Dientry oleh priyo - 25 January, 2016 - 3204 klik
BLI Harus Berkontribusi untuk Mengatasi Permasalahan Karhutla

FORDA (Cisarua, 22/01/2016)_Bagaimana pentingnya dan seriusnya menghadapi 2016 harus kita sikapi, satu tugas dan tantangan bagi Badan Litbang dan Inovasi (BLI) untuk memberikan kemampuan dan keahlian untuk dicurahkan, khususnya kontribusi secara konkrit dalam mengatasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dan memberikan masukan untuk Badan Restorasi Gambut (BRG). Hal tersebut disampaikan Kepala Badan Litbang dan Inovasi, Dr. Henri Bastaman, MES., pada saat memberikan arahan kegiatan Pembahasan Evaluasi Kinerja 2015 dan Renstra BLI 2015-2019 di Cisarua, Bogor (22/01/2015)

“Targetnya 2016 karhutla secara significant turun dan upayanya harus terlihat. Mencurahkan perhatian, karhutla turun signifikan, tidak bisa biasa-biasa saja. Tidak bisa berambisi untuk hapus, namun turun signifikan. Kalo masih terjadi karhutla di provinsi yang pernah terjadi, maka Pangdam dan Kapolri akan dicopot, sehingga pejabat yang terkait akan dicopot juga. Jika karhutla terjadi lagi maka kegiatan lain dianggap bermasalah, termasuk personalia, dianggap tidak kompeten mengelola LHK,”tegas Kabadan

Presiden memberikan arahan jelas dan tegas bagaimana simpul kebakaran hutah dan lahan (karhutla), posisi posisi domestik dan internasional bahwa Kementerian LHK memiliki peran dan posisi yang strategis. “Bagaimana kompleknya permasalahan pengelolaan lingkungan hidup dan kehutanan beberapa tahun ini di pakai sebagai indikator untuk menilai kinerja,”ujar Kabadan

BRG dibentuk karena ada satu kebutuhan yang harus diambil oleh Presiden karena tuntutan yang pendek dan segera tanpa jalur birokrasi. BRG akan berada langsung di bawah perintah Presiden dengan kooridnasi harian dengan KLHK karena subtansi sebenarnya semuanya ada di KLHK. BRG sebagai kelengkapan untuk membantu tugas KLHK dengan personilnya berasal dari berbagai komponen ada empat deputi salah satu deputinya adalah litbang.

BRG sesuai dengan Perpres No 1/2016 dalam kurun waktu 5 tahun untuk bisa menyelesaikan restorasi lahan hgambut seluas 2,6 juta ha yang terbakar pada tahun 2015 dan pada tahun 2020 harapanya dapat menyelesaikan tugas untuk merestorasi lahan gambut. BRG bertanggungjawab langsung kepada Presiden, berkoordinasi dengan KLHK.

“BRG Jangan dilihat sebagai kompetitor, namun dilihat sebagai pelengkap KLHK,”kata Kabadan.***PK

 

Penulis : Priyo Kusumedi