juta bibit, merupakan jumlah bibit terbesar yang pernah dihasilkan di Indonesia. Serapan tenaga kerja 1.700 orang, apabila kegiatan terus berkembang sampai industri pengolahan akan menyerap tenga kerja setempat mencapai 8.000 orang.
Beberapa waktu lalu Kepala B2PBPTH Dr. Mahfudz didampingi Dr. Anto Rimbawanto berkunjung langsung ke lokasi HGU PT. Sanggar Agro Karya Persada di Kecamatan Sanggar Kabupaten Bima NTB untuk melihat aktivitas di persemaian. Jimmy Sumitro pimpinan PT. Sanggar Agro Karya Persada mengatakan bahwa tanaman kayu putih unggul yang dikembangkan ini sepenuhnya menggunakan benih unggul dan bimbingan teknis dari para ahli B2PBPTH yang dipimpin langsung Dr. Anto Rimbawanto.
“Kegiatan ini merupakan salah satu upaya nyata untuk mendorong pemanfaatan benih unggul guna meningkatkan produktivitas hutan dan sekaligus meningkatkan ekonomi nasional dan kesejahteraan masyarakat sekitar hutan” kata Dr. Mahfudz
Saat ini Indonesia menghasilkan produksi minyak kayu putih sebesar 400 ton per tahun, sedangkan kebutuhan minyak kayu putih dalam negeri sebesar 6000 ton per tahun, sehingga untuk mencukupi kebutuhan minyak kayu putih di Indonesia harus mengimpor minyak
B2PBPTH telah menghasilkan benih unggul kayu putih yang diprediksi dapat meningkatkan produksi minyak kayu putih dalam negeri antara 2 sampai dengan 4 kali, sehingga ketergantungan impor minyak Eucalyptus sp untuk mencukupi kebutuhan minyak kayu putih dalam negeri dapat dikurangi. Hal ini artinya penggunaan benih unggul hasil penelitian B2PBPTH dapat meningkatkan devisa Negara sebesar Rp 1.120.000.000.000,- per tahun (harga 1 kg minyak kayu putih sebesar Rp 200.000).